43 disebut rekayasa sosial atau perencanaan sosial social planning.
Sedangkan perubahan yang tak dikehendaki terjadi di luar jangkauan kontrol masyarakat. Perubahan ini biasanya merupakan gejala sosial yang sangat
kompleks sebagai konsekuensi dari perubahan yang dikehendak
5. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam kapasitas individu sampai pada kehidupan makro atau tingkat bangsa, negara, bahkan dunia.
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja, tetapi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Memang ada perbedaan menurut beberapa ahli seperti yang akan
dijelaskan berikut ini.
a. Faktor internal 1 Kekuasaan dan Tekanan Sosial
Seperti yang dikemukakan Ahmadi 1985:114 bahwa manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup bebas sebebas-bebasnya. Hal ini karena
kebebasan yang ada pada setiap individu dibatasi oleh kebebasan pada individu yang lain. Disamping itu dalam kehidupan masyarakat yang
berstratifikasi ada penguasa dan yang dikuasai. Posisi individu ada pada yang dikuasai. Akibatnya setiap individu tunduk pada aturan yang dibuat oleh
penguasa, baik itu suatu kewajiban atau suatu larangan. Karena tunduk, maka terkadang individu dalam melakukan apa yang menjadi batasan dalam
kebebasannya merasakan ada tekanan. Contohnya pada masa pendudukan Jepang yang menerapkan aturan tanam
paksa di wilayah Jawa. Jepang sebagai penguasa dan rakyat Indonesia adalah yang dikuasai. Akibatnya setiap orang yang terkena jalur penanaman
paksa harus melakukan perintah penguasa yaitu menanam sesuai perintah penguasa di bawah tekanan mental. Akibat yang ditimbulkan adalah terjadi
pemaksaan menanam tanaman perkebunan tebu atau tembakau yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dunia demi kepentingan penguasa
Jepang. Padahal sebelumnya rakyat Indonesia banyak menanam tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Misal padi, jagung, kacang, kedelai.
Perubahan yang terjadi diantaranya petani pada masa tunggu tanaman tebu yang waktu tanam hingga panen memerlukan waktu kurang lebih 18 bulan
44 banyak mengalami pengangguran, beralih pekerjaan sambil menunggu
panen, kekurangan pangan. Sebelumnya yang mereka lakukan dalam menanam padi, memerlukan waktu sejak tanam hingga panen kurang lebih
tiga sampai empat bulan. Waktu yang mereka gunakan untuk menunggu tidak lama dan mereka mengalami surplus makanan dalam setahun
setidaknya dapat panen tiga kali.
2 Hubungan Evolusi dan Kemajuan
Adanya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin tentang antara individu-individu jenis tertentu dijumpai berbagai variasi dan bahwa varian-
varian yang lebih tahan terhadap keadaan lingkungan lebih berhasil mengembangkan diri daripada varian-varian lain. Teori evolusi ini mengilhami
munculnya teori evolusi sosial yang dikembangkan oleh Herbert Spencer, Auguste Comte, dan Emile Durkheim. Comte menjelaskan evolusi sosial
pada tiga tahap yaitu dari masyarakat primitif sampai ke peradaban Perancis yang sangat maju. Sedang hukum urutan perkembangan masyarakat meliputi
1 tingkat teologis khayalan; 2 tingkat metafisika abstrak; dan 3 tingkat ilmiah positifis.
3 Pengaruh Teknologi terhadap Masyarakat
Penemuan teknologi sangat mempengaruhi terhadap perubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Memang perubahan sosial yang ada dapat bersifat
positif dan negatif. Contoh teknologi adalah ditemukannya mesin uap, mobil, kulkas, TV, dan sebagainya.
Ditemukannya mesin uap maka diciptakannya alat transportasi berupa kereta api. Maka akibat yang ditimbulkannya antara lain mudah melakukan migrasi
dari desa ke kota yang menyebabkan pemisahan jarak pisik yang berarti pemisahan sosial dan psikologis.
Perubahan akibat teknologi pada masyarakat primitif dapat dicontohkan dari apa yang terjadi pada suku Madagaskar bernama Betsiko Lauer, 1993:217
yang berubah dari pertanian ladang ke pertanian sawah. Teknologi yang ditemukan adalah sistem irigasi yang diterima semakin meluas di kalangan
anggota suku tersebut. Dengan irigasi anggota masyarakat tidak lagi memerlukan kerjasama dalam bentuk penggabungan beberapa keluarga