Karakteristik pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Jadi berdasarkan beberapa pendapat mengenai karakteristik pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ini membentuk kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen baik dari segi jenis kelamin, ras, dan tingkat intelegensi, didalam pembelajaran ini setiap kelompok harus menguasai materi pelajaran dan masing-masing anggota kelompok memiliki tanggung jawab atas kelompoknya masing-masing dan saling membantu jika terdapat temannya yang belum menguasai materi pelajaran. Demikian halnya yang dikatakan oleh Eileen Kee Hui Ling di dalam penelitiannya bahwa kerjasama adalah karakteristik dasar manusia. Sebagian besar dari sikap dan nilai- nilai yang dibentuk dengan membahas apa yang kita tahu atau memikirkan orang lain. Namun, tampak bahwa sistem pendidikan saat ini tampaknya menekankan keberadaan ruang kelas dengan struktur tujuan kompetitif. Dalam struktur tujuan kompetitif, kompetisi individu ada di mana kegagalan individu memainkan peran penting dalam keberhasilan yang lain. Jadi, alih-alih membantu orang lain, siswa mencoba untuk menggulingkan rekan-rekan mereka dalam rangka untuk meningkatkan peluang keberhasilan mereka. 24

c. Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya adalah sebagai berikut: 1 Prinsip ketergantungan positif Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan; 24 Eileen Kee Hui Ling,A teacher’s personal reflection On the usage of cooperative learning strategies in teaching primary school science. Eileen Kee: A teacher’s personal reflection on the usage of cooperative learning strategies in teaching primary school science, ms 12-28. 2 Tanggung jawab perseorangan Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya; 3 Interaksi tatap muka Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan; 4 Partisipasi dan komunikasi Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. 25 Sedangkan menurut Stahl prinsip dasar Cooperative learning meliputi sebagai berikut: 1 Perumusan tujuan Sebelum menggunakan strategi pembelajaran, hendaknya memulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelasnsan spesifik. Tujuan tessebut menyangkut apa yang diinginkan oleh guru untuk dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Perumusan tujuan harus sesuai dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Apakah kegiatan belajar siswa ditekankan pada pemahaman materi pelajaran, sikap, dan proses dalam bekerja sama, ataukah keterampilan tertentu; 2 Penerimaan yang menyeluruh Guru hendaknya mampu mengkondisikan kelas agar mahasiswa menerima tujuan pembelajaran dari sudut kepentingan diri dan kepentingan kelas. Oleh karena itu, siswa dikondisikan untuk mengetahui dan menerima kenyataan bahwa setiap orang dalam kelompoknya menerima dirinya untuk bekerja sama dalam mempelajari seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan untuk dipelajari; 25 Wina Sanjaya, Op.cit., 244. 3 Ketergantungan yang bersifat positif Untuk mengkondisikan terjadinya interpendensi di antara siswa dalam kelompok belajar, maka guru harus mengorganisasikan materi dan tugas-tugas pelajaran sehingga siswa memahami dan mungkin untuk melakukan hal itu dalam kelompoknya. Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas- tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan materi pelajaran; 4 Interaksi yang bersifat terbuka Dalam kelompok belajar, interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Suasana belajar seperti itu akan membantu menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif dan keterbukaan di kalangan siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya. Mereka akan saling member dan menerima masukan, ide, saran, dan kritik dari temannya secara positif dan terbuka; 5 Tanggung jawab individu Salah satu dasar penggunaan cooperative Learning dalam pembelajaran adalah keberhasilan belajar akan lebih mungkin dicapai secara lebih baik apabila dilakukan dengan bersama-sama. Oleh karena itu, keberhasilan belajar dalam model belajar strategi ini dipengaruhi oleh kemampuan individu siswa dalam menerima dan member apa yang telah dipelajarinya di antara siswa lainnya. Sehingga secara individual siswa mempunyai tanggung jawab, yaitu mengerjakan dan memahami materi atau tugas bagi keberhasilan dirinya dan juga bagi keberhasilan anggota kelompoknya; 6 Kelompok bersifat heterogen Dalam pembentukan kelompok belajar, kenggotaan kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerja sama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakteristik siswa yang berbeda. Dalam suasana belajar seperti itu akan tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral, dan prilaku siswa;

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205