Perilaku Submodel Perdagangan Model dan Dinamika Swasembada GKP

59 - 1,000,000 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 KETERSEDI AAN_GKP Tahun Gambar 35 Ketersediaan GKP nasional skenario 1 tahun 2010-2025

6.3.2 Skenario 2: Peningkatan Produktivitas Tebu

Skenario 2 adalah skenario peningkatan produktivitas tebu. Skenario ini dapat menjadi alternatif peningkatan produksi GKP pada kondisi keterbatasan lahan. Dalam skenario 2 pertumbuhan produktivitas tebu perkebunan negara ditargetkan mencapai 1.6 persen per tahun. Angka tersebut merupakan target pertumbuhan produktivitas tebu dalam Revitalisasi Industri Gula BUMN Kementrian BUMN 2011. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas tebu adalah melalui program bongkar ratoon, yaitu pergantian tanaman keprasan dengan tanaman baru plant cane. Rekomendasi teknis yang dianjurkan oleh Litbang, Deptan 2005 mengenai tanaman keprasan ini adalah sebanyak maksimal tiga kali kepras. Program bongkar ratoon ini dilakukan untuk menanggulangi masalah tanaman keprasan yang sudah jauh melampaui rekomendasi teknis tersebut. Menurut Litbang Deptan 2005, salah satu persoalan yang berkaitan dengan usahatani tebu adalah masih dominannya tanaman keprasan ratoon yang frekuensinya sudah jauh melampaui rekomendasi teknis yang dianjurkan. Setelah bongkar ratoon, langkah selanjutnya adalah menggantikannya dengan tanaman baru plant cane yang memiliki produktivitas tinggi sesuai dengan rekomendasi teknis P3GI. Kegiatan ini telah dilakukan oleh P3GI secara rutin melalui program penataan varietas. Gambar 36 menunjukkan bahwa grafik kebutuhan GKP terus meningkat selama periode simulasi. Sementara grafik penyediaan GKP pada awalnya menurun selama tahun 2010 hingga 2011, kemudian mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga akhir periode simulasi. Perubahan penyediaan GKP nasional melalui peningkatan produktivitas tebu belum mampu membuat ketersediaan GKP positif. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan GKP nasional terus menurun selama periode simulasi. Pada tahun 2010, ketersediaan GKP dengan skenario 2 defisit sebesar 0.12 juta ton dan terus meningkat pada tahun berikutnya, hingga defisit ketersediaan mencapai 0.87 juta ton pada tahun 2025. Secara umum dapat dikatakan bahwa kebijakan peningkatan produktivitas saja tidak cukup membuat Indonesia mencapai swasembada GKP pada tahun 2014. 60 Gambar 36 Ketersediaan GKP nasional skenario 2 tahun 2010-2025 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP 201020112012201320142015201620172018201920202021202220232024 KETERSEDI AAN_GKP Tahun

6.3.3 Skenario 3: Peningkatan Rendemen

Skenario 3 adalah skenario peningkatan rendemen. Dalam skenario 3 pertumbuhan rendemen ditargetkan mencapai 1.41 persen per tahun. Angka tersebut merupakan target pertumbuhan rendemen dalam Road Map Swasembada Gula Nasional Kementan, 2010. Rendemen adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen Trisnawati et al. 2012. Peningkatan rendemen merupakan upaya praktis yang berdampak positif dan signifikan terhadap produksi gula Wibowo 2012. Oleh karena itu salah satu upaya menuju swasembada gula nasional 2014 adalah peningkatan rendemen. Tanaman tebu harus dapat diberdayakan sehingga kapasitasnya untuk menghasilkan dan menyimpan sukrose menjadi lebih baik Soemarno 2010. Peningkatan produktivitas melalui rendemen mempunyai keunggulan yaitu tidak diperlukannya peningkatan kapasitas giling dan tidak diperlukannya peningkatan biaya tebang angkut serta dapat mengurangi biaya prosesing gula. Peningkatan kapasitas pabrik berarti peningkatan biaya dimana saat ini tidak direkomendasikan untuk melaksanakan investasi peningkatan kapasitas pabrik P3GI 2008. 201020112012201320142015201620172018201920202021202220232024 2,000,000 4,000,000 6,000,000 ton Kebutuhan GKP_Nas Penyediaan_GKP KETERSEDI AAN_GKP Tahun Gambar 37 Ketersediaan GKP nasional skenario 3 tahun 2010-2025