8 Lukman Ali dkk. 1985 : 383 menyebutkan interaksi sosial adalah hubungan
sosial yang dinamis antara orang perorangan, antara perseorangan dengan kelompok. Kata kuncinya adalah hubungan sosial yang dinamis.
Interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang ditandai adanya hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat,
melalui interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, antar warga masyarakat atau kelompok. Syarat utama terjadinya aktivitas sosial
adalah adanya interaksi sosial. Interaksi sosial akan terwujud apabila ada aksi dari seseorang atau kelompok dan direspon ada reaksi dari orang lain atau
kelompok lain. Interaksi sosial tidak sekedar adanya aksi yang ditindaklanjuti dengan reaksi dari orang dengan orang lain atau orang dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok, tetapi juga aksi dan reaksi tersebut merupakan alur komunikasi yang nyambung.
Pengertian proses sosial Menurut J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2004: proses sosial adalah sikap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka
waktu sedemikian rupa, sehingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan Soerjono Soekanto 2002 menjelaskan proses sosial adalah cara- cara berhubungan yang dilihat apabila orang perseorangan dengan orang lain
atau orang perorang dengan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan atau apa yang terjadi apabila ada
perubahan yang menyebabkan goyahnya pola kehidupan yang telah ada. Dengan perkataan lain proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik
antara berbagai segi kehidupan bersama. Proses sosial terjadi apabila interaksi sosial berlangsung sedemikian rupa,
secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama sehingga telah mempola dalam bentuk perilaku tertentu, tindakan yang dilakukan terstruktur dan berpola.
Dalam setiap proses sosial akan selalu mengakibatkan terjadinya dua bentuk interaksi sosial yaitu dapat berbentuk kerjasama asosiatif atau persaingan dan
bahkan konflik dissosiatif. Dengan mempelajari Interaksi Sosial, seseorang dapat lebih mudah
menyesuaikan diri dengan masyarakat disekitarnya untuk dapat melakukan interaksi sosial yang assosiatif dan menghindari interaksi sosial dissosiatif.
Tujuan Mempelajari Interaksi Sosial .Mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial
9 sehingga dapat menyimpulkan. Interaksi sosial yang terjadi pada taraf assosiatif
atau dissosiatif.
3. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
a. Adanya Kontak Sosial sosial contact. Kata kontak berasal dari bahasa latin, secara fisik kontak sosial dapat terjadi
apabila ada sentuhan badan, tetapi dengan perkembangan dewasa ini, kontak tidak harus ada sentuhan badan, misalnya melalui telepon, surat-menyurat, e-
mail dan sebagainya. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu :
1 Antara orang perorang. Interaksi antara orang perorang paling intensif terjadi dilingkungan
keluarga, sehingga dalam keluarga terjadi sosialisasi nilai-nilai keluarga secara intensif.
2 Antara orang perorang dengan suatu kelompok manusia. Interaksi yang dilakukan oleh seseorang dengan organisasi politik missal dengan partai
politik. Atau interaksi antara guru dan peserta didik di kelas. 3 Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainya.
Interaksi yang dilakukan oleh partai politik yang satu, dengan partai politik yang lain, atau antara peserta didik dari sekolah satu, mengunjungi
sekolah lain dan bertemu muka dengan peserta didiknya. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder.
1 Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti orang berjabatan
tangan, atau orang berpapasan saling tersenyum dan menyapa. 2 Kontak sosial sekunder terjadi apabila yang mengadakan hubungan
memerlukan suatu perantara. Misal seorang pria akan menyampaikan perasaan cintanya kepada seorang gadis, tidak disampaikan secara
langsung, tetapi melalui sahabat karibnya. b. Adanya Komunikasi
Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Perilaku dapat berupa pembicaraan, gerak tubuh
atau sikap yang diwujudkan dalam lambang-lambang tertentu. Sehingga
10 komunikasi dapat dilakukan baik langsung, tidak langsung, menggunakan
bahasa, symbol-simbol tertentu, jarak dekat maupun jarak jauh. Dalam komunikasi memungkinkan terjadi berbagai penafsiran terhadap
tingkah laku, gerakan atau symbol yang dilakukan seseorang, sehingga komunikasi justru memungkinkan kerja sama antara orang perorang atau
antara kelompok-kelompok manusia. Hal ini juga merupakan salah satu syarat terjadinya komunikasi, walaupun telah ada kerja sama sehingga terjadi
komunikasi, tidak jarang akhirnya timbul perselisihan karena adanya salah faham dari kedua belah fihak.
Komponen komunikasi: 1. Pengirim atau komunikator sender
Orang yang bertindak menyampaikan pesan atu symbol untuk direspon dan dilakukan komunikasi
2. Penerima atau komunikan receiver Orang yang menerima pesan merespon pesan yang diterima.
3. Pesan Message Isi pesan dapat berupa ucapan, tulisan, simbol yang akan disampaikan
oleh komunikator dan diterima komuikan 4. Umpan balikfeedback
Tanggapan dari penerima atas pesan yang diterima.
4. Faktor Yang Mendasari Adanya Interaksi Sosial
Berlangsungnya interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Apabila interaksi sosial tersebut diulang
menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Faktor yang mendasari
terjadinya interaksi sosial yaitu :
a. Imitasi
Berarti meniru tindakan orang lain dimulai sejak bayi yang terus berkembang. Proses imitasi dapat bersifat :
1 Berarti positif, misalnya berupa sikap nilai norma atau perilaku yang baik dimana individu tersebut berusaha untuk mempertahankan norma atau
nilai yang berlaku dimasyarakat.