Simulasi Kebijakan Model Swasembada GKP Nasional
42
100000 200000
300000 400000
500000
Luas Areal
Hektar
Tahun
PR PBN
PBS Indonesia
Gambar 14 Luas areal tebu Indonesia menurut status pengusahaan tahun 1995-2010
Sumber: Ditjenbun 2011 Secara umum terlihat bahwa pertumbuhan produksi GKP lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan luas areal tebu pada periode 1995-2010. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode tersebut terjadi peningkatan produktivitas
GKP nasional yaitu sebesar 1.68 persen per tahun. Produktivitas GKP nasional pada tahun 1995 adalah sebesar 4.72 tonha, sedangkan pada tahun 2010
meningkat menjadi 5.29 tonha. Peningkatan produktivitas tertinggi terjadi pada perkebunan besar swasta yaitu sebesar 5.35 persen per tahun, diikuti oleh
perkebunan besar negara sebesar 2.29 persen per tahun, sedangkan perkebunan rakyat mengalami pertumbuhan yang relatif kecil sebesar 0.43 persen per tahun
Gambar 15.
Sementara pada periode lima tahun 2005-2010 pertumbuhan produktivitas tebu justru mengalami penurunan sebesar 1.58 persen per tahun. Tren penurunan
tersebut disumbang oleh penurunan produktivitas GKP perkebunan besar negara dan perkebunan rakyat yaitu sebesar 2.22 dan 2.18 persen per tahun. Dengan
proporsi luas areal tebu yang cukup besar yaitu sebesar 60.76 persen untuk perkebunan rakyat dan 15.01 persen untuk perkebunan negara, penurunan
produktivitas per tahun tersebut mampu membuat penurunan produktivitas GKP nasional. Di sisi lain produktivitas perkebunan besar swasta justru mengalami
peningkatan yaitu sebesar 0.31 persen per tahun. Namun dengan proporsi luas areal yang hanya 24.24 persen dari total luas areal tebu di Indonesia, peningkatan
tersebut tidak mampu mengimbangi penurunan produktivitas GKP perkebunan rakyat dan perkebunan besar negara Gambar 15.
43
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
Produktivitas Gula
Tonha
Tahun
PR PBN
PBS Indonesia
Gambar 15 Produktivitas GKP Indonesia menurut status pengusahaan tahun 1995-2010
Sumber: Ditjenbun 2011 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kenaikan produksi GKP selama
lima tahun terakhir terutama karena kenaikan produksi tebu yang disebabkan karena peningkatan luas areal. Produktivitas tebu dan rendemen justru mengalami
penurunan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hartono 2012 yang menyatakan bahwa selama ini peningkatan produksi gula hanya bertumpu pada
peningkatan luas lahan tebu. Upaya ini akan semakin sulit tercapai mengingat semakin terbatasnya lahan yang cocok untuk budidaya tebu.
Perkebunan tebu di Indonesia terpusat di tiga wilayah yaitu Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Pada tahun 2010 dari total luas areal tebu di Indonesia sebesar
63.58 persen berada di Jawa, 32.68 persen berada di Sumatera dan 3.74 persen berada di Sulawesi. Pada tahun yang sama, dari total produksi GKP di Indonesia,
sebesar 60.18 persen dihasilan oleh Jawa, 37.43 persen dihasilkan oleh Sumatera, dan 2.39 persen dihasilkan oleh Sulawesi Gambar 16.
37.43 32.68
60.18 63.58
2.39 3.74
20 40
60 80
100
Produksi Luas
Areal
Proporsi persen
Sumatera Jawa
Sulawesi
Gambar 16 Produksi GKP dan luas areal tebu di Indonesia berdasarkan wilayah tahun 2010
Sumber: Ditjenbun 2011