Kesenian Keanekaragaman budaya di Indonesia.

109 yang berbentuk kepala Kala disebut Banaspati=Raja Hutan pada bagian atas pintu candi dan pahatan Makara semacam ikan yang mulutnya ternganga. Arca- arca kecil dari batu, logam atau perunggu bahkan berlapis emas yang biasa diletakkan dan ditata secara rapi pada tempat pemujaan, tiang-tiang mbis patung-patung yang menggambarkan orang-orang yang disusun secara vertical pada suku bangsa di Irian Jaya, merupakan gambaran orang dengan para leluhurnya, dan sebagainya. Motif- motif batik, tato pada suku bangsa Dayak dan lukisan pada wajah seorang pengantin perempuan, juga merupakan salah satu wujud budaya seni lukisgambar pada suku bangsa di Indonesia. Seperti halnya pada seni pahat, seni lukis pada budaya tradisional suku- suku bangsa Indonesia, juga memuat perlambang-perlambang. Hasil seni budaya suku bangsa di Indonesia yang merupakan gabungan antara seni verbal dan seni rupa yang juga dapat dinikmati dan dinilai keindahannya, misalnya, pada pergelaran seni wayang, ada perangkat gamelan seni rupa, irama gamelan seni musik, tembang-tembang seni verbal, perangkat wayang seni rupa, pahat dan lukis, dan masih banyak hasil-hasil budaya di Indonesia yang mempunyai nilai estetika tinggi dan dapat dinikmati oleh semua orang.

g. Sistem religi

Mendiskripsikan tentang keanekaragaman sistem religi pada suku bangsa di Indonesia, tidak terlepas dari konsep alam kebudayaan, yang meliputi: alam religi ketuhanan, alam mistis gaib dan alam profan duniawi. Selain alam kepercayaan tersebut, sistem religinya juga memuat unsur pokok religi, yaitu: a Emosi keagamaan getaran jiwa yang menyebabkan bahwa manusia didorong untuk berperilaku keagamaan. b Sistem kepercayaan atau bayang-bayang manusia tentang bentuk dunia, alam, alam gaib, hidup, maut dan sebagainya. c Sistem ritus atau upacara keagamaan yang berfungsi untuk mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan sistem kepercayaan. d Kelompok atau kesatuan-kesatuan keagamaan. e Peralatan keagamaan. 110 Bagi suku bangsa di Indonesia, menterjemahkan alam religius atau ketuhanan sangat bermacam-macam, mulai wujud dewa-dewa, ruh manusia yang telah meninggal, kekuatan sakti, maupun wujud dari bumi dan alam semesta yang disebut ilmu kosmogoni atau kosmologi. Konsep-konsep yang berkembang pada suku bangsa di Indonesia berkaitan dengan alam meliputi: 1 Konsep tabu yaitu larangan umum tentang sesuatu hal. 2 Magi imitative yang menjelaskan bahwa kekuatan gaib dapat menghasilkan dampak seperti apa yang ditiru contohnya, santet atau melukai seseorang melalui media boneka 3 Demonologi yaitu bahwa mahluk halus itu bisa melakukan apa saja sesuai dengan yang mengendalikannya. 4 Animatisme dibedakan dari Animisme. Upacara bersih desa. 5 Konsep Mandala atau kosmologi yaitu ketentraman manusia dapat diperoleh jika mengembangkan hubungan yang serasi dengan alam misalnya, pembangunan rumah pada suku bangsa di Jawa yang menghadap utara – selatan, dan pada suku bangsa di Bali yang terkenal dengan kaja – kelod. 6 Konsep Numerologi, misalnya, “penghitungan-penghitungan” untuk mengawali suatu upacara adat. Wujud konsekuensi dari konsep-konsep tersebut adalah dilakukannya perilaku keagamaan yang biasa dikenal dengan sebutan upacara adat. Pada umumnya suku-suku bangsa di Indonesia dalam menjalani siklus atau daur kehidupannya lahir-hidup-mati ditandai dengan upacara adat atau perilaku keagamaan, dengan harapan adanya imbalan keselamatan dalam hidup, serta kesempurnaan dalam menjalani kehidupan setelah matinya. Bentuk-bentuk aktifitas keagamaan, sebenarnya merupakan suatu wujud “kepasrahan” manusia pada kekuatan gaib yang dipercaya dapat mempengaruhi dan berkuasa atas hidupnya. Kekuatan gaib juga dipercaya berasal dari benda-benda yang ada di lingkungan manusia, misalnya; pada sebagian suku bangsa di Irian Jaya memakai kalung yang berhiaskan gigi babi, dengan harapan si pemakai dapat selamat dari musibah. Pada sebagian masyarakat Indonesia juga