Herbert Spencer Teori Linear a. Auguste Comte

40 menuju ke yang kompleks; 2 dari tanpa bentuk yang dapat dilihat ke keterkaitan antarbagian; 3 dari keseragaman ke spesialisasi; 4 dari ketidakstabilan ke kestabilan. Proses seperti ini adalah universal. Dalam perkembangan masyarakat, baik pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, budaya, dan seterusnya berlaku hukum evolusi, yakni dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks melalui deferensiasi.

c. Karl Marx

Menurut Hegel guru Marx, kehidupan bermula dari sesuatu yang tidak sempurna menuju sempurna melalui jalan kontradiksi. Setiap orang dapat mengkritisi suatu pertanyaan dengan pemikiran lain berdasarkan temuan, pengamatan, dan landasan teori yang berbeda. Kontradiksi ini justru akan membawa suatu dinamika sosial yang membimbing pada pencerahan seseorang atau kesempurnaan pikiran serta perbaikan tindakan yang terjadi secara sistematis dan transparan. Dalam dua hal yang kontradiktif diasumsikan dapat ditemukan sintesis sehingga berujud pada sebuah dialektika, yang akhirnya berujung pada kesempurnaan. Demikian pula kehidupan yang selalu dibayangkan bergerak, berkembang, dan mencapai kesempurnaan. Bagi Marx, pemikiran Hegel di atas adalah sia-sia, karena apa yang dipikirkan hanya akan membentuk idea historical idealism, yang memiliki kelemahan karena tidak pernah berasosiasi dengan kenyataan empiris. Menurut Marx, kontradiksi harus terjadi dan bertolak dari materi, bukan idea. Konsep Marx ini dikenal sebagai historical materialism, yang menyatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh status materinya. Implikasi dari konsep Marx di atas adalah melihat struktur ekonomi economic structure sebagai awal dari semua kegiatan manusia. Struktur ekonomi adalah penggerak perubahan yang akan memimpin perubahan termasuk proses perunahan sosial. Lingkungan ekonomi menjadi dasar segala perilaku manusia. Siapa yang menguasai ekonomi akan berhasil menguasai aspek lainnya. Menurut Marx, perubahan sosial hanya mungkin terjadi karena konflik material. Konflik sosial dan perubahan sosial menjadi satu pengertian yang setara karena 41 perubahan sosial berasal dari konflik kepentingan material dan konflik kepentingan material akan melahirkan perubahan sosial.

d. Max Weber

Pemikiran Weber yang dapat berpengaruh terhadap teori perubahan sosial adalah dari bentuk rasionalisme yang dimiliki Salim, 2002: 38. Dalam kehidupan masyarakat Barat, rasionalisme selalu mewarnai kehidupannya sehingga perilakunya dapat diperbaiki. Bentuk rasionalisme meliputi alat mean dan sasaran utama ends yang meliputi aspek kultural. Orang Barat hidup dengan pola pikir rasional pada perangkat alat yang dimiliki dan kebudayaan yang mendukung kehidupannya. Orang yang rasional tentu akan memilih mana yang paling benar untuk mencapai tujuannya.

2. Teori Siklus Lingkar Sejarah

Menurut teori ini, masyarakat mempunyai tahap-tahap perkembangan yang berupa lingkaran di mana suatu tahap tertentu dapat dilalui berulang-ulang. Masyarakat berkembang seperti sebuah roda, kadang di atas, kadang di bawah. Pandangan tentang siklus dikemukakan, salah satunya oleh Vilfredo Pareto Sunarto, 2000: 215. Dalam tulisannya mengenai siklus kaum elite, Pareto mengungkapkan bahwa dalam tiap masyarakat terdapat dua lapisan yaitu lapisan bawah non-elite dan lapisan atas elite yang terdiri atas kaum aristokrat. Lapisan elite masih dibagi dua lagi, yaitu kelompok elite yang berkuasa dan elite yang tidak berkuasa. Menurut Pareto, aristokrasi senantiasa mengalami transformasi, karena sejarah menunjukkan bahwa aristokrasi hanya bersifat temporer yang akhirnya pudar, digantikan oleh aristokrasi yang baru yang berasal dari lapisan bawah. Aristokrasi yang menempuh segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya akhirnya akan digulingkan melalui gerakan dengan disertai kekerasan atau revolusi.