Perkembangan Industri GKP di Indonesia

48 2500000 2550000 2600000 2650000 2700000 2750000 2800000 2850000 21000000 21500000 22000000 22500000 23000000 23500000 24000000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Konsumsi GKP ton Penduduk Jiwa Tahun Jumlah Penduduk Konsumsi Gambar 23 Perkembangan konsumsi GKP dan jumlah penduduk tahun 2005-2010 Sumber: BKP 2010, DGI 2011 dan BPS 2012 Salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan konsumsi GKP adalah pertumbuhan Jumlah penduduk. Pada Gambar 23 terlihat bahwa jumlah penduduk di Indonesia mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia adalah sebesar 237 641 000 jiwa atau meningkat sebesar 1.57 persen per tahun dari tahun 2005 yang hanya sebesar 219 852 000 jiwa. Secara umum terlihat bahwa pertumbuhan konsumsi GKP lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode tersebut terjadi penurunan konsumsi GKP per kapita yaitu sebesar 0.36 persen per tahun. Konsumsi GKP per kapita pada tahun 2005 adalah sebesar 11.96 KgKapTahun, sedangkan pada tahun 2010 menurun menjadi 11.79 KgKapTahun. 8.62 8.43 7.91 7.69 7.2 7.4 7.6 7.8 8 8.2 8.4 8.6 8.8 2007 2008 2009 2010 Konsumsi Rumah Tangga KgKapThn Tahun Gambar 24 Perkembangan konsumsi GKP per kapita rumah tangga tahun 2007-2010 Sumber: DGI 2012 49 Penurunan konsumsi GKP per kapita disumbang oleh penurunan konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2010 konsumsi GKP rumah tangga adalah sebesar 7.69 KgKapTahun atau menurun sebesar 3.72 persen per tahun dari tahun 2007. Pada tahun 2007 Konsumsi GKP rumah tangga adalah sebesar 8.62 KgKapTahun Gambar 24. Selain dikonsumsi oleh rumah tangga, terdapat juga permintaan khusus GKP untuk penyediaan jasa boga dengan proporsi yang lebih kecil. Gambar 25 menunjukkan proporsi konsumsi GKP antara konsumsi GKP rumah tangga dan kebutuhan khusus. Pada tahun 2010, konsumsi GKP untuk kebutuhan khusus adalah sebesar 3.78 KgKapTahun atau memiliki proporsi sebesar 32.96 persen dari total konsumsi GKP. 7.69 kgkapthn 3.78 kgkapthn Rumah tangga Khusus Rapat, warung, rumah makan dll Gambar 25 Proporsi konsumsi GKP tahun 2010 Sumber: Diolah dari DGI 2012 dan BKP 2010 50 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Model dan Dinamika Swasembada GKP

Pembangunan model swasembada GKP nasional bertujuan untuk mengetahui perilaku ketersediaan GKP nasional beserta submodel submodel yang menyusunnya. Struktur model disajikan pada Lampiran 1, sedangkan persamaan model disajikan pada Lampiran 2. Berikut ini adalah validasi model dan perilaku submodel yang menyusun model swasembada GKP nasional. Validasi model penting dilakukan untuk menguji apakah model tersebut merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji dimana dapat dihasilkan kesimpulan yang meyakinkan. Selanjutnya model yang telah valid tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku submodel. Perilaku submodel merupakan indikator yang sangat penting untuk menjelaskan perilaku model secara keseluruhan. Perilaku model yang diukur dalam penelitian ini adalah penyediaan, kebutuhan dan ketersediaan GKP nasional.

6.1.1 Validasi Model

Mengacu pada pendapat Muhammadi et al. 2001, validasi terhadap model dinamika swasembada GKP nasional meliputi uji validitas struktur dan uji validitas kinerjaoutput model. Uji kestabilan struktur yang dilakukan dengan menguji konsistensi dimensi. Pengujian ini dilakukan secara langsung oleh perangkat lunak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model dinamika sistem industri GKP yang dikembangkan memiliki dimensi yang konsisten sehingga tidak terdapat kesalahan error. Tabel 8 Hasil uji validitas kinerja model swasembada GKP nasional No Kriteria Variabel Produksi GKP Konsumsi GKP 1 RMSPE Root Mean Square Percentage Error 1.57 1.15 2 AME Average Mean Error 1.12 2.28 3 AVE Average Variance Error 2.18 1.97 Sementara kriteria yang digunakan dalam uji validasi kinerja adalah RMSPE Root Mean Square Percentage Error, AME Average Mean Error dan AVE Average Variance Error. Variabel yang diuji adalah produksi GKP dan konsumsi GKP selama tahun 2010-2012. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai RMSPE, AME dan AVE untuk produksi GKP masing masing sebesar 1.57 persen, 1.12 persen dan 2.18 persen. Sementara nilai RMSPE, AME dan AVE