Analisis Finansial Analisis Biaya dan Manfaat

Tabel 3 Matriks Penelitian Terdahulu lanjutan No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 2 Maulana 2013 Analisis Kelayakan Finansial dan Dampak Ekonomi Usaha Jati Unggul Nusantara Studi Kasus Unit Usaha Bagi Hasil - Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari analisis finansial dengan indikator NPV, IRR, Net BC, dan PBP yang dilakukan pada JUN UBH-KPWN Bogor, didapat kesimpulan bahwa usaha ini layak untuk dilanjutkan. Hal ini dapat dilihat NPV sebesar Rp 4.175.535.379, IRR sebesar 57, net BC sama dengan tiga, dan Payback Period PBP sebesar 8 tahun 9 bulan. Berdasarkan analisis sensitivitas, dengan adanya peningkatan harga pupuk sebesar 32 usaha JUN UBH-KPWN Bogor masih layak dilanjutkan. Sementara manfaat ekonomi yang didapatkan berupa peningkatan pendapatan masyarakat petani JUN di Desa Cogreg dengan keberadaan kegiatan usaha JUN adalah Rp 163.041.600tahun dan di Desa Ciaruteun Ilir sebesar Rp 104.764.300tahun. 3 Aurora 2014 Analisis Biaya Manfaat Perdagangan Karbon Bagi Petani Gerakan Menabung Pohon Studi Kasus: Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta Dari aspek finansial, NPV dari GMP yang diperoleh petani adalah Rp 43.966.108.863; Net BC sebesar 2,2; IRR sebesar 45. Sementara apabila petani terlibat dalam perdagangan karbon maka NPV yang diperoleh adalah Rp 66.813.416.910,-; Net BC sebesar 5; IRR sebesar 67. Dari aspek ekonomi, NPV adalah Rp 112.013.695.125,-; Net BC sebesar 10; IRR sebesar 104. Dengan demikian petani di Desa Neglasari layak untuk melanjutkan program GMP, serta lebih baik bila terlibat dalam perdagangan karbon. 4 Sutowo 2013 Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat dan Manfaat Ekonomi Program CSR dari Chevron Geothermal Salak, Ltd. Bidang Ekonomi di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Analisis kualitatif mengidentifikasi manfaat-manfaat program CSR CGS, Manfaat tersebut meliputi: peningkatan skill , peningkatan pendapatan, membantu akses permodalan, peningkatan kemandirian, dam manfaat yang berkelanjutan. Nilai IKM yang didapat sebesar 2,75 dikonversi menjadi 68,75, dengan nilai ini mutu pelayanan program CSR CGS memiliki nilai mutu peyalanan B dan terkategori Baik. Hasil analisis IPA mendapatkan tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan harapan masyarakat cukup tinggi yaitu sebesar 78,37 yang artinya kepentingan masyarakat sudah terpenuhi dengan baik sebesar 78,37.

Dokumen yang terkait

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

ANALISIS PENGETAHUAN KOGNITIF PETANI HUTAN DALAM PELAKSANAKAN PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI DESA JOMBLANG KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA

2 18 131

Strategi Divisi Humas Dan Agraria (Hugra) Perusahaan Perum Perhutani Melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Dalam Pembinaan Lingkungan Di Ciwidey Kabupaten Bandung

0 29 114

Analisis Biaya Manfaat Perdagangan Karbon Bagi Petani Gerakan Menabung Pohon (Studi Kasus: Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta)

0 2 91

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai resolusi konflik sumber daya hutan"Reviwer"

0 2 6

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai Resolusi Konflik Sumber Daya Hutan

0 7 109

KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN SARADAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT

1 20 161