sebesar 0,51, dan d indikator X
15
, yakni delegatif memperoleh nilai loading sebesar 0,51.
Selanjutnya, hasil perhitungan uji reliabilitas terhadap indikator-indikator variabel laten kepemimpinan kepala sekolah disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.28. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas terhadap Indikator-Indikator Variabel Laten
Kepemimpinan Kepala Sekolah Indikator Error
Variance Nilai
R
2
X
12
0,17 0,65
X
13
0,18 0,67
X
14
0,35 0,43
X
15
0,97 0,21
Hasil analisis konfirmatori, sebagaimana tersaji di dalam tabel tersebut, tampak bahwa indikator yang memiliki tingkat reliabilitas paling tinggi yaitu X
13
yakni diperoleh nilai R
2
sebesar 0,67, sedangkan yang paling rendah yaitu indikator X
15
, yakni diperoleh nilai R
2
masing-masing indikator sebesar 0,21. Secara rinci tingkat reliabilitas masing-masing indikator dideskripsikan
sebagai berikut: a indikator X
12
, yakni instruktif memperoleh nilai R
2
sebesar 0,65; b indikator X
13
, yakni konsultatif memperoleh nilai R
2
sebesar 0,67; c indikator X
14
, yakni partisipatif memperoleh nilai R
2
sebesar 0,43, dan d indikator X
15
, yakni delegatif memperoleh nilai R
2
sebesar 0,21. Model pengukuran variabel laten kepemimpinan kepala sekolah disajikan
dalam gambar berikut:
Gambar 4.10. Estimasi Model Pengukuran Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Gambar 4.11. T-Values Model Pengukuran Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
4.5 Penilaian Model Struktural
Dalam penilaian model struktural terfokus pada hubungan antara variabel laten eksogen dan endogen serta hubungan antara variabel endogen. Penilaian
model struktural ini dimaksudkan untuk memastikan adanya dukungan data empirik terhadap model yang dihipotesiskan.
4.4.1. Arah hubungan antar variabel
Sebagaimana dalam rumusan hipotesis yang telah ditetapkan dalam model, bahwa semua hipotesis dirumuskan dalam bentuk positif. Sehubungan dengan itu
perhitungan dari Lisrel menunjukkan tidak adanya hubungan negatif antara varaibel eksogen dengan endogen, demikian pula antara variabel endogen dengan
variabel endogen. Hasil perhitungan dari Lisrel disajikan di dalam tabel berikut: Tabel 4.29. Hasil Perhitungan dari Lisrel atas Hubungan antara Variabel
Eksogen dengan Endogen dan Endogen dengan Endogen Iklim
Organisasi Sekolah
Budaya Organiasi Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kinerja Guru 0,55
0,57 0,56
Kepuasan Kerja 0,77
0,65 0,64
Berdasarkan output Llisrel, sebagaimana disajikan di dalam tabel tersebut, terlihat bahwa arah hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen
menunjukkan arah positif, dan tidak ada satu pun variabel yang menunjukkan hubungan negatif. Oleh karena itu model struktural yang diuji dengan data
empirik dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang semuanya dirumuskan dalam bentuk arah positif.
4.4.2. Signifikansi parameter
4.4.2.1.Variabel-variabel eksogen yang mempengaruhi variabel endogen kepuasan kerja
Hasil perhitungan signifikansi parameter dari Lisrel pada variabel eksogen yang mempengaruhi variabel endogen kepuasan kerja disajikan dalam
tabel ringkasan berikut: Tabel 4.30. Ringkasan Hasil Perhitungan Signifikansi Parameter
Variabel Eksogen yang Mempengaruhi Variabel Kepuasan Kerja
Variabel Eksogen
Standar dized
Loading Nilai
T α
5 Nilai
R
2
Keterangan Iklim 0,270
4,552 1.96
0,6147 Signifikan
Budaya 0,335 5,061
1.96 Signifikan
Kepemimpinan 0,358
5,561 1.96
Signifikan
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa semua variabel eksogen, yakni iklim organisasi sekolah, budaya organisasi sekolah dan kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari nilai t masing- masing variabel eksogen lebih besar dibandingkan dengan nilai t pada taraf
signifikansi 5. Secara rinci hasil analisis t-tes tersebut, sebagaimana disajikan dalam tabel
menunjukkan bahwa, menunjukkan bahwa: a pengaruh variabel iklim organisasi sekolah terhadap kepuasan kerja guru pembimbing diperoleh skor t sebesar 4,552
yang berarti lebih besar dari 1.96; b pengaruh variabel budaya organisasi sekolah terhadap kepuasan kerja guru pembimbing diperoleh skor t sebesar 5,061,
dan c pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja