Aspek Manajemen Aspek Non Finansial Program Kolaboratif GMP-PHBM
Warjabakti hanya menggunakan dua jenis pupuk. Dua jenis pupuk tersebut yakni pupuk KCL dan pupuk phonska. Petani hutan di Desa Warjabakti ini baru tiga
tahun terakhir mengusahakan kopi, sehingga besaran penggunaan pupuk baru diketahui sampai tahun ke-3 program. Namun, besarnya tidak sesuai dengan yang
seharusnya, karena minimnya wawasan petani dalam pengusahaan kopi. Oleh sebab itu, besaran penggunaan pupuk dalam usaha kopi agroforestry ini
didapatkan dari pedoman budidaya dan pemeliharaan tanaman kopi dalam kebun campur oleh Hulupi dan Martini 2013. Data dari buku pedoman tersebut diolah
lebih rinci dalam Lampiran 1 tentang biaya pupuk sesuai pedoman budidaya kopi agroforestry
. Sebagai informasi, takaran pupuk phonska adalah 35 dari total pupuk anorganik yang biasa digunakan dalam suatu budidaya kopi arabika Urea,
SP-36, dan KCl
1
. Dalam satu tahun, terdapat dua kali waktu pemupukan, yakni pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Berikut tabel yang
menggambarkan biaya pemupukan pupuk phonska per hektar dalam program kolaboratif GMP-PHBM di Desa Warjabakti.
Tabel 14 Biaya Pupuk Phonska secara Finansial
Umur tahun a
Dosis Phonska Kg ha pemupukan b
Harga RpKg c
Total Biaya Rphatahun d =bxcx2
0-1 52,50
2.300 241.500
2 113,75
2.300 523.250
3 153,13
2.300 704.375
4 192,50
2.300 885.500
5-10 271,25
2.300 1.247.750
11-15 350,00
2.300 1.610.000
Sumber: Hulupi dan Martini 2013
Sementara biaya pemupukan menggunakan pupuk KCL per hektar dalam program kolaboratif GMP-PHBM ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 15 Biaya Pupuk KCL secara Finansial Program Kolaboratif GMP-PHBM
Umur tahun a
Dosis KCL Kg ha pemupukan b
Harga RpKg c
Total Biaya Rpha tahun d =bxcx2
0-1 37,5
3.500 262.500
2 100
3.500 700.000
3 125
3.500 875.000
4 175
3.500 1.225.000
Sumber: Hulupi dan Martini 2013
1
http:www.indonetwork.co.idpupuk_formula59039pupuk-npk-gramafix-kopi-coffee- fertilizer.htm diakses tanggal 30 Mei 2015