Metode Pengambilan Sampel Analisis Kelayakan Dan Efektivitas Program Gerakan Menabung Pohon Melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus: Desa Warjabakti, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung)

Kriteria penilaian NPV: Program kolaboratif GMP-PHBM dinilai layak untuk dilanjutkan apabila memiliki nilai NPV ≥ 0. Apabila progam kolaboratif GMP-PHBM memiliki nilai NPV 0, maka program kolaboratif GMP-PHBM tidak layak dilanjutkan. Karena hal ini memiliki arti bahwa manfaat program kolaboratif GMP-PHBM yang didapat kurang dari biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan dalam program kolaboratif tersebut.

B. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio

Net BC ratio merupakan hasil dari perbandingan antara total present value yang bernilai positif sebagai pembilang dengan total present value yang bernilai negatif sebagai penyebut Husnan dan Muhammad, 2000. Secara matematis, Net BC ratio program kolaboratif GMP-PHBM dapat dihitung dengan rumus: �� ���� = � − � 1 + � � �=1 � − � 1 + � � �=1 Bt − Ct 0 Bt − Ct 0 Keterangan: Net BC ratio = Net Benefit Cost Ratio Bt = Manfaat program kolaboratif GMP-PHBM pada tahun ke-t Ct = Biaya program kolaboratif GMP-PHBM pada tahun ke-t i = Tingkat discount rate n = Tahun Kriteria Penilaian Net BC: Program kolaboratif GMP-PHBM dinilai layak untuk dilanjutkan apabila memiliki nilai Net BC ratio ≥ 1. Apabila progam kolaboratif GMP-PHBM memiliki nilai Net BC ratio 1, maka program tersebut tidak layak dilanjutkan.

C. Internal Rate of Return IRR

Metode Internal Rate of Return IRR menghitung tingkat bunga yang menyamakan present value dari investasi dengan present value dari penerimaan kas bersih di masa mendatang Husnan dan Muhammad, 2000. Secara matematis, internal rate of return program kolaboratif GMP-PHBM dapat dihitung dengan rumus: � = � 1 + � 1 � 1 − � 2 � [� 2 − � 1 ] Keterangan: IRR = Internal Rate of Return i 1 = Discount Rate yang menghasilkan NPV yang bernilai positif i 2 = Discount Rate yang menghasilkan NPV yang bernilai negatif NPV 1 = NPV yang bernilai positif NPV 2 = NPV yang bernilai negatif Kriteria Penilaian IRR: Program kolaboratif GMP-PHBM dinilai layak untuk dilanjutkan apabila memiliki nilai IRR ≥ tingkat Discount Rate yang berlaku. Apabila progam kolaboratif GMP-PHBM memiliki nilai IRR tingkat Discount Rate yang berlaku, maka program kolaboratif GMP-PHBM ini dapat disimpulkan tidak layak dilanjutkan.

4.5.2 Importance Performance Analysis IPA

Metode IPA dapat menjelaskan hubungan antara tingkat kepentingan peserta program kolaboratif GMP-PHBM dengan tingkat kepuasan kinerja program kolaboratif GMP-PHBM ini di lapangan yang menghasilkan nilai kesesuaian harapan peserta program tersebut. Teknik ini dipopulerkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Martilla dan James di dalam artikel yang berjudul “Importance-Performance Analysis” yang dipublikasikan dalam Journal of Marketing. Dalam teknik ini responden menilai tingkat kepentingan atribut yang relevan dari program kolaboratif GMP-PHBM dan tingkat kinerja program perceived performance pada masing-masing atribut tersebut. Matriks-matriks ini bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumberdaya proyek yang terbatas kepada bidang-bidang spesifik. Pengalokasian tersebut merupakan bagian dari perbaikan atas kinerja. Perbaikan kinerja dengan menggunakan metode ini pun dapat berdampak besar pada kepuasan peserta program. Selain itu bidang atau

Dokumen yang terkait

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

ANALISIS PENGETAHUAN KOGNITIF PETANI HUTAN DALAM PELAKSANAKAN PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI DESA JOMBLANG KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA

2 18 131

Strategi Divisi Humas Dan Agraria (Hugra) Perusahaan Perum Perhutani Melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Dalam Pembinaan Lingkungan Di Ciwidey Kabupaten Bandung

0 29 114

Analisis Biaya Manfaat Perdagangan Karbon Bagi Petani Gerakan Menabung Pohon (Studi Kasus: Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta)

0 2 91

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai resolusi konflik sumber daya hutan"Reviwer"

0 2 6

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai Resolusi Konflik Sumber Daya Hutan

0 7 109

KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN SARADAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT

1 20 161