Pertahankan Prestasi high importance high performance

5.5.1 Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan hal penting dalam suatu usaha, tidak sedikit jumlah usaha yang gagal akibat aspek pasar dari usaha tersebut yang kurang mendukung. Aspek pasar meliputi potensi pasar dari hasil komoditi yang diusahakan dan rencana pemasaran hasil usahatani yang dilakukan oleh petani di Desa Warjabakti.

1. Potensi Pasar Kopi Arabika

Petani kopi arabika yang tergabung dalam LMDH Taruna Bina Tani menjual hasil panen kopinya dalam bentuk gelondong segar. Biji kopi basah tersebut sampai saat ini dijual kepada PT. Berkah Tatar Sunda. Data mengenai permintaan kopi arabika dari LMDH Taruna Bina Tani tersebut tidak dapat diketahui secara pasti. Namun permintaan kopi arabika dapat didekati melalui data kebutuhan kopi Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 121.107 ton per tahunnya Arifenie, 2015.

2. Pemasaran

Pasar yang dituju oleh petani kopi arabika anggota LMDH Taruna Bina Tani sampai saat ini masih kepada PT. Berkah Tatar Sunda. PT. Berkah Tatar Sunda membeli hasil panen petani anggota LMDH Taruna Bina Tani dalam bentuk gelondong segar tanpa melalui pengolahan lebih lanjut. Setelah itu, PT. Berkah Tatar Sunda melakukan pengupasan, pengeringan, dan penggilingan sampai menjadi bubuk kopi untuk selanjutnya dijual kepada industri kopi yang lebih besar. Dari segi harga, petani anggota LMDH Taruna Bina Tani menjual gelondong segar kopinya seharga Rp 7.500Kg. LMDH Taruna Bina Tani sendiri tidak melakukan proses promosi khusus terhadap buah kopinya. Promosi terhadap hasil panen sendiri dilakukan hanya berdasarkan jaringan yang dimiliki oleh pengurus LMDH Taruna Bina Tani.

5.5.2 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan aspek untuk menilai kesiapan petani dalam menjalankan hal-hal teknis atau operasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis yaitu lokasi usaha, ketersediaan input, letak pasar, dan proses produksi. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing komponen dalam aspek teknis program kolaboratif GMP-PHBM.

1. Lokasi Usaha

Lokasi usaha LMDH Taruna Bina Tani berada di hutan lindung milik Perum Perhutani, yang terletak di Desa Warjabakti, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Keadaan suhu di Desa Warjabakti berkisar antara 20ºC – 28ºC dengan ketinggian ± 700 meter diatas permukaan laut. Pada hutan lindung Desa Warjabakti tumbuh beberapa tegakan diantaranya adalah pinus, manglid, suren, eucalyptus, dan rasamala. Tegakan utama hutan lindung tersebut dijadikan tegakan penaung bagi kopi arabika yang diusahakan. Hal tersebut mendukung tanaman kopi arabika dapat tumbuh subur pada lahan hutan lindung Desa Warjabakti.

2. Ketersediaan Input

Lokasi Desa Warjabakti terletak cukup jauh dari jalan utama, sehingga beberapa input seperti bibit dan pupuk kurang tersedia di Desa Warjabakti. Hal tersebut mengakibatkan input tersebut harus diperoleh dari luar Desa Warjabakti. Bibit kopi arabika yang ditanam petani anggota koperasi merupakan varietas Lini S 795 yang didapatkan dari penjual bibit di wilayah Pangalengan dengan harga berkisar Rp 1.300pohon untuk bibit kopi arabika dengan tinggi 20 cm - 30 cm. Pupuk diperoleh sebagian besar dari penjual pupuk di Desa Warjabakti dan sebagian kecil dari luar Desa Warjabakti. Tenaga kerja sewa didapatkan dari buruh tani yang merupakan warga Desa Warjabakti. Peralatan yang digunakan sendiri didapat dari penjual peralatan pertanian di Desa Warjabakti. Rata-rata petani di Desa Warjabakti memiliki lahan seluas satu hektar pada hutan lindung milik Perum Perhutani.

3. Letak Pasar

Pasar untuk hasil panen kopi arabika yang diusahakan oleh LMDH Taruna Bina Tani adalah PT. Berkah Tatar Sunda. Pihak PT. Berkah Tatar Sunda mengambil hasil panen tersebut dengan menggunakan mobil pengangkut bak terbuka. Perkebunan agroforestry kopi arabika yang terletak hutan lindung Desa Warjabakti letaknya cukup jauh dari akses mobil pengangkut. Hal tersebut mengakibatkan diperlukan tenaga kerja untuk mengangkut hasil panen dari kebun kopi yang terletak di kawasan hutan lindung Desa Warjabakti sampai kepada kendaraan pengangkut milik PT. Berkah Tatar Sunda.

Dokumen yang terkait

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

ANALISIS PENGETAHUAN KOGNITIF PETANI HUTAN DALAM PELAKSANAKAN PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI DESA JOMBLANG KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA

2 18 131

Strategi Divisi Humas Dan Agraria (Hugra) Perusahaan Perum Perhutani Melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Dalam Pembinaan Lingkungan Di Ciwidey Kabupaten Bandung

0 29 114

Analisis Biaya Manfaat Perdagangan Karbon Bagi Petani Gerakan Menabung Pohon (Studi Kasus: Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta)

0 2 91

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai resolusi konflik sumber daya hutan"Reviwer"

0 2 6

Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai Resolusi Konflik Sumber Daya Hutan

0 7 109

KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN SARADAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT

1 20 161