14 2. Proses yang disosiatif processes of dissociation , yang meliputi: a
Persaingan b Kontravensi c Konflik Sedangkan Kimbal Young dalam Sortjono Soekanto 2002:71, membedakan
bentuk-bentuk proses sosial menjadi 3, yaitu : 1. Oposisi opposition, terdiri dari persaingan competition dan pertentangan
conflict. 2. Kerjasama cooperation, yang menghasilkan akomodasi accommodation.
3. Diferensiasi differentiation, yakni suatu proses di mana orang perorangan dalam masyarakat memperoleh hak-haknya dan kewajibannya berbeda
dengan orang lain atas dasar usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
7. Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Secara etimologi Soerjono Soekanto menjelaskan sosialisasi socialization merupakan proses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat
yang baru. Sedangkan menurut beberapa ahli sosiologi berpendapat sebagai berikut:
a. Paul B. Horton,Cs. Alih bahasa Aminuddin Ram 1996 : sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati mendarah
dagingkan-internalize norma-norma kelompok tempat orang tersebut hidup, sehingga timbulah diri yang unik.
b. Bruce J. Cohen penerjemah Sahat Simamora 1992 : sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam
masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi baik sebagai individu maupun anggota kelompok .
c. J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2004 : sosialisasi adalah suatu proses yang diikuti secara aktif oleh kedua belah fihak, fihak pertama
fihak yang menyosialisasikan, dan fihak kedua adalah yang disosialisasi. Aktivitas fihak yang menyosialisasi disebut melaksanakan sosialisasi,
sedangkan aktivitas fihak yang disosialisasi adalah aktivitas internalisasi. Sedangkan internalisasi sebagai proses yang sifatnya aktif bukan pasif.
Sosialisasi pada dasarnya proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri,bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir
kelompoknya,agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Tujuan sosialisasi :
15 1 Individu harus diberi ilmu pengetahuan ketrampilan yang dibutuhkan bagi
kehidupan kelak di masyarakat. 2 Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan
kemampuannya. 3 Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat. Menurut George Herbet Mead sosialisasi yang dilakukan seseorang dapat
dibedakan melalui beberapa tahap-tahap antara lain: 1 Tahap persiapan prepatory stage
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk
memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata makan yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan mam. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak.
Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
2 Tahap meniru play stage Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan
peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya,
kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.
Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia
berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti
Significant other.