Internal Rate of Return IRR
program ini akan dilaksanakan. Analisis-analisis tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi Pertamina Foundation, Perum Perhutani, maupun stakeholders
lain dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait pengembangan dan keberlanjutan program kolaboratif GMP-PHBM ini.
Langkah pertama penelitian ini adalah mengidentifikasi manfaat dan biaya baik yang bersifat privat maupun yang bersifat sosial dari program kolaboratif
GMP-PHBM dengan mewawancarai key person melalui panduan kuesioner. Biaya dan manfaat yang bersifat privat digunakan untuk menganalisis kelayakan
usaha secara finansial menggunakan harga aktual atau harga pasar. Sementara biaya dan manfaat yang bersifat sosial digunakan untuk menganalisis kelayakan
secara ekonomi menggunakan harga bayangan atau harga sosial. Biaya dan manfaat sosial usaha kehutanan dari program GMP-PHBM yang diperoleh
tersebut kemudian dimoneterkan untuk menghitung kelayakan secara ekonomi dari program kolaboratif GMP-PHBM di Desa Warjabakti. Analisis kelayakan
baik secara finansial maupun ekonomi ini menggunakan metode cost-benefit analysis
dengan menggunakan kriteria NPV, Net BC ratio, dan IRR. Informasi dari evaluasi kelayakan program baik secara finansial maupun secara ekonomi ini
kemudian dapat digunakan oleh pemerintah setempat, Perum Perhutani, dan Pertamina Foundation khususnya dalam pengelolaan hutan lindung bersama
masyarakat hasil program kolaboratif GMP-PHBM yang berkelanjutan dan penentuan kebijakan terkait program kolaboratif tersebut yang efektif.
Selain itu, dalam penelitian ini dilakukan pula analisis menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis IPA. Metode IPA dapat menjelaskan
hubungan antara tingkat kepentingan peserta program kolaboratif GMP-PHBM dengan tingkat kepuasan kinerja program kolaboratif GMP-PHBM ini di lapangan
yang menghasilkan nilai kesesuaian harapan peserta program tersebut. Hal ini dilakukan untuk membentuk dasar pertimbangan keberlanjutan program
kolaboratif ini yang sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Hal tersebut mengakibatkan pengelolaan dan pengembangan lot-lot di Desa Warjabakti yang
merupakan bagian dari program GMP dapat terlaksana dengan baik ke depannya. Adapun skema pemikiran ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterangan: = alur utama
= umpan balik Evaluasi Implementasi Program
Kolaboratif GMP dan PHBM
Kelayakan Finansial Program PHBM Perum Perhutani
Program GMP Pertamina Foundation
Kesesuaian antara Kepuasan Kinerja dengan Kepentingan
Peserta Program Program Kolaboratif GMP melalui PHBM berbasis
komoditas Kopi Arabika
Kelayakan Ekonomi
- Proyek investasi harus berhasil bagi pihak-pihak
yang terlibat untuk menghindari pemborosan. -
Mencegah kerusakan hutan dan pencurian tegakan hutan lindung
Dasar Keberlanjutan Program Kolaboratif antara GMP dengan PHBM
Tindakan penanggulangan dan pencegahan hal tersebut terulang
Terjadi kerusakan hutan dan pencurian tegakan hutan lindung
Hutan Lindung Desa Warjabakti
Penilaian Kebermanfaatan Program dalam Bidang Ekonomi, Sosial, dan Ekologis.
Program layak atau tidak layak dijalankan secara
finansial Program layak atau tidak
layak dijalankan secara ekonomi
Kriteria Kelayakan Ekonomi:
NPV, NET BC, dan IRR Kriteria Kelayakan
Finansial: NPV, NET BC, dan IRR
Alat Analisis: Importance Performance Analysis