Faktor Eksternal 1 Sebab-Sebab yang Berasal dari Lingkungan Alam Fisik yang Ada di

50 Kondisi ini dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memerdekakan diri, sehingga perubahan dalam masyarakat Indonesia terjadi. Di antaranya berhentinya kewajiban tanam paksa seperti yang diberlakukan Jepang kepada rakyat Indonesia, dan Indonesia bebas menentukan nasib sendiri. 3 Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Interaksi antar masyarakat dapat menimbulkan perubahan kebudayaan. Hal ini karena hubungan yang ada cenderung untuk saling mempengaruhi antar masyarakat, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain. Karena bagaimanapun hubungan fisik antara dua masyarakat atau lebih memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Apabila pengaruh kebudayaan dari masyarakat yang lain diterima dengan baik, maka akan timbul apa yang dinamakan dengan akulturasi. Akulturasi berarti proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing Soekanto, 1995:360. Contohnya penerimaan budaya demokrasi yang ada di Indonesia. Sehingga dalam pemilihan kepala daerah telah terjadi perubahan yaitu dipilih secara langsung oleh masyarakat. Akibat sistem tersebut diperlukan media kampanye antar calon kepala daerah. Masyarakat pemilih, idealnya juga mencari informasi tentang calon-calon yang bakal dipilihnya, karena hasil pemilihan akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat selama jangka waktu yang relatif lama lima tahun.

6. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tak dapat dipungkiri akan berjalan cepat atau lambat berjalan cepat apabila sejumlah faktor yang mendorong perubahan muncul. Namun perubahan sosial akan berjalan lambat apabila sejumlah faktor penghambat ditemukan dalam masyarakat.

a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tidak terjadi begitu saja, namun ada faktor-faktor yang mendorong sehingga proses perubahan sosial berjalan sesuai kondisi masyarakatnya. Kondisi masyarakat inilah yang menentukan 51 perubahan sosial akan berjalan cepat atau lambat. Berikut ini faktor-faktor yang mendorong proses perubahan sosial Soekanto, 1995:361-364: 1 Kontak dengan kebudayan lain Interaksi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat menyebabkan kontak terhadap kebudayaan lain. Hal ini karena sifat hubungan saling mempengaruhi satu sama lain atau merupakan hubungan yang timbal balik. Dalam persebaran budaya, proses perubahan sosial terjadi dengan apa yang dinamakan difusi. Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Melalui proses difusi, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Selanjutnya hasil penemuan baru yang telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat dapat disebarkan dan diteruskan pada masyarakat luas untuk memperolah manfaatnya. Proses difusi mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia. 2 Sistem pendidikan formal yang maju Pendidikan memberikan penanaman nilai-nilai tertentu pada manusia, terutama dalam membuka pikiran dan wawasan serta menerima hal-hal baru. Melalui pendidikan formal pula diajarkan bagaimana cara berfikir secara rasional dan ilmiah. Pendidikan mengajarkan individu untuk dapat berpikir secara obyektif, sehingga individu tersebut mampu untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Apabila kebudayaannya belum dapat memenuhi kebutuhannya, maka seseorang akan mencari cara sampai kebutuhannya terpenuhi. Namun apabila kebutuhan satu telah terpenuhi bisa jadi akan berakibat pada perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu waktu menuntut terpenuhinya kebutuhan baru yang lainnya dan akan dicarikan solusinya kembali dan begitu seterusnya tidak akan pernah selesai, tetapi akan selalu berproses.