Komponen Nilai P
Model CAIC 485,86
Saturated CAIC 694.76
Normed Fit Index NFI 0,91
Non-Normed Fit Index NNFI 0,91
Comparative Fit Index CFI 0,94
Incremental Fit Index IFI 0,94
Relative Fit Index RFI 0,96
Goodness of Fit Index GFI 0,96
Adjusted Goodness of Fit Index AGFI 0,92
Parsimony Goodness of Fit Index PGFI 0,93
Hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Normal Fit Function Chi-Square diperoleh nilai sebesar 300,59, nilai
probabilitas sebesar 0,710, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 atau p = 0,7100,05, sehingga dapat disimpulkan
model yang dikembangkan adalah fit. Kemudian nilai Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
diperoleh skor sebesar 300.59, dan nilai probabilitas sebesar 0.210, yang berarti lebih besar dibandingkan
dengan taraf signifikansi 0,05, atau p = 0,2100,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
2. Estimated Non-centrality Parameter NCP diperoleh nilai sebesar
223.59 dan 90 Percent Confidence Interval for NCP diperoleh nilai antara 174.07 - 280.68. Nilai NCP ternyata lebih kecil dibandingkan
dengan nilai confidence interval, atau 90 dari nilai NCP berada di luar rentang nilai confidence interval tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
3. Root Mean Square Error of Approximation RMSEA sebesar 0,010,
atau RMSEA 0,010. Ghozali dan Fuad 2005;32 mengemukakan bahwa nilai RMSEA kurang dari 0.05 mengindikasikan sebagai model yang fit.
Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan adalah fit. Kemudian 90 Percent Confidence Interval for RMSEA berkisar antara 0.64-0.82,
yang berarti nilai confidence interval tersebut adalah kecil, sehingga nilai RMSEA model memiliki ketepatan yang baik dalam menilai model fit.
Demikian pula nilai P-Value for Test of Close Fit RMSEA kurang dari 0.05 diperoleh skor sebesr 0.103 yang berarti lebih besar dari pada
0,05, atau RMSEA = 0,1030,05, sehingga model yang dikembangkan adalah fit. Dengan demikian secara keseluruhan model yang
dikembangkan adalah fit. 4.
Expected Cross Validation Index ECVI pada model yang dikembangkan diperoleh nilai sebesar 1,3, sedangkan Expected Cross
Validation Index for Saturated Model ECVSM adalah sebesar 1,77,
dan Expected Cross Validation Index for Independence Model ECVIM adalah sebesar 5,58. Nilai ECVI sebesar 1,3 ternyata lebih kecil
dibandingkan dengan nilai ECVSM, yakni 1,77 dan lebih kecil pula dibandingkan dengan nilai ECVIM, yakni 5,58, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah baik untuk direplikasi pada penelitian berikutnya.
5. Model AIC diperoleh nilai sebesar 356,59 yang berarti lebih kecil
dibandingkan dengan Saturated AIC, yakni 410,00, dan Independence
AIC, yakni 1528.59. Kemudian Model CAIC diperoleh nilai sebesar 485,86 yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan nilai independence
CAIC, yakni 1.593,22 dan Saturated CAIC, yakni 694,76, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
6. Normed Fit Indekx NFI diperoleh nilai sebesar 0,91 yang berarti lebih
besar dibandingkan dengan 0,9. Non-Normed Fit Index NNFI diperoleh nilai sebesar 0,91 yang berarti lebih besar dibandingkan
dengan 0,9. Comparative Fit Index CFI diperoleh nilai sebesar 0,94 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Incremental Fit Index
IFI diperoleh nilai sebesar 0,94 yang berarti lebih besar daripada batas cut-off
sebesar 0,9. Relative Fit Index RFI diperoleh nilai sebesar 0.96, yang berarti lebih besar daripada nilai 0,9. Dengan demikian secara
keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit. 7.
Goodness of Index GFI diperoleh nilai sebesar 0,96 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
diperoleh nilai sebesar 0,92 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Parsimony Goodness of Fit Index PGFI diperoleh nilai
sebesar 0,93 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,6. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4.3.1.2. Variabel Kepuasan Kerja Guru Pembimbing
Perhitungan analisis Lisrel terhadap Goodness of Fit model yang dikembangkan untuk variabel kepuasan kerja guru diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.15. Tabel Ringkasan Perhitungan Goodnes of Fit Statistics Variabel Kepuasan Kerja Guru Pembimbing
Komponen Nilai P
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square 8,20
0,067 Estimated Non-centrality Parameter NCP
0,20 90 Percent Confidence Interval for NCP
8,82 ; 19,07 Root Mean Square Error of Approximation RMSEA
0.011 90 Percent Confidence Interval for RMSEA
0.039 ; 0.19 P-Value for Test of Close Fit RMSEA 0.05
0.079 Expected Cross-Validation Index ECVI
0,088 90 Percent Confidence Interval for ECVI
0,069 ; 0,14 ECVI for Saturated Model
0,093 ECVI for Independence Model
3,23 Independence AIC
886,33 Model AIC
24,20 Saturated AIC
30,00 Independence CAIC
904,80 Model CAIC
61,14 Saturated CAIC
66,17 Normed Fit Index NFI
0,99 Non-Normed Fit Index NNFI
0,98 Comparative Fit Index CFI
0,99 Incremental Fit Index IFI
0,99 Relative Fit Index RFI
0,97 Goodness of Fit Index GFI
0,99 Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
0,93 Parsimony Goodness of Fit Index PGFI
0,90 Hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1.
Normal Fit Function Chi-Square diperoleh nilai sebesar 7,99, nilai probabilitas sebesar 0,068, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan
taraf signifikansi 0,05 atau p = 0,0680,05. Kemudian nilai Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
diperoleh nilai sebesar 8,20, dan nilai probabilitas sebesar 0.067, yang berarti lebih besar
dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, atau p = 0,200,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
2. Estimated Non-centrality Parameter NCP diperoleh nilai sebesar 0,20
dan confidence interval diperoleh nilai antara 0.82 - 19.07. Nilai NCP ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai 90 Percent Confidence
Interval for NCP, atau 90 dari nilai NCP berada di luar rentang nilai
confidence interval tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
yang dikembangkan adalah fit. 3.
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA sebesar 0,011. Ghozali dan Fuad 2005;32 mengatakan bahwa nilai RMSEA yang
kurang dari 0.05 mengindikasikan sebagai model yang fit.. Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan adalah fit. Kemudian 90
Percent Confidence Interval for RMSEA diperoleh nilai berkisar antara
0.039-0.19, yang berarti nilai confidence interval tersebut adalah kecil, sehingga nilai model yang dikembangkan memiliki ketepatan yang baik
dalam menilai model fit. Demikian pula nilai P-Value for Test of Close Fit
RMSEA kurang dari 0.05 diperoleh nilai sebesar 0.079 yang berarti lebih besar dari pada 0,01, atau RMSEA = 0,0790,05, sehingga
model yang dikembangkan adalah fit. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4. Expected Cross Validation Index ECVI pada model yang
dikembangkan diperoleh nilai sebesar 0,088, sedangkan Expected Cross Validation Index for Saturated Model
ECVSM adalah sebesar 0,093,
dan Expected Cross Validation Index for Independence Model ECVIM adalah sebesar 3,23. Nilai ECVI sebesar 0,088 ternyata lebih kecil
dibandingkan dengan nilai ECVSM, yakni 0,093, dan lebih kecil pula dibandingkan dengan nilai ECVIM, yakni 3,23. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah baik untuk direplikasi pada penelitian berikutnya.
5. Model AIC diperoleh nilai sebesar 24,20 yang berarti lebih kecil
dibandingkan dengan Independence AIC, yakni 886,33, dan Saturated AIC, yakni 30,00. Kemudian Model CAIC diperoleh nilai sebesar 61,14
yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan nilai independence CAIC, yakni 904,80, dan Saturated CAIC, yakni 66,17. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit. 6.
Normed Fit Indekx NFI diperoleh nilai sebesar 0,99 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Non-Normed Fit Index NNFI
diperoleh nilai sebesar 0,98 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Comparative Fit Index CFI diperoleh nilai sebesar 0,99
yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Incremental Fit Index IFI diperoleh nilai sebesar 0,99, yang berarti lebih besar daripada batas
cut-off sebesar 0,9. Relative Fit Index RFI diperoleh nilai sebesar 0.97,
yang berarti lebih besar daripada nilai 0,9. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
7. Goodness of Index GFI diperoleh nilai sebesar 0,99 yang berarti lebih
besar dibandingkan dengan 0,9. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
diperoleh nilai sebesar 0,93 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Parsimony Goodness of Fit Index PGFI diperoleh nilai
sebesar 0,90 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,6. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4.3.1.3. Variabel Iklim Organisasi Sekolah
Perhitungan analisis Lisrel terhadap Goodness of Fit model yang dikembangkan untuk variabel iklim organisasi sekolah diperoleh hasil sebagai
berikut: Tabel 4.16. Tabel Ringkasan Perhitungan Goodnes of Fit Statistics
Variabel Iklim Organisasi. Komponen Nilai
P Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
4,90 0,086
Estimated Non-centrality Parameter NCP 2,90
90 Percent Confidence Interval for NCP 0,0 ; 13,55
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA 0,03
90 Percent Confidence Interval for RMSEA 0,0 ; 0,16
P-Value for Test of Close Fit RMSEA 0.05 0,24
Expected Cross-Validation Index ECVI 0,076
90 Percent Confidence Interval for ECVI 0,066 ; 0,12
ECVI for Saturated Model 0,073
ECVI for Independence Model 2,84
Independence AIC 779,16
Model AIC 20,90
Saturated AIC 20,00
Independence CAIC 797,62
Model CAIC 57,84
Saturated CAIC 66,17
Normed Fit Index NFI 0,99
Non-Normed Fit Index NNFI 0,99
Comparative Fit Index CFI 1,00
Incremental Fit Index IFI 1,00
Relative Fit Index RFI 0,98
Goodness of Fit Index GFI 0,99
Adjusted Goodness of Fit Index AGFI 0,96
Parsimony Goodness of Fit Index PGFI 0,80
Hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Normal Fit Function Chi-Square diperoleh nilai sebesar 4,98 dan nilai
probabilitas sebesar 0,086, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 atau p = 0,0930,05. Kemudian Normal Theory
Weighted Least Squares Chi-Square diperoleh nilai sebesar 4,90, dan
nilai probabilitas sebesar 0.086, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, atau p = 00860,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit. 2.
Estimated Non-centrality Parameter NCP diperoleh nilai sebesar 0.90 dan 90 Percent Confidence Interval for NCP diperoleh nilai antara 1,0–
13,55. Nilai NCP ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai confidence interval, atau 90 dari nilai NCP berada di luar rentang nilai
confidence interval tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
yang dikembangkan adalah fit. 3.
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA diperoleh nilai sebesar 0,03. Menurut Ghozali dan Fuad 2005:32 mengemukakan
bahwa nilai RMSEA kurang dari 0.05 mengindikasikan sebagai model yang fit.. Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
Kemudian 90 Percent Confidence Interval for RMSEA diperoleh nilai berkisar antara 0.00- 0.16, yang berarti nilai confidence interval tersebut
adalah kecil, sehingga model yang dikembangkan memiliki ketepatan yang baik dalam menilai model fit. Demikian pula nilai P-Value for Test
of Close Fit RMSEA 0.05 diperoleh nilai sebesar 0.24 yang berarti
lebih besar daripada 0,05, atau RMSEA = 0,240,05, sehingga model yang dikembangkan adalah fit. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit. 4.
Expected Cross Validation Index ECVI pada model yang dikembangkan diperoleh nilai sebesar 0,076, sedangkan Expected Cross
Validation Index for Saturated Model ECVSM adalah sebesar 0,078,
dan Expected Cross Validation Index for Independence Model ECVIM adalah sebesar 2,84. Nilai ECVI sebesar 0,076 ternyata lebih kecil
dibandingkan dengan nilai ECVSM, yakni 0,0078, dan lebih kecil pula dibandingkan dengan nilai ECVIM, yakni 2,84. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah baik untuk direplikasi pada penelitian berikutnya.
5. Model AIC diperoleh nilai sebesar 20,90 yang berarti lebih kecil
dibandingkan dengan Independence AIC, yakni 779,16, dan Saturated AIC, yakni 30,00. Kemudian Model CAIC diperoleh nilai sebesar 57,84
yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan nilai independence CAIC, yakni 797,62, dan Saturated CAIC, yakni 66,17. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit. 6.
Normed Fit Indekx NFI diperoleh nilai sebesar 0,9 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Non-Normed Fit Index NNFI
diperoleh nilai sebesar 0,95 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Comparative Fit Index CFI diperoleh nilai sebesar 0,99
yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Incremental Fit Index IFI diperoleh nilai sebesar 1,00 yang berarti lebih besar daripada batas
cut-off sebesar 0,9. Relative Fit Index RFI diperoleh nilai sebesar 0.98, yang berarti lebih besar daripada nilai 0,9. Dengan demikian secara
keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit. 7.
Goodness of Index GFI diperoleh nilai sebesar 0,99 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
diperoleh nilai sebesar 0,96 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Parsimony Goodness of Fit Index PGFI diperoleh nilai
sebesar 0,80 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,6. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4.3.1.4. Variabel Budaya Organisasi Sekolah
Perhitungan analisis Lisrell terhadap Goodness of Fit model yang dikembangkan untuk variabel budaya organisasi sekolah diperoleh hasil sebagai
berikut: Tabel 4.17. Tabel Ringkasan Perhitungan Goodnes of Fit Statistics
Variabel Budaya Organisasi Sekolah Komponen Nilai
P Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
8,20 0,17
Estimated Non-centrality Parameter NCP 6,20
90 Percent Confidence Interval for NCP 0,82;19,07
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA 0,41
90 Percent Confidence Interval for RMSEA 0,039:19
P-Value for Test of Close Fit RMSEA 0.05 0,0656
Expected Cross-Validation Index ECVI 0,28
90 Percent Confidence Interval for ECVI 0,22 ; 0,37
ECVI for Saturated Model 0,30
ECVI for Independence Model 6,20
Independence AIC 1.697,91
Model AIC 76,76
Saturated AIC 86,00
Komponen Nilai P
Independence CAIC 1.730,23
Model CAIC 141,40
Saturated CAIC 185,27
Normed Fit Index NFI 0,97
Non-Normed Fit Index NNFI 0,97
Comparative Fit Index CFI 0,98
Incremental Fit Index IFI 0,98
Relative Fit Index RFI 0,96
Goodness of Fit Index GFI 0,95
Adjusted Goodness of Fit Index AGFI 0,90
Parsimony Goodness of Fit Index PGFI 0,78
Hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Normal Fit Function Chi-Square diperoleh nilai sebesar 49,27 dan nilai
probabilitas sebesar 0,00, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 atau p = 0,170,05. Kemudian Normal Theory
Weighted Least Squares Chi-Square diperoleh nilai sebesar 48,76, dan
nilai probabilitas sebesar 0.060, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, atau p = 00600,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit. 2.
Estimated Non-centrality Parameter NCP diperoleh nilai sebesar 4,76 dan 90 Percent Confidence Interval for NCP diperoleh nilai antara
17.18-59.93. Nilai NCP ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai confidence interval, atau 90 dari nilai NCP berada di luar rentang nilai
confidence interval tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
3.Root Mean Square Error of Approximation RMSEA sebesar 0,005. Menurut Ghozali dan Fuad 2005;32 bahwa nilai RMSEA kuang dari
0.05 mengindikasikan sebagai model yang fit. Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan adalah fit. Kemudian 90 Percent Confidence
Interval for RMSEA diperoleh nilai antara 0.067-0.12, yang berarti nilai
confidence interval tersebut adalah kecil, sehingga nilai RMSEA model memiliki ketepatan yang baik dalam menilai model fit. Demikian pula
nilai P-Value for Test of Close Fit RMSEA 0.05 = 0.056 yang berarti lebih besar daripada 0,01, atau RMSEA = 0,0560,01, sehingga model
yang dikembangkan adalah fit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4. Expected Cross Validation Index ECVI pada model yang
dikembangkan diperoleh nilai sebesar 0,28, sedangkan Expected Cross Validation Index for Saturated Model
ECVSM adalah sebesar 0,30, dan Expected Cross Validation Index for Independence Model ECVIM
adalah sebesar 6,20. Nilai ECVI sebesar 0,28 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai ECVSM, yakni 0,30, dan lebih kecil pula
dibandingkan dengan nilai ECVIM, yakni 6,20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah baik untuk
direplikasi pada penelitian berikutnya. 5.
Model AIC diperoleh nilai sebesar 76,76 yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan Independence AIC, yakni 1.697,91, dan Saturated
AIC, yakni 86,00. Kemudian model CAIC diperoleh nilai sebesar 141,40
yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan nilai independence CAIC, yakni 1.730,23, dan Saturated CAIC, yakni 185,27. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit. 6.
Normed Fit Indekx NFI diperoleh nilai sebesar 0,97 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Non-Normed Fit Index NNFI
diperoleh nilai sebesar 0,97 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Comparative Fit Index CFI diperoleh nilai sebesar 0,98
yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Incremental Fit Index IFI diperoleh nilai sebesar 0,98 yang berarti lebih besar daripada batas
cut-off sebesar 0,9. Relative Fit Index RFI diperoleh nilai sebesar 0.96, yang berarti lebih besar daripada nilai 0,9. Dengan demikian secara
keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit. 7.
Goodness of Index GFI diperoleh nilai sebesar 0,95 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
diperoleh nilai sebesar 0,90 yang berarti sama dengan 0,9. Parsimony Goodness of Fit Index
PGFI diperoleh nilai sebesar 0,78 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,6. Dengan demikian secara
keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4.3.1.5. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Perhitungan analisis Lisrel terhadap Goodness of Fit model yang dikembangkan untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.18. Tabel Ringkasan Perhitungan Goodnes of Fit Statistics Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Komponen Nilai P
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square 5,25
0,072 Estimated Non-centrality Parameter NCP
3,25 90 Percent Confidence Interval for NCP
0,00; 14,17 Root Mean Square Error of Approximation RMSEA
0,017 90 Percent Confidence Interval for RMSEA
0,0 ; 0,16 P-Value for Test of Close Fit RMSEA 0.05
0,21 Expected Cross-Validation Index ECVI
0,078 90 Percent Confidence Interval for ECVI
0,066 ; 0,12 ECVI for Saturated Model
0,093 ECVI for Independence Model
2,88 Independence AIC
789,72 Model AIC
21,25 Saturated AIC
30,00 Independence CAIC
904,80 Model CAIC
61,14 Saturated CAIC
66,17 Normed Fit Index NFI
0,95 Non-Normed Fit Index NNFI
0,95 Comparative Fit Index CFI
0,96 Incremental Fit Index IFI
0,96 Relative Fit Index RFI
0,95 Goodness of Fit Index GFI
0,96 Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
0,97 Parsimony Goodness of Fit Index PGFI
0,91 Hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1.
Normal Fit Function Chi-Square diperoleh nilai sebesar 5.28 dan nilai probabilitas sebesar 0,071, yang berarti lebih besar dibandingkan dengan
taraf signifikansi 0,05 atau p = 0,0680,05. Kemudian nilai Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
diperoleh nilai sebesar 5.25, dan nilai probabilitas sebesar 0.072, yang berarti lebih besar
dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, atau p = 0,2100,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
2. Estimated Non-centrality Parameter NCP diperoleh nilai sebesar 0.25
dan 90 Percent Confidence Interval for NCP diperoleh nilai antara 0.32– 14,17. Nilai NCP ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai
confidence interval, atau 90 dari nilai NCP berada di luar rentang nilai confidence interval tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
yang dikembangkan adalah fit. 3.
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA sebesar 0,017. Menurut Ghozali dan Fuad 2005;32 bahwa nilai RMSEA yang kurang
dari 0.05 mengindikasikan sebagai model yang fit. Hal ini berarti bahwa model yang dikembangkan adalah fit. Kemudian 90 Percent Confidence
Interval for RMSEA = 0.00; 0.16, yang berarti nilai confidence interval tersebut adalah kecil, sehingga nilai model yang dikembangkan memiliki
ketepatan yang baik dalam menilai model fit. Demikian pula nilai P- Value for Test of Close Fit
RMSEA 0.05 diperoleh skor sebesar 0.21 yang berarti lebih besar daripada 0,05, atau RMSEA = 0,210,05,
sehingga model yang dikembangkan adalah fit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model yang dikembangkan
adalah fit. 4.
Expected Cross Validation Index ECVI pada model yang dikembangkan diperoleh nilai sebesar 0,078, sedangkan Expected Cross
Validation Index for Saturated Model ECVSM sebesar 0,093, dan
Expected Cross Validation Index for Independence Model ECVIM
adalah sebesar 2,88. Score ECVI sebesar 0,078 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai ECVSM, yakni 0,093, dan lebih kecil pula
dibandingkan dengan nilai ECVIM, yakni 2,88. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah baik untuk
direplikasi pada penelitian berikutnya. 5.
Model AIC diperoleh nilai sebesar 21,25 yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan Independence AIC, yakni 789,72, dan Saturated
AIC, yakni 30,00. Kemudian model CAIC diperoleh nilai sebesar 61,11 yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan nilai independence CAIC,
yakni 904,80, dan Saturated CAIC, yakni 66,17. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan adalah fit.
6. Normed Fit Indekx NFI diperoleh nilai sebesar 0,95 yang berarti lebih
besar dibandingkan dengan 0,9. Non-Normed Fit Index NNFI diperoleh nilai sebesar 0,95 yang berarti lebih besar dibandingkan
dengan 0,9. Comparative Fit Index CFI diperoleh nilai sebesar 0,96 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Incremental Fit Index
IFI diperoleh nilai sebesar 0,96 yang berarti lebih besar daripada batas cut-off sebesar 0,9. Relative Fit Index RFI diperoleh nilai sebesar 0.95,
yang berarti lebih besar daripada nilai 0,9. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
7. Goodness of Index GFI diperoleh nilai sebesar 0,96 yang berarti lebih
besar dibandingkan dengan 0,9. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
diperoleh nilai sebesar 0,97 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,9. Parsimony Goodness of Fit Index PGFI diperoleh nilai
sebesar 0,91 yang berarti lebih besar dibandingkan dengan 0,6. Dengan demikian secara keseluruhan model yang dikembangkan adalah fit.
4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Model Pengukuran
Variabel laten kinerja pembimbing dibentuk dari empat belas indikator, yaitu: layanan orientasi Y
1
, layanan informasi Y
2
, layanan penempatan dan penyaluran Y
4
, layanan pembelajaran Y
5
, layanan konseling perseorangan Y
6
, layanan bimbingan kelompok Y
7
, layanan konseling kelompok Y
8
, layanan konsultasi Y
9
, layanan mediasi Y
10
, layanan instrumentasi Y
11
, himpunan data Y
12
, konferensi kasus Y
13
, referal, dan kunjungan rumah Y
14
.
4.4.1. Variabel Laten Kinerja Guru Pembimbing
Hasil perhitungan uji validitas terhadap indikator-indikator variabel laten disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.19. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Validitas terhadap Indikator-Indikator Variabel Laten Kinerja Guru Pembimbing
Indikator Nilai Loading Nilai
t Y
1
0,43 14,11
Y
2
0,37 13,33
Y
3
0,30 9,41
Y
4
0,31 10,86
Y
5
0,37 8,86
Y
6
0,43 9,88
Y
7
0,36 10,69
Y
8
0,42 11,36
Y
9
0,40 12,26
Y
10
0,38 8,54
Y
11
0,31 9,20
Y
12
0,34 11,89
Y
13
0,37 9,48
Y
14
0,35 8,80
Hasil analisis konfirmatori, sebagaimana tersaji di dalam tabel tersebut, tampak bahwa semua indikator dalam model yang dikembangkan adalah
signifikan p 0,05, yakni ditunjukkan oleh nilai t lebih besar dari 1.96, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh indikator adalah valid dan layak untuk digunakan.
Indikator yang memiliki tingkat validitas paling tinggi yaitu Y
1
dan Y
6
, yakni diperoleh nilai loading masing-masing indikator sebesar 0,43, sedangkan yang
paling rendah yaitu indikator Y
3
, yakni diperoleh nilai loading sebesar 0,31. Secara rinci tingkat validitas masing-masing indikator dideskripsikan
sebagai berikut: a indikator Y
1
, yakni layanan orientasi memperoleh nilai loading sebesar 0,43; b indikator Y
2
, yakni layanan informasi memperoleh nilai loading sebesar 0,37; c indikator Y
3
, yakni layanan penempatan dan penyaluran memperoleh nilai loading sebesar 0,30; d indikator Y
4
, yakni layanan pembelajaran memperoleh nilai loading sebesar 0,31; e indikator Y
5
, yakni layanan konseling perseorangan memperoleh nilai loading sebesar 0,3; f
indikator Y
6
, yakni layanan bimbingan kelompok memperoleh nilai loading sebesar 0,43; g indikator Y
7
, yakni layanan konseling kelompok memperoleh nilai loading sebesar 0,36; h indikator Y
8
, yakni layanan konsultasi memperoleh nilai loading sebesar 0,42; i indikator Y
9
, layanan mediasi memperoleh nilai loqding sebesar 0,40; j indikator Y
10
, aplikasi instrumentasi memperoleh nilai loading sebesar 0,38; k indikator Y
11
, yakni himpunan data memperoleh nilai loading sebesar 0,31; l indikator Y
12
, yakni konferensi kasus memperoleh nilai loading sebesar 0,34; m indikator Y
13
, yakni referal memperoleh nilai loading