sudah berupaya untuk melakukan kegiatan yang menggunakan kepemimpinan demokratis atau yang lain. Demikian pula bahwa lingkungan kerja dalam suatu
organisasi merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap sikap kerja dan tingkah laku pekerja dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan A. Tjahla 1989:41
yang menyatakan bahwa “lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap kualitas dan kuantitas kerja personal “.
Iklim organisasi seperti tersebut diatas memberikan indikasi bahwa setiap organisasi mempunyai iklim atau kepribadiannyatabiatnya sendiri yang
membedakannya dari organisasi lain dan yang mempengaruhi perilaku anggota- anggotanya Mukiyat, 1990:97. Sehubungan dengan hal tersebut maka para
pemimpin harus dapat menciptakan suatu iklim yang memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan organisasi dan dalam pada itu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
psikologis dan sosial dari pegawainya.
2.4.2. Iklim Organisasi Sekolah a. Konsep iklim organisasi sekolah
Seperti halnya dalam pengertian iklim organisasi pada umumnya, pengertian iklim organisasi sekolah juga banyak pakar yang mendefinisikan.
Muhamad 1985:85 mengatakan bahwa iklim organisasi sekolah suatu atribut organisasi dan sub sistemnya yang dapat mungkin disebabkan oleh anggota
organisasi atau sub sistemnya terhadap anggota-anggota dan lingkungannya. Hoy dan Miskel 1991:221 mengemukakan rumusan iklim organisasi
sekolah sebagai berikut : “The set of internal characteristies that distinguishes one school from another and influence the behavior of people on it is called the
organizational climate“ . Apabila diterjemahkan secara bebas yang dimaksud
dengan iklim organisasi sekolah adalah seperangkat karakteristik internal suatu sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain dan karakteristik tersebut akan
mempengaruhi perilaku orang yang ada dalam organisasi sekolah tersebut. Selanjutnya Hoy dan Miskel menyatakan bahwa iklim organisasi sekolah itu
merupakan interaksi dari anggota-anggota kelompok sekolah yang terdiri dari para siswa, guru dan pimpinan sekolah yang kesemuanya mempunyai peranan dalam
mengembangkan dimensi-dimensi organisasi dan individu dari suatu sistem sosial.
Masih terkait dengan konsep iklim organisasi sekolah, Depdikbud mengemukakan bahwa iklim organisasi sekolah adalah suasana di dalam
organisasi sekolah yang diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi yang berlaku. Pada hubungan antar pribadi tersebut dapat meliputi hubungan antara
guru dengan pimpinan sekolah, antara guru dengan guru, antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid.
Berdasarkan konsep dari pakar diatas maka dapat ditarik simpulan bahwa iklim organisasi sekolah adalah seperangkat karakteristik internal sekolah yang
datang dari kepala sekolah maupun para guru yang secara langsungtidak langsung mempengaruhi kinerja guru. Apabila diteliti lebih jauh maka iklim
organisasi sekolah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola hubungan antar pribadi, antara guru dan kepala sekolah, guru dengan guru dan guru dengan siswa
b. Ciri-ciri iklim organisasi sekolah
Iklim organisasi merupakan suatu telaah dalam suatu organisasi yang berakar pada disiplin ilmu psikologi sosial. Hal ini dinyatakan secara tegas oleh
Hoy Miskel 1991:220. Selanjutnya dikatakan bahwa iklim organisasi sekolah merupakan seperangkat internal yang mempunyai kesamaan pada beberapa
gambar tentang kepribadian sehingga dapat diketahui bahwa iklim organisasi sekolah merupakan kepribadian sekolah.
Thomas Ross 1976;446-447 dan Hoy Miskel 1991:223 mengemukakan delapan karakteristik atau ciri-ciri iklim organisasi sekolah yaitu
“Hindrance, intimacy, disengagement, esprit, production emphasis, aloofness, consideration and thrust“
. Dari delapan karakteristik atau ciri-ciri tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
guru dan kepala sekolah. Karakteristik yang berkaitan dengan guru yaitu Hindrance
gangguan, intimacy keakraban disengagement keadaan berlepas diri dan esprit semangat kerja. Sedangkan yang menyangkut karakteristik
kepala sekolah adalah; production emphasis perolehan pada hasil aloofness jarak sosial, consideration pertimbangan dan thrust dorongan dan
bimbingan. Kedelapan karakteristik tersebut secara singkat dapat dijelaskan sebagai
berikut : Pertama, hindrance yaitu segala kegiatan atau pekerjaan yang menurut persepsi guru tidak ada gunanya dan hanya akan menghambat karir saja. Kedua,
intimacy merujuk pada perasaan senang yang dialami oleh guru karena di sekolah
tercipta hubungan yang hangat dan menyenangkan serta kondusif. Ketiga, disengagement
merujuk adanya kecenderungan guru untuk melakukan suatu
pekerjaan dan tidak merasa terbebani akan tugas tersebut. Keempat, esprit merujuk adanya semangat kerja yang ada pada setiap guru karena merasa
memperoleh atau terpenuhi kebutuhan mereka. Kelima, production emphasis merujuk kepada perilaku kepala sekolah yang menghendaki hasil kerja dari para
guru, memberikan komando, perintah, tidak peduli terhadap kondisi situasi guru, yang penting tujuan atau hasil tercapai. Kondisi ini mirip dengan MBO
Management by objective . Keenam, aloofness merujuk kepada perilaku kepala sekolah yang serba formal dan kurang menunjukan adanya keakraban, kedekatan
pribadi dan dalam komunikasi dengan para guru lebih sering menggunakan surat atau catatan tertulis dan cenderung tertutup atau menjaga jarak kepada staf guru
dan karyawan. Ketujuh; consideration yang merujuk kepada perilaku kepala sekolah yang bertolak belakang dengan aloofness karena pada iklim ini kepala
sekolah berusaha menciptakan suasana kondusif, menyenangkan, humoris, dan bersahabat serta selalu berusaha untuk memberikan bimbingan dan bantuan
kepada para guru dan karyawan. Kedelapan : thrust yaitu sifat kepala sekolah yang berusaha untuk menggerakan organisasi dengan selalu memberikan contoh
pada para guru dan karyawan. Disamping kedelapan karakteristik organisasi sekolah seperti tersebut di
atas Hoy Miskel , 1991:239 mengemukakan bahwa terdapat iklim organisasi
sekolah lain yang disebut dengan istilah Teacher principal behavior yang bersifat
terbuka dan tertutup. Pada iklim organisasi terbuka ditandai adanya tingkat dorongan dan bimbingan tinggi, semangat kerja yang tinggi dan perilaku guru-
guru yang semaunya sendiri berkurang. Iklim yang demikian akan berdampak
pada hubungan guru dan kepala sekolah yang familiarkekeluargaan, menyenangkan dan demokratis serta tidak memaksakan kehendaknya sehingga
para guru akan merasa memperoleh perhatian, bimbingan dan adanya kebebasan mengemukakan pendapat.
Iklim organisasi tertutup merujuk kepada kurang intimnya hubungan antara kepala sekolah dengan para guru, cenderung memerintah dan tidak sensitif
terhadap keadaan guru, menjaga jarak yang ditandai dengan kurang tanggap terhadap kebutuhan guru dan karyawan. Demikian pula terhadap kinerja guru
karyawan selalu merasa tidak puas dan selalu menuntut hasil yang optimal. Kepala Sekolah kurang memberikan contoh bagaimana bekerja yang efektif. Iklim
organisasi yang demikian akan berakibat pada guru bersikap apatis, semaunya sendiri, kurang disiplin dan muncul adanya rasa kecewa para guru. Apabila
demikian keadaanya jelas akan mempengaruhi tingkat kepuasan dan kinerja guru di sekolah
2.4.3 Definisi konstruk Berdasarkan konsep diatas maka definisi konstruk iklim organisasi sekolah
adalah merupakan seperangkat karakteristik internal sekolah yang datang dari kepala sekolah maupun guru yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kinerja guru. Secara eksplisit iklim organisasi tercermin dalam pola hubungan antar pribadi antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru
dan guru dengan murid.
2.5 Budaya Organisasi