Cara Pewarisan Budaya Pewarisan Kebudayaan a. Pengertian Pewarisan Kebudayaan

115

f. Sarana Pewarisan Budaya

Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional melibatkan sarana yang sangat sederhana, yaitu pertemuan langsung dan dari mulut ke mulut dengan melibatkan cerita-cerita rakyat, seperti mitos, legenda dan dongeng. Karena sarananya yang sangat sederhana maka ruang lingkup pewarisan budaya pada masyarakat tradisional sangat sempit dan kecil, yaitu meliputi masyarakat satu keluarga dan satu desa. Pewarisan budaya pada masyarakat modern melibatkan sarana yang sangat canggih, yaitu teknologi komunikasi dan informasi canggih seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku. Karena sarananya yang sangat canggih maka ruang lingkup pewarisan budaya pada masyarakat modern sangat luas dan besar, yaitu meliputi masyarakat yang sangat luas, bahkan meliputi seluruh dunia.

g. Kecepatan Pewarisan Budaya

Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional berlangsung dengan sangat lambat. Tipe masyarakat berburu dan meramu bertahan selama 2000 tahun, hal ini menunjukkan betapa lambatnya proses pewarisan budaya yang berujung pada lambannya perubahan budaya. Penyebab lambatnya pewarisan budaya pada masyarakat tradisional adalah sarananya yang masih sangat sederhana. Pewarisan budaya pada masyarakat modern berlangsung dengan sangat cepat. Kian kemari terjadi perubahan budaya yang sangat cepat. Tipe masyarakat bercocok tanam ladang berubah cukup cepat menjadi bercocok tanam tetap, dan selanjutnya berubah cepat menjadi tipe masyarakat kota dengan berbagai spesialialisasinya. Kota berubah dengan sangat cepat menjadi

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Buatlah kelompok kerja, 3-4 kelompok dengan anggota 4-5 orang. Diskusikan dalam kelompok tentang jenis dan macam masalah sosial 2. Diskusikan masalah sosial dengan format M-P-D-A-S Masalah- Penyebab-Dampak – Alternatif Solusi dan Solusi jangka pendek. 116 E. Tugas Kasus 1 Budaya adalah sesuatu yang diwariskan turun temurun. Jadi upaya pelestariannya membutuhkan regenerasi yang berkelanjutan. Sayangnya, hanya sedikit generasi muda kita yang mau mempelajari dan mengenal kebudayaan bangsa sendiri. Gambar 3: Tarian tradisional dari Jawa Barat Kasus 2 Perasaan memiliki akan membuat kita menjaga apa yang kita miliki dan menghargainya. Sayangnya, perasaan memiliki bangsa Indonesia hanya timbul ketika ada bangsa lain yang berupaya mematenkan kebudayaan kita. Kemana saja kita sebelumnya? Bila bangsa lain bisa mematenkan kebudayaannya, mengapa kita harus menunggu kebudayaan kita direbut dulu baru mematenkannya? Kurangnya rasa memiliki membuat kita menyepelekan budaya yang telah kita miliki Gambar 4: Batik, salah satu kerajinan Indonesia, pernah menjadi konflik hak paten dengan malaysia