Model Swasembada GKP Kondisi Aktual

60 Gambar 36 Ketersediaan GKP nasional skenario 2 tahun 2010-2025 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP 201020112012201320142015201620172018201920202021202220232024 KETERSEDI AAN_GKP Tahun

6.3.3 Skenario 3: Peningkatan Rendemen

Skenario 3 adalah skenario peningkatan rendemen. Dalam skenario 3 pertumbuhan rendemen ditargetkan mencapai 1.41 persen per tahun. Angka tersebut merupakan target pertumbuhan rendemen dalam Road Map Swasembada Gula Nasional Kementan, 2010. Rendemen adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen Trisnawati et al. 2012. Peningkatan rendemen merupakan upaya praktis yang berdampak positif dan signifikan terhadap produksi gula Wibowo 2012. Oleh karena itu salah satu upaya menuju swasembada gula nasional 2014 adalah peningkatan rendemen. Tanaman tebu harus dapat diberdayakan sehingga kapasitasnya untuk menghasilkan dan menyimpan sukrose menjadi lebih baik Soemarno 2010. Peningkatan produktivitas melalui rendemen mempunyai keunggulan yaitu tidak diperlukannya peningkatan kapasitas giling dan tidak diperlukannya peningkatan biaya tebang angkut serta dapat mengurangi biaya prosesing gula. Peningkatan kapasitas pabrik berarti peningkatan biaya dimana saat ini tidak direkomendasikan untuk melaksanakan investasi peningkatan kapasitas pabrik P3GI 2008. 201020112012201320142015201620172018201920202021202220232024 2,000,000 4,000,000 6,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP KETERSEDI AAN_GKP Tahun Gambar 37 Ketersediaan GKP nasional skenario 3 tahun 2010-2025 61 Gambar 37 menunjukkan bahwa grafik kebutuhan dan penyediaan GKP terus meningkat selama periode simulasi. Perubahan penyediaan GKP nasional melalui peningkatan rendemen mampu membuat ketersediaan GKP positif mulai tahun 2014 hingga akhir periode simulasi. Pada tahun 2014, ketersediaan GKP dengan skenario 4 surplus sebesar 0.016 juta ton dan terus meningkat pada tahun berikutnya, hingga mencapai surplus sebesar 2.59 juta ton pada tahun 2025. Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila kebijakan peningkatan rendemen sebesar 1.41 persen per tahun berhasil dilakukan, maka Indonesia akan mencapai swasembada GKP pada tahun 2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat P3GI 2008 yang menyatakan bahwa peningkatan rendemen merupakan pilihan untuk peningkatan produksi yang lebih unggul. Pilihan ini adalah pilihan yang rasional mengingat kinerja rendemen selama 27 tahun terakhir masih berada di bawah potensi yang sebenarnya. Bahkan kinerja rendemen selama lima tahun terakhir hampir hanya setengah dari yang pernah dicapai sebelum tahun 1975. Jadi peningkatan rendemen hanya mengembalikan kinerjanya seperti waktu lalu.

6.3.4 Perbandingan Antara Kondisi Aktual dengan Skenario Kebijakan

Hasil simulasi dari ketiga skenario dapat dibandingkan satu sama lain untuk mengetahui dampak dari berbagai skenario tersebut terhadap ketersediaan GKP nasional. Perbandingan tersebut juga dapat menjadi dasar dalam mengevaluasi kebijakan RIGN yang telah berjalan. Berdasarkan simulasi seperti yang terlihat pada Gambar 37, kinerja model kondisi aktual memperlihatkan bahwa swasembada GKP tidak akan tercapai. Hal ini ditunjukkan oleh grafik ketersediaan GKP yang negatif selama periode simulasi. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang dapat meningkatkan ketersediaan GKP. Kebijakan tersebut telah diupayakan oleh pemerintah dari sisi penyediaan berupa program RIGN, yaitu melalui peningkatan luas areal, produktivitas tebu dan rendemen. Gambar 38 Perbandingan ketersediaan GKP pada skenario swasembada ‐1500000 ‐1000000 ‐500000 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 Ketersediaan GKP ton Tahun Aktual Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Gambar 38 menunjukkan bahwa semua skenario memiliki ketersediaan GKP yang sama pada tahun dasar yaitu 2010. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang dibangun bahwa program RIGN baru digulirkan tahun 2010, maka dampaknya baru akan terlihat pada musim giling tahun 2011. Skenario