pembelajaran dengan menggunakan model TGT tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena didalam tahap pembelajaran ini jika guru terkesan monoton
maka proses belajar yang seharusnya menyenangkan akan menjadi tidak menyenangkan dan membuat siswa tidak merasa senang dalam mengikuti
pembelajaran, pembelajaran menggunkan model TGT memerlukan waktu yang cukup lama dan sarana yang memadai sehingga proses belajar menggunakan
model ini berjalan dengan baik.
4. Teori Belajar Konstruktivisme
a. Pandangan Konstruktivisime Tentang Belajar
Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswalah yang harus aktif
membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Secara filosofis, belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi
sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus menkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
40
Di dalam proses pembelajaran menurut teori ini guru berperan sebagai fasilisator yaitu memfasilitasi proses pembelajaran dengan menggunkan cara-cara
yang membuat sebuah informasi atau materi pelajaran menjadi bermakna dan relevan bagi siswa. Tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh
sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur dari sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, tetapi diukur dari sejauh mana siswa telah
melakukan proses belajar. Dengan demikian guru tidak lagi berperan hanya sebagai sumber belajar, akan tetapi berperan sebagai orang yang membimbing dan
memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Jadi hasil belajar tergantung dari proses belajar yang terjadi pada siswa.
40
Baharuddin dan Esa Nurwahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media,2008, hal.115.
Agar dapat melaksanakan peran sebagai fasilisator dalam proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-hal yang
berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber pembelajaran yaitu:
1 Guru perlu memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masing media tersebut. Pemahaman akan fungsi media sangat
diperlukan, belum tentu suatu media cocok digunakan untuk mengajarkan semua bahan pelajaran, setiap media memiliki karakteristik yang berbeda;
2 Guru perlu mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media. Kemampuan merancang media merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru professional. Dengan perancangan media yang dianggap cocok akan memudahkan proses pembelajaran, sehingga pada
gilirannya tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal; 3 Guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta
dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar. Perkembangan teknologi informasi menuntut setiap guru untuk dapat mengikuti perkembangan
teknologi mutakhir.
Berbagai perkembangan
teknologi informasi
memungkinkan setiap guru bisa menggunakan berbagai pilihan media yang dianggap cocok;
4 sebagai fasilisator, guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting,
kemampuan berkomunikasi secara efektif dapat memudahkan siswa menangkap pesan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
41
“Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain,
dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereke sendiri. Dengan
41
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007, hal. 22.