Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup

55 maka prasangka kian besar lantaran kawatir bahwa melalui unsur-unsur tersebut penjajahan bisa masuk lagi.

f. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut. Jadi usaha tersebut akan diartikan sebagai usaha yang melawan ideologi masyarakat yang sudah terintegrasi dalam masyarakat.

g. Adat atau kebiasaan

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian ternyata pola-pola perilaku tersebut efektif lagi di dalam memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan muncul. Mungkin adat atau kebiasaan yang mencakup bidang kepercayaan, sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu, begitu kokoh sehingga sukar untuk diubah. Misalnya, memotong padi dengan menggunakan mesin akan terasa akibatnya bagi tenaga kerja terutama wanita yang mata pencaharian tambahannya adalah memotong padi dengan cara lama. Hal ini merupakan suatu halangan terhadap introduksi alat pemotong baru yang sebenarnya lebih efektif dan efisien.

8. Dampak Perubahan Sosial

Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat membawa dampak atau pengaruh bagi masyarakat itu sendiri. Berikut ini perubahan sosial dala m masyarakat yang berdampak bagi kehidupan manusia, antara lain Ahmadi, 1985:120 :

A. Bertambahnya Jumlah Tuntutan dan Kebutuhan

Adanya perubahan sosial di masyarakat, meski itu kecil akan membawa dampak pada bertambahnya tuntutan dan kebutuhan yang baru guna menyeimbangkan perubahan yang telah terjadi maupun yang sedang berlangsung. Misalnya apa yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Pada tahun 1980-an sebagian masyarakat menyekolahkan anak cukup di sekolah formal itu saja, tidak ada tambahan pelajaran apapun di luar jam sekolah, kecuali kegiatan ekstrakurikuler meski kebanyakan hanya Palang Merah 56 RemajaPMR atau pramuka Bahkan untuk masuk sekolah dasar saja, seorang anak disyaratkan harus telah mencapai enam tahun. Tetapi sekarang hal itu telah mengalami perubahan. Saat ini dunia pendidikan menuntut anak memiliki berbagai macam kemampuan atau kompetensi, berlomba-lomba meraih prestasi yang tinggi. Maka untuk mencapai itu tidak mungkin hanya di dapat dari sekolah formal saja, tetapi diperlukan tambahan pelajaran dan ketrampilan di luar sekolah. Maka saat marak lembaga- lembaga yang menawarkan les atau tambahan pelajaran dalam bentuk bimbingan belajar, kursus-kursus ketrampilan misal komputer, bahasa Inggris, renang, musik, dan lain-lain.

B. Bertambahnya Macam Sifat Kebutuhan dan Tuntutan

Perubahan sosial menyebabkan bertambahnya macam sifat kebutuhan dan tuntutan. Pada zaman sekarang ini kebutuhan pokok manusia tidak hanya makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tuntutan keadaan telah menyebabkan pendidikan sebagai salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi setiap orang. Pendidikan yang dimaksud tidak harus melalui pendidikan formal, tetapi dapat juga dilalui dengan pendidikan non formal seperti pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang bergerak dalam bidang pendidikan. Mereka mendirikan sekolah gratis kepada orang-orang yang kurang mampu dengan waktu yang tidak mengikat pula, artinya waktu belajar merupakan kesepakatan antara guru dengan kelas yang diajar, misalnya di sore hari. Melalui pendidikan yang ada setiap orang dapat terbuka wawasan dan mudah untuk mempengaruhi terjadi perubahan sosial. C. Bertambah Lebarnya Jurang antara yang Diperintah dan yang Memerintah, juga ‘Jurang’ antara yang Berspesialisasi dan yang tidak Adanya spesialisasi maka status sosialnya lebih tinggi dan dalam penghargaan secara ekonomi lebih mahal. Dalam dunia kerja, maka pekerjaan yang terspesialisasi memiliki nilai yang lebih baik secara sosial maupun materiil. Sebagai contoh adalah pekerjaan yang tergolong dalam profesi hakim, jaksa, dokter, akuntan, pustakawan, arsiparis, guru, widyaiswara, dan sebagainya dengan pekerjaan struktural staf administrasi, staf laboratorium, staf perpustakaan, dan lain-lain. Maka pekerjaan yang