Skenario 4 Penurunan Pertumbuhan Penduduk

65 membuat ketersediaan GKP positif hingga akhir periode simulasi. Pada tahun 2010, ketersediaan GKP dengan skenario 6 defisit sebesar 0.12 juta ton dan terus meningkat pada tahun berikutnya, hingga defisit ketersediaan mencapai 0.71 juta ton pada tahun 2025. Secara umum dapat dikatakan bahwa gabungan kebijakan peningkatan produktivitas tebu dan penurunan pertumbuhan penduduk tidak dapat membuat Indonesia mencapai swasembada GKP pada tahun 2014. Skenario 7: Peningkatan Rendemen dan Penurunan Pertumbuhan Penduduk Skenario 7 merupakan penggabungan dari skenario 3 dan 4 yaitu skenario peningkatan rendemen dan penurunan pertumbuhan penduduk. Dalam skenario 9 peningkatan rendemen yang ditargetkan mencapai 1.41 persen per tahun dilakukan bersamaan dengan penurunan pertumbuhan penduduk menjadi 1.3 persen per tahun. Gambar 47 menunjukkan bahwa grafik kebutuhan dan penyediaan GKP terus meningkat selama periode simulasi. Gabungan antara kebijakan peningkatan rendemen dan kebijakan penurunan pertumbuhan penduduk mampu membuat ketersediaan GKP positif pada tahun 2013 hingga akhir periode simulasi. Pada tahun 2013, ketersediaan GKP dengan skenario 7 surplus sebesar 0.006 juta ton dan terus meningkat pada tahun berikutnya, hingga surplus ketersediaan mencapai 3.66 juta ton pada tahun 2025. Secara umum dapat dikatakan bahwa gabungan kebijakan peningkatan rendemen dan penurunan pertumbuhan penduduk dapat membuat Indonesia mencapai swasembada GKP pada tahun 2014. 201020112012201320142015201620172018201920202021202220232024 3,000,000 6,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP KETERSEDI AAN_GKP Tahun Gambar 42 Ketersediaan GKP nasional skenario 7 tahun 2010-2025

6.4.3 Perbandingan Antara Kondisi Aktual dengan Skenario Kebijakan Alternatif

Hasil simulasi dari berbagai skenario di atas dapat dibandingkan satu sama lain untuk merumuskan kebijakan alternatif yang paling baik dalam mencapai swasembada GKP. Dalam analisis ini, akan dilakukan perbandingan antara keragaan ketersediaan GKP pada kondisi aktual dengan skenario kebijakan alternatif untuk mendapatkan kebijakan alternatif yang memiliki kinerja paling baik. 66 Berdasarkan simulasi seperti yang terlihat pada Gambar 48, kinerja model kondisi aktual memperlihatkan bahwa swasembada GKP tidak akan tercapai. Hal ini ditunjukkan oleh grafik ketersediaan GKP yang negatif selama periode simulasi. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang dapat meningkatkan ketersediaan GKP. Kebijakan tersebut dapat diupayakan oleh pemerintah dari sisi penyediaan dan kebutuhan. Gambar 43 Perbandingan ketersediaan GKP pada alternatif skenario swasembada ‐2000000 ‐1000000 1000000 2000000 3000000 4000000 Ketersediaan GKP ton Tahun Aktual Skenario 4 Skenario 5 Skenario 6 Skenario 7 Gambar 43 menunjukkan bahwa semua skenario memiliki ketersediaan GKP yang sama pada tahun dasar yaitu 2010. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang dibangun bahwa program RIGN baru digulirkan tahun 2010, maka dampaknya baru akan terlihat pada musim giling tahun 2011. Gabungan skenario peningkatan rendemen dan penurunan pertumbuhan penduduk memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan skenario kebijakan alternatif lainnya. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa skenario yang membuat Indonesia mampu mencapai swasembada GKP adalah gabungan skenario peningkatan rendemen dan penurunan pertumbuhan penduduk. Skenario ini berhasil membuat Indonesia mencapai swasembada GKP pada tahun 2013 hingga akhir periode simulasi.

6.4.4 Analisis Switching Value Model

Hasil simulasi terhadap kebijakan alternatif menunjukkan bahwa gabungan kebijakan peningkatan rendemen sebesar 1.41 persen per tahun dan penurunan pertumbuhan penduduk menjadi sebesar 1.3 persen per tahun mampu membuat Indonesia mencapai swasembada GKP pada tahun 2013. Swasembada dapat tercapai dengan asumsi apabila kebijakan tersebut memiliki tingkat keberhasilan 100 persen. Namun upaya peningkatan rendemen adalah kebijakan yang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis switching value untuk menunjukkan tingkat kegagalan dalam peningkatan rendemen yang dapat diterima untuk mencapai swasembada GKP tahun 2014. Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa pencapaian swasembada GKP pada tahun 2014 melalui kebijakan alternatif peningkatan rendemen dan penurunan pertumbuhan penduduk dapat dicapai apabila peningkatan rendemen