40
b. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan Purnomo dan Zulkeflimansyah 1999. Analisis lingkungan industri bertujuan
untuk mencari posisi bersaing yang menguntungkan dengan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi struktur dan persaingan di dalam industri,
dimana perusahaan tersebut beroperasi. Oleh karena itu, analisis lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep Model Lima Kekuatan Persaingan. Porter
1991 menyebutkan bahwa struktur persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi dari lima kekuatan bersaing, yaitu tingkat persaingan di antara
pesaing yang ada perusahaan sejenis, ancaman masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan
kekuatan tawar-menawar pemasok, seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3
. Model Lima Kekuatan Persaingan Menurut Porter
Sumber: Porter 1991
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Kerangka pemikiran
operasional digunakan sebagai landasan yang berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini dimulai dari hal yang paling mendasar yang harus diketahui, yaitu mengidentifikasi potensi, visi dan misi, serta
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Ancaman Produk Substitusi Pengganti Kekuatan Tawar-
Menawar PenjualPemasok
Kekuatan Tawar- Menawar
PembeliKonsumen
41 permasalahan yang dimiliki oleh KUD Puspa Mekar. KUD Puspa Mekar
merupakan suatu organisasi koperasi yang bergerak di bidang usahaternak sapi perah produksi susu segar yang memiliki potensi dan peranan besar dalam
mengembangkan usaha peternakan sapi perah di Kabupaten Bandung Barat. Potensi tersebut sesuai dengan visi yang dimiliki oleh KUD Puspa Mekar,
yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam mensejahterakan anggota, sedangkan misinya adalah mensejahterakan anggota melalui pelayanan
prima dengan manajemen yang berkomitmen dan meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM, dan kemitraan
strategis. Namun, dalam perkembangannya KUD Puspa Mekar dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian visi dan misi tersebut
yang mengganggu jalannya aktivitas usaha mereka. Permasalahan yang dihadapi, meliputi dampak negatif yang ditimbulkan dari terbentuknya asosiasi KUD Puspa
Mekar dengan KPSBU, kurangnya partisipasi dan loyalitas anggota yang disebabkan oleh kurang maksimalnya pembinaan anggota yang dilakukan oleh
KUD Puspa Mekar, jumlah produksi susu yang masih rendah dan belum mampu memenuhi kapasitas produksi IPS, sehingga menyebabkan saluran pemasaran
tidak berkembang, dan sumber daya yang belum teroptimalkan. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka KUD Puspa Mekar memerlukan strategi
pengembangan yang tepat untuk usahanya. Strategi pengembangan usaha yang dirumuskan harus mempertimbangkan
potensi dan kondisi serta keinginan yang dimiliki oleh KUD Puspa Mekar, sehingga pada akhirnya strategi tersebut dapat menjadi alternatif solusi bagi KUD
Puspa Mekar guna mencapai visi dan misinya. Formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan landasan teori yang dikemukakan oleh David
2009, yaitu melalui tiga tahapan analisis. Tahapan tersebut, meliputi tahap input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. Namun, dalam penelitian
ini formulasi strategi yang dilakukan hanya sampai pada tahap pencocokan dan tahap selanjutnya akan dijelaskan melalui rancangan arsitektur strategi.
Tahap input dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkungan internal KUD Puspa Mekar, meliputi manajemen,
pemasaran, keuangan, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta
42 sistem informasi manajemen. Selain itu, pada tahap input diidentifikasi pula
peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal KUD Puspa Mekar, meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, serta industri persaingan
perusahaan sejenis, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli, ancaman pendatang baru dan produk pengganti. Variabel-variabel
internal dan eksternal KUD Puspa Mekar yang telah diidentifikasi akan dianalisis dan dijabarkan lebih jelas dalam matriks IFE dan EFE. Tahap selanjutnya, yaitu
tahap pencocokan yang digunakan untuk mencocokan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal KUD Puspa Mekar, sehingga menghasilkan alternatif
strategi yang layak secara efektif. Hasil dari analisis yang dijabarkan dalam matriks IFE dan EFE dimasukkan ke dalam matriks I-E untuk mengetahui posisi
KUD Puspa Mekar, kemudian dilakukan analisis ke dalam matriks SWOT untuk menghasilkan beberapa alternatif strategi yang lebih aplikatif bagi pengembangan
usaha KUD Puspa Mekar. Setelah diperoleh alternatif-alternatif strategi, maka tahap selanjutnya
adalah membuat rancangan strategi pengembangan usaha menggunakan arsitektur strategi. Rancangan arsitektur strategi dilakukan untuk mengetahui tahapan
pelaksanaan strategi secara lebih rinci dalam rentang atau periode waktu yang ditargetkan yang juga disesuaikan dengan visi dan misi, serta tantangan dan
sasaran yang dimiliki oleh KUD Puspa Mekar. Berdasarkan tahapan rancangan arsitektur strategi yang dilakukan, maka akan diperoleh suatu manfaat berupa
rekomendasi program-program kegiatan yang terkait dengan strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar. Adapun implementasi dari alternatif
strategi dan program-program kegiatan yang dihasilkan pada penelitian ini sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak KUD Puspa Mekar. Secara lengkap,
kerangka penelitian operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
43 Gambar 4.
Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha KUD Puspa Mekar
KUD PUSPA MEKAR
Visi: Menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam mensejahterakan
anggota Misi: 1. Mensejahterakan anggota melalui pelayanan prima dengan manajemen
yang berkomitmen 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan,
pemberdayaan SDM, dan kemitraan strategis
Potensi: Memiliki potensi
dan peranan besar dalam
pengembangan usaha peternakan
sapi perah di Kabupaten
Bandung Barat Permasalahan Dalam Perkembangannya:
• Dampak negatif dari terbentuknya asosiasi KUD
Puspa Mekar dengan KPSBU •
Kurangnya partisipasi dan loyalitas anggota •
Kurang maksimalnya pembinaan anggota •
Jumlah produksi susu yang masih rendah •
Saluran distribusi yang belum berkembang •
Sumber daya yang belum teroptimalkan
Dibutuhkan Strateg Pengembangan Usaha
Tahapan Formulasi Strategi Menurut David 2009 Tahap 1: Tahap Input
Analisis Lingkungan Internal : •
Manajemen •
Keuangan •
ProduksiOperasi •
Pemasaran •
Riset dan Pengembangan •
Sistem Informasi Manajemen Analisis Lingkungan Eksternal :
• Lingkungan Jauh
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Teknologi •
Lingkungan Industri Persaingan dan Masuknya Pesaing Baru,
Produk Substitusi, Kekuatan Tawar- menawar Pemasok dan Pembeli
Tahap 2: Tahap Pencocokkan Alternatif Strategi
Pengembangan Usaha Rancangan Arsitektur Strategi
Rekomendasi Program-Program Kegiatan Tantangan dan
Sasaran KUD Puspa Mekar
Identifikasi Isu-isu Strategi
44
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian