Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi

36

3.1.5. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi

Visi menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Dirgantoro 2001 menyatakan bahwa visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan perusahaan, serta apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan, Umar 2008 menyatakan bahwa visi suatu perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa yang akan datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Hal ini serupa dengan David 2009 bahwa visi bersama antara manajer dan karyawan menciptakan perhatian bersama yang dapat mengangkat pekerja dari kebosanan kerja dan menempatkan mereka ke dunia baru yang penuh peluang dan tantangan. Visi diperlukan bagi keberlangsungan organisasi agar memiliki arah dan pegangan dalam menjalankan organisasinya, serta memotivasi tenaga kerja untuk mencapai kinerja yang baik. Jika dirinci lebih detail visi memberikan makna, yaitu: 1 Visi memusatkan perhatian untuk masa yang akan datang, 2 Visi memberikan arahan pada keputusan, dan 3 Visi memotivasi karyawan untuk bisa bertindak secara efektif. Setelah menentukan visi, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah membuat misi. Pada umumnya, visi yang telah ada akan sulit dimengerti oleh pihak-pihak yang ada dalam organisasi karena sifatnya yang multi dimensi dan hanya ada dalam benak para pendiri organisasi. Agar setiap orang dalam organisasi memahami cita-cita perusahaan, maka visi harus dibuat secara tertulis. Oleh karena itu, Umar 2008 mendefinisikan bahwa misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. Bahkan, David 2009 menyatakan bahwa misi merupakan suatu pernyataan yang penting bagi perumusan tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Strategi mewakili tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hal ini mengartikan bahwa tujuan jangka panjang merupakan hasil yang diharapkan dari penerapan strategi saat ini. Ikhsan 2009 menyatakan bahwa tujuan perusahaan merupakan pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Sedangkan, Jauch dan Glueck 1992 menyatakan bahwa tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan 37 perusahaan yang dapat dipakai sebagai alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga keputusan strategi. Oleh karena itu, pencapaian tujuan dapat dikatakan sebagai ukuran keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Tujuan biasanya dinyatakan dalam bentuk pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, pangsa pasar, dan tanggung jawab sosial. Hal ini sesuai dengan Pearce dan Robinson 1997 yang menyatakan bahwa terdapat tiga tujuan ekonomis yang mendominasi arah strategik dari hampir semua organisasi bisnis, yaitu: 1 Kelangsungan hidup survival, 2 Pertumbuhan growth, dan 3 Profitabilitas profitability.

3.1.6. Analisis Lingkungan Usaha