Tahap Observasi Pelaksanaan Siklus II

61 siswa kurang berminat terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan dampaknya adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa rendah. Masalah-masalah tersebut di atas akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Pada akhirnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh pun tidak sesuai dengan keinginan dalam arti tidak memuaskan. Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami dalam langkah-langkah pembelajaran active learning metode card sort, sehingga siswa kurang percaya diri dan penerapan metode card sort kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari dari masing-masing siswa yang memiliki kemampuan lebih bergerak cepat dan tepat, sedangkan siswa yang belum paham bergerak lambat. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan pembelajaran active learning metode card sort. Dengan diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat terlihat pada nilai pre test dan post test pada siklus I dengan jumlah pre test sebesar 1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat pada jumlah post test sebesar 1565 dengan rata-rata 74,5. Dan memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori sedang. Sedangkan pada pre test dan post test pada siklus II dengan jumlah pre test sebesar 1340 dengan rata-rata 63,8 meningkat pada jumlah post test sebesar 1755 dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan pada pembelajaran active learning metode card sort, karena pada pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test, pada siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh nilai dibawah KKM yaitu sebesar 28,57, dan mencapai keberhasilan 71,43. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai nilai KKM