Tujuan SMK Paramarta Sarana dan Prasarana

45 7 Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan post test siklus I. instrument test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1 Pertemuan Pertama Sabtu, 13 September 2014 Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 12.30-13.50 WIB. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hadir untuk membantu peneliti dalam melaksanakan kegaiatan belajar mengajar hari ini untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru peneliti memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi, dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses pembelajaran, guru mengabsen kehadiran siswa dan membuka proses pembelajaran dengan berdoa serta memberikan apersepsi terkait materi yang akan disampaikan agar siswa dapat memfokuskan dirinya untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kemudian guru memberikan soal pre test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menerima materi Asmaul Husna. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal PG Pilihan Ganda. Tes berlangsung selama 20 menit dan diikuti oleh 21 siswa. Setelah pre test, guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang akan dilaksanakan. Dengan menggunakan media yakni power point guru menjelaskan materi Asmaul Husna yakni dengan kompetensi Dasar 46 Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al- Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al- Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. Ketika proses pembelajaran tersebut, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami terkait materi pembelajaran, namun pada siklus pertama ini siswa masih belum berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. Setelah proses pembelajaran selesai, guru menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menerapkan metode card sort untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran serta menjelaskan prosedur pelaksanaan metode card sort tersebut, Guru membagikan kartu indeks berisi informasi mengenai pengertian iman kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-macam dan contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat manusia dicocokkan dengan beberapa kategori dimana setiap kategori telah di tempel di dinding kelas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa cara melakukan metode card sort yakni siswa diinstruksikan agar mensortir kartu Card Sort dan kemudian menempatkannya pada masing-masing kategori yang telah disediakan dan kemudian siswa harus bergerak mencari kategori yang sesuai dengan kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masing- masing kategori tersebut sehingga menjadi sebuah informasi. lima menit terakhir guru memberi motivasi siswa bahwa di dalam diri setiap mu‟min harus memiliki sikap semangat menuntut ilmu dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran tentang Asmaul Husna dan kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam. Pada siklus I pertemuan pertama ini siswa terlihat masih canggung dengan siswa lainnya dan masih bingung pada saat pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga kondisi kelas menjadi ramai dan tidak kondusi. Hal ini karena siswa masih 47 belum terbiasa mempraktikkan metode card sort, akan tetapi ada beberapa siswa yang mengerti dan memahami teknik tersebut. Dari hal tersebut dapat disampaikan bahwa proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dengan pembelajaran active learning metode card sort, namun belum terlaksana dengan baik karena beberapa siswa belum mengerti dan memahami metode tersebut, dan ada beberapa siswa yang memiliki semangat belajar yang kurang baik, hal ini dapat terlihat ketika proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih terlihat bermalas-malasan, mengantuk, dan terkadang memainkan handphone. 2 Pertemuan Kedua Sabtu, 20 September 2014 Guru peneliti memberi salam kemudian meletakan perlengkapan untuk melakukan proses pembelajaran di atas meja yang telah disediakan, kemudian memeriksa kebersihan ruangan agar proes pembelajaran dapat kondusif. Pada saat itu, kondisi kelas masih dalam keadaan kotor, karena sebelumnya pagi hari kelas tersebut dipakai oleh SMP Paramarta untuk belajar formal, Ketika bel masuk berbunyi terkadang siswa masih belum selesai membersihkan kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran, waktu yang terpakai untuk membersihkan kelas membuat guru terburu-buru menyampaikan materi pembelajaran, karena waktu yang tidak efisien. Setelah kelas cukup bersih dan rapi serta kondisi siswa dalam keadaan siap melaksanakan pembelajaran di kelas, guru melakukan kegiatan pendahuluan yakni dengan membaca basmalah secara bersama-sama dan kemudian mengabsen kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk melakukan proses pembelajaran, mulai dengan memeriksa kerapihan pakaian, dan merapikan posisi duduk agar sedapat