Konsep Belajar Konstruktivisme Vygotsky
bermacam-macam situasi. Belajar ini disebut juga belajar operatif, di mana seseorang aktif mengkonstruksi struktur dari yang dipelajari.
47
Hintzman dalam Alex Sobur mengemukakan arti belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, disebabkan oleh pengalaman yang
bisa mempengaruhi organisme tersebut. Dengan demikian, menurut Hintzman, perubahan yang disebabkan oleh pengalaman tersebut baru bisa disebut belajar
jika mempengaruhi organisme. Hintzman juga menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari, dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan
sebagai belajar.
48
“Chaplin dalam Muhibbin Syah membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan tingkah
laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya: belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya
latihan khusus”.
49
Witherington dalam Sukmadinata menyatakan belajar sebagai sebuah perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons
yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
50
“Crow Crow dalam Alex Sobur menyatakan belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar dalam
pandangan Crow Crow, menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan”.
51
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang karena adanya latihan atau pengalaman hidup sehari-hari. Dengan adanya belajar pada
47
Paul Suparno, Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Yogyakarta : Kanisius, 2001, h. 140-141.
48
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003, h. 220.
49
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 90.
50
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 155.
51
Alex Sobur, Loc Cit.
setiap individu menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Dan dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan.
Cronbach dalam Sumadi Suryabrata menyatakan belajar yang baik adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu pelajar dapat menggunakan panca
inderanya.
52
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari
oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal lain yang dijadikan bahan belajar.
53
Berdasarkan uraian tersebut di atas bahwa belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Belajar adalah roh atau
jiwa dalam proses pendidikan. Sehingga belajar sangat krusial dalam menjalankan roda pendidikan. Belajar juga dapat mendorong suatu masyarakat pada umumnya
untuk melakukan perubahan kearah yang lebih positif. Dengan belajar, masyarakat akan mendapatkan suatu keterampilan, kompetensi yang memadai
dalam meningkatkan kualitas kehidupannya baik bagi dirinya maupun orang- orang yang ada disektarnya. Belajar merupakan proses perubahan yang akan
banyak melibatkan dirinya untuk terus melakukan perubahan kearah yang lebih baik, oleh karena itu diperlukan kesadaran dan kesungguhan dari setiap individu
dalam melakukan proses belajar, sehingga tujuan dari belajar akan tercapai dengan maksimal. baik tujuan secara akademik, maupun tujuan secara sosial
kemasayrakatan. Dalam arti apa yang sudah dipelajari mendapatkan nilai yang baik, dan bermanfaat untuk masyarakat.
Gestalt dalam pandangan psikologinya menyatakan bahwa belajar bukan sekedar asosiasi antara stimulus-respon yang kian lama kian kuat disebabkan
52
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 231.
53
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h. 7.