42
4. Bentuk dan Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial merupakan wujud dari perubahan itu sendiri dikaitkan dengan sifat-sifatnya. Soerjono Soekanto 2002: 311-317 mengidentifikasi
bentuk-bentuk perubahan sosial, yaitu: 1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat atau disebut juga dengan evolusi, adalah perubahan- perubahan yang memakan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan
kecil saling mengikuti dengan lambat. Perubahan ini terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini bisa saja terjadi melalui tahap-tahap tertentu dari bentuk sederhana ke yang kompleks. Sedangkan
perubahan cepat disebut juga revolusi, yaitu perubahan sosial yang berlangsung cepat. Ukuran kecepatan berlangsung relatif. Perubahan
dianggap cepat manakala mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti Revolusi Industri di Inggris. Revolusi juga dapat
berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan atau peperangan, yang kemudian mengubah struktur kepemerintahan.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur
struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh bagi
masyarakat luas, sebaliknya suatu proses industrialisasi pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan suatu perubahan yang akan membawa
pengaruh yang besar. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut terpengaruh, misalnya mengenai hubungan kerja, hubungan kekerabatan,
stratifikasi sosial, dan seterusnya. 3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang telah diperkirakan terlebih dahulu oleh pihak yang akan mengadakan perubahan agent
ofchange, yaitu seseorang atau kelompok yang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin, pengendali, dan pengawas perubahan. Cara-cara
mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan
43 disebut rekayasa sosial atau perencanaan sosial social planning.
Sedangkan perubahan yang tak dikehendaki terjadi di luar jangkauan kontrol masyarakat. Perubahan ini biasanya merupakan gejala sosial yang sangat
kompleks sebagai konsekuensi dari perubahan yang dikehendak
5. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam kapasitas individu sampai pada kehidupan makro atau tingkat bangsa, negara, bahkan dunia.
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja, tetapi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Memang ada perbedaan menurut beberapa ahli seperti yang akan
dijelaskan berikut ini.
a. Faktor internal 1 Kekuasaan dan Tekanan Sosial
Seperti yang dikemukakan Ahmadi 1985:114 bahwa manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup bebas sebebas-bebasnya. Hal ini karena
kebebasan yang ada pada setiap individu dibatasi oleh kebebasan pada individu yang lain. Disamping itu dalam kehidupan masyarakat yang
berstratifikasi ada penguasa dan yang dikuasai. Posisi individu ada pada yang dikuasai. Akibatnya setiap individu tunduk pada aturan yang dibuat oleh
penguasa, baik itu suatu kewajiban atau suatu larangan. Karena tunduk, maka terkadang individu dalam melakukan apa yang menjadi batasan dalam
kebebasannya merasakan ada tekanan. Contohnya pada masa pendudukan Jepang yang menerapkan aturan tanam
paksa di wilayah Jawa. Jepang sebagai penguasa dan rakyat Indonesia adalah yang dikuasai. Akibatnya setiap orang yang terkena jalur penanaman
paksa harus melakukan perintah penguasa yaitu menanam sesuai perintah penguasa di bawah tekanan mental. Akibat yang ditimbulkan adalah terjadi
pemaksaan menanam tanaman perkebunan tebu atau tembakau yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dunia demi kepentingan penguasa
Jepang. Padahal sebelumnya rakyat Indonesia banyak menanam tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Misal padi, jagung, kacang, kedelai.
Perubahan yang terjadi diantaranya petani pada masa tunggu tanaman tebu yang waktu tanam hingga panen memerlukan waktu kurang lebih 18 bulan