80
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Kelayakan Analisis
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan 26 Mei 2016 di kelas VII C SMP Pangudi Luhur I
Klaten yang beralamat di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo no 28. Sebelum pengambilan data, dilakukan uji coba kuesioner sikap, kuesioner motivasi,
dan tes hasil belajar. Uji coba dilaksanakan di kelas VII A. Setelah dilakukan uji coba, tes hasil belajar dan kuesioner dihitung validitas dan
reliabilitasnya. Untuk tes hasil belajar, setiap butir soal telah valid, sedangkan untuk kuesioner sikap maupun kuesioner motivasi masih
terdapat beberapa butir pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk diperbaiki
agar dapat dipahami siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan
dan satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar. Penelitian direncanakan dapat diikuti oleh 32 siswa, namun pada saat pengambilan data hanya
dapat diikuti oleh 31 siswa. Dari data tersebut diperoleh persentase kelayakan analisis data sebesar 96,88 sehingga data yang diperoleh
layak untuk dianalisis karena lebih besar dari 80. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Deskripsi Data
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap belajar dan motivasi belajar siswa kelas VII C SMP Pangudi Luhur I Klaten dalam mengikuti
pembelajaran matematika. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Pangudi Luhur I
Klaten. Selama pengambilan data, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Setelah melakukan pengambilan data, maka diperoleh data-data yang dapat dideskripsikan dan dianalisis. Data-data tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
a. Data mentah keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, dilakukan pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP oleh tiga
observer sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Mentah Keterlaksanaan RPP
No Pertemuan
Observer Total
1 2
3
1 Pertemuan I dan II
16 16
16 48
2 Pertemuan III
12 11
12 35
3 Pertemuan V
11 11
10 32
Total Keseluruhan 115
b. Statistik Keterlaksanaan RPP
Rata-rata persentase
keterlaksanaan RPP
secara keseluruhan diperoleh
115 117
x 100 = 98,29 menunjukkan presentase keterlaksanaan melebihi 80, maka dapat dikatakan
bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah terlaksana dengan baik.
Berikut ini merupakan data kuis dan turnamen yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran :
1
Kuis Tabel 4.2 Data Mentah Kuis
Siswa Kuis 1
Kuis 2 Skor Peningkatan
1 67
30 5
2 67
100 30
3 100
100 30
4 67
100 30
5 83
50 5
6 83
50 5
7 50
80 30
8 33
80 30
9 33
20 5
10 100
60 5
11 83
100 30
12 83
70 5
13 67
40 5
14 83
70 5
15 100
50 5
16 100
100 30
17 83
50 5
18 83
100 30
19 100
20 5
20 83
50 5
21 83
50 5
22 67
100 30
23 83
40 5
24 50
50 10
25 83
100 30
26 67
70 20
27 67
60 10
28 33
43 20
29 67
80 30
30 67
50 5
31 67
100 30
32 67
100 30
Tabel 4.3 Data Skor Peningkatan Kelp Siswa Skor Peningkatan
Total Skor Peningkatan
1 S3
30 45
S23 5
S5 5
S19 5
2 S2
30 70
S17 5
S31 30
S1 5
3 S16
30 70
S10 5
S15 5
S29 30
4 S11
30 50
S21 5
S13 5
S24 10
5 S25
30 60
S6 5
S28 20
S20 5
6 S8
30 85
S22 30
S26 20
S9 5
7 S12
5 75
S32 30
S7 30
S27 10
8 S18
30 70
S4 30
S30 5
S14 5
2 Turnamen
a. Data Mentah Hasil Turnamen
Tabel 4.4 Data Hasil Turnamen Meja A
Tabel 4.5 Data Hasil Turnamen Meja B
Tabel 4.6 Data Hasil Turnamen Meja C
Kelompok Nomor Soal yang
Dimenangkan Total
Poin Turnamen
1 13, 14
2 60
2 10, 11
2 60
3 2, 8
2 60
4 -
5 12, 4
2 60
6 3, 5
2 60
7 -
8 -
Kelompok Nomor Soal yang
Dimenangkan Total
Poin Turnamen
1 12
1 30
2 9, 10
2 60
3 -
4 6, 8
2 60
5 14
1 30
6 2
1 30
7 4, 5, 13
3 90
8 15, 17, 11
3 90
Kelompok Nomor Soal yang
Dimenangkan Total
Poin Turnamen
1 6, 12
2 60
2 9, 8
2 60
3 2
1 30
4 -
5 4, 10
2 60
6 -
7 -
8 13, 14, 3
3 90
Tabel 4.7 Data Hasil Turnamen Meja D
Penghargaan diberikan
setelah siswa
menyelesaikan turnamen dan didasarkan pada perhitungan skor turnamen dan
peningkatan skor pre-test dan kuis. Penghargaan diberikan kepada tiga kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi
berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
Rata-rata skor kelompok =
� �
�
Pencapaian hasil turnamen dapat dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Turnamen
Kelp Poin
Turnamen Poin
Tambahan Total
Poin Skor
Rata-rata Penghargaan
kelompok 1
270 45
315 78,75
Super Team 2
210 70
280 70
Super Team 3
90 70
160 40
Good Team 4
90 50
140 35
Good Team 5
210 60
270 67,5
Super Team 6
90 85
175 43,75
Great Team 7
120 75
195 48,75
Super Team 8
240 70
310 77,5
Super Team
Dari perhitungan skor seperti tabel di atas, kelompok dengan rata-rata skor tertinggi adalah kelompok 1 sebagai pemenang I,
diikuti kelompok 8 dan kelompok 2 sebagai pemenang II dan III.
Kelompok Nomor Soal yang
Dimenangkan Total
Poin Turnamen
1 12, 5, 10, 11
4 120
2 9
1 30
3 -
4 8
1 30
5 4, 15
2 60
6 -
7 13
1 30
8 2, 7
2 60
2. Sikap Belajar
a. Data mentah sikap belajar
Tabel 4.9 Data Mentah Sikap Belajar
Siswa Skor
Kriteria Sikap Belajar
Fakta Opini
Total
1 73
78 151
Sedang 2
82 90
172 Sangat Tinggi
3 70
76 146
Rendah 4
70 61
131 Sangat Rendah
5 78
79 157
Sedang 6
67 68
135 Sangat Rendah
7 60
68 128
Sangat Rendah 8
68 77
145 Rendah
9 79
83 162
Tinggi 10
86 82
168 Tinggi
12 79
72 151
Sedang 13
87 82
169 Tinggi
14 88
90 178
Sangat Tinggi 15
69 82
151 Sedang
16 81
87 168
Tinggi 17
80 83
163 Tinggi
18 83
74 157
Sedang 19
72 83
155 Sedang
20 70
72 142
Rendah 21
82 77
159 Sedang
22 80
78 158
Sedang 23
73 71
144 Rendah
24 70
74 144
Rendah 25
84 87
171 Tinggi
26 99
48 147
Rendah 27
76 81
157 Sedang
28 73
70 143
Rendah 29
64 76
140 Rendah
30 71
72 143
Rendah 31
71 78
149 Rendah
32 72
75 147
Rendah
Keterangan : Kolom kriteria sikap belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.10.
b. Statistik data sikap belajar
1 Rata-rata = 152,61
Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi.
Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data tersebut. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari
sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai sikap belajar
siswa adalah 152,61, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya.
Menurut interval pada tabel 4.10, maka nilai rata-rata sikap belajar siswa masuk ke dalam kategori sedang.
2 Simpangan baku = 12,19
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik
data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku data sikap belajar adalah 12,19 yang berarti bahwa rata-rata
jarak penyimpangan data terhadap nilai 152,61 adalah sebesar 12,19. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena
ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat
keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi maka data semakin homogen.
c. Diagram
Data mentah sikap belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut:
� =
1 2
178 + 128 = 153
�
=
1 6
178 - 128 = 8,3 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan
pengelompokan di atas :
Tabel 4.10 Kategori Sikap Belajar
Kategori Rentang
Frekuensi
Sangat Rendah SR ≤ 138
3 Rendah R
138 ≤ 148
11 Sedang S
148 ≤ 158
9 Tinggi T
158 ≤ 168
4 Sangat Tinggi ST
168 4
Gambar 4.1 Diagram Data Sikap Belajar
2 4
6 8
10 12
Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi
B an
yak n
ya S
isw a
Kategor
i
Dari diagram di atas, diketahui bahwa 4 siswa memiliki sikap belajar yang sangat tinggi, 4 siswa memiliki sikap belajar
tinggi, 9 siswa memiliki sikap belajar sedang, 11 siswa memiliki sikap belajar rendah, dan 3 siswa memiliki sikap belajar sangat
rendah.
3. Motivasi Belajar
a. Data mentah motivasi belajar
Tabel 4.11 Data Mentah Motivasi Belajar
Siswa Skor
Kriteria Motivasi Belajar
Fakta Opini
Total
1 71
88 159
Tinggi 2
80 92
172 Sangat Tinggi
3 64
82 146
Rendah 4
75 63
138 Rendah
5 74
76 150
Sedang 6
68 80
148 Sedang
7 75
70 145
Rendah 8
76 89
165 Tinggi
9 75
86 161
Tinggi 10
75 85
160 Tinggi
12 74
70 144
Rendah 13
82 86
168 Sangat Tinggi
14 81
91 172
Sangat Tinggi 15
77 85
162 Tinggi
16 81
85 166
Tinggi 17
77 94
171 Sangat Tinggi
18 79
84 163
Tinggi 19
72 81
153 Sedang
20 78
75 153
Sedang 21
79 84
163 Tinggi
22 79
83 162
Tinggi 23
80 80
160 Tinggi
24 70
59 129
Sangat Rendah
25 80
90 170
Sangat Tinggi 26
71 83
154 Sedang
27 83
87 170
Sangat Tinggi 28
71 85
156 Sedang
29 69
83 152
Sedang 30
59 68
127 Sangat Rendah
31 70
81 151
Sedang 32
78 90
168 Sangat Tinggi
Keterangan : Kolom kriteria motivasi belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.12.
b. Statistik data motivasi belajar
1 Rata-rata = 156,71
Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi.
Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data tersebut. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari
sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai motivasi belajar
siswa adalah 156,71, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya.
Menurut interval pada tabel 4.12, maka nilai rata-rata motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori tinggi.
2 Simpangan baku = 11,70
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik
data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data motivasi belajar adalah 11,70 yang berarti bahwa rata-rata jarak penyimpangan data terhadap nilai 156,71 adalah sebesar
11,70. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari
simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka
data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi maka data semakin homogen.
c. Diagram
Data mentah motivasi belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut:
�
=
1 2
172 + 127 = 149,5
�
=
1 6
172 - 127 = 7,5 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan
pengelompokan di atas :
Tabel 4.12 Kategori Motivasi Belajar
Kategori Rentang
Frekuensi
Sangat Rendah SR ≤ 136
2 Rendah R
136 ≤ 145
3 Sedang S
145 ≤ 154
8 Tinggi T
154 ≤ 163
10 Sangat Tinggi ST
163 8
Gambar 4.2 Diagram Data Motivasi Belajar
Dari diagram di atas, diketahui bahwa 7 siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 10 siswa memiliki motivasi
belajar tinggi, 8 siswa memiliki motivasi belajar sedang, 4 siswa memiliki motivasi belajar rendah, dan 2 siswa memiliki motivasi
belajar sangat rendah.
4. Hasil Belajar
a. Data pre-test dan tes hasil belajar
Tabel 4.13 Data Pre-Test dan Tes Hasil Belajar
Siswa Pre-Test
THB
1 92
60 2
100 95
3 92
100 4
96 95
5 50
85 6
58 75
7 33
65 9
30 50
10 42
75 12
83 98
13 63
55
2 4
6 8
10 12
Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi
B an
yak n
ya S
isw a
Kategor
i
14 100
83 15
88 60
16 92
95 17
21 78
18 67
90 19
33 70
20 50
78 21
100 88
22 100
88 23
58 78
24 67
55 25
92 98
26 42
83 27
50 63
28 58
65 29
58 70
30 67
88 31
50 83
32 100
88
Jumlah 2032
2348 Rata-rata
67.73 78.25
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan rata-rata nilai pre-tes dan nilai tes hasil belajar. Rata-rata
nilai pre-tes adalah sebesar 67,73 sedangkan rata-rata nilai tes hasil belajar adalah 78,25.
Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Nilai Pre-Test dan THB
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pre-Test THB
N il
a
i
Tabel 4.14 Data Mentah Pre-Test
No. Siswa
Nilai Pre-Test
Keterangan KKM
1 92
Tuntas
2 100
Tuntas
3
92 Tuntas
4 96
Tuntas
5
50 Tidak Tuntas
6 58
Tidak Tuntas
7 33
Tidak Tuntas
9 30
Tidak Tuntas
10 42
Tidak Tuntas
12 83
Tuntas
13
63 Tidak Tuntas
14 100
Tuntas
15 88
Tuntas
16 92
Tuntas
17 21
Tidak Tuntas
18 67
Tidak Tuntas
19
33 Tidak Tuntas
20 50
Tidak Tuntas
21 100
Tuntas
22 100
Tuntas
23 58
Tidak Tuntas
24 67
Tidak Tuntas
25
92 Tuntas
26 42
Tidak Tuntas
27 50
Tidak Tuntas
28 58
Tidak Tuntas
29 58
Tidak Tuntas
30 67
Tidak Tuntas
31
50 Tidak Tuntas
32 100
Tuntas
Tabel 4.15 Data Mentah Tes Hasil Belajar
Keterangan : Kolom kriteria hasil belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.16.
No. Siswa
Total Skor
Nilai THB
Keterangan KKM
Kriteria Hasil Belajar
1 24
60 Tidak Tuntas
Rendah
2 38
95 Tuntas
Sangat Tinggi
3 40
100 Tuntas
Sangat Tinggi
4 38
95 Tuntas
Sangat Tinggi
5 34
85 Tuntas
Tinggi
6 30
75 Tuntas
Sedang
7 26
65 Tidak Tuntas
Rendah
8 33
83 Tuntas
Tinggi
9 20
50 Tidak Tuntas
Sangat Rendah
10 30
75 Tuntas
Sedang
12 39
98 Tuntas
Sangat Tinggi
13 22
55 Tidak Tuntas
Sangat Rendah
14 33
83 Tuntas
Tinggi
15 24
60 Tidak Tuntas
Rendah
16 38
95 Tuntas
Sangat Tinggi
17 31
78 Tuntas
Sedang
18 36
90 Tuntas
Sangat Tinggi
19 28
70 Tidak Tuntas
Sedang
20 31
78 Tuntas
Sedang
21 35
88 Tuntas
Tinggi
22 35
88 Tuntas
Tinggi
23 31
78 Tuntas
Sedang
24 22
55 Tidak Tuntas
Sangat Rendah
25 39
98 Tuntas
Sangat Tinggi
26 33
83 Tuntas
Tinggi
27 25
63 Tidak Tuntas
Rendah
28 26
65 Tidak Tuntas
Rendah
29 28
70 Tidak Tuntas
Sedang
30 35
88 Tuntas
Tinggi
31 33
83 Tuntas
Tinggi
32 35
88 Tuntas
Tinggi
Berdasarkan banyaknya siswa yang lulus KKM, dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan persentase banyaknya siswa
yang lulus KKM. Persentase banyaknya siswa yang lulus KKM pada nilai pre-tes adalah sebanyak 38,71 , sedangkan persentase
banyaknya siswa yang lulus KKM pada nilai tes hasil belajar adalah sebanyak 67,74 .
b. Statistik data hasil belajar
1 Rata-rata = 78,39
Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi.
Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan
banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 78,39, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai
yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya. Menurut interval pada tabel 4.16, maka nilai rata-rata hasil belajar siswa
masuk ke dalam kategori sedang. 2
Simpangan baku = 13,86 Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran
data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku
data hasil belajar adalah 13,86 yang berarti bahwa rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jarak penyimpangan data terhadap nilai 78,39 adalah sebesar 13,86. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena
ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat
keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi
maka data semakin homogen.
c. Diagram
Data mentah hasil belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut:
�
=
1 2
100 + 50 = 75
�
=
1 6
100 - 50 = 8,3 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan
pengelompokan di atas :
Tabel 4.16 Kategori Hasil Belajar
Kategori Rentang
Frekuensi
Sangat Rendah SR ≤ 60
5 Rendah R
60 ≤ 70
5 Sedang S
70 ≤ 80
5 Tinggi T
80 ≤ 90
9 Sangat Tinggi ST
90 7
Gambar 4.4 Diagram Data Hasil Belajar
Dari diagram di atas, diketahui bahwa 7 siswa memperoleh hasil belajar yang sangat tinggi, 9 siswa memperoleh hasil belajar
tinggi, 5 siswa memperoleh hasil belajar sedang, 5 siswa memperoleh hasil belajar rendah, dan 5 siswa memperoleh hasil
belajar sangat rendah.
C. Korelasi
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka peneliti membuat diagram pencar atau diagram terserak dari
data yang berhasil dikumpulkan, yaitu data sikap belajar, data motivasi belajar, dan data hasil belajar. Tujuan utama dibuat diagram terserak
adalah untuk mempelajari sifat keterhubungan antara dua variabel. 1.
Korelasi antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar Berikut ini merupakan diagram terserak dari data sikap belajar dan
hasil belajar.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi
B anyak
nya Sis
w a
Kategori Hasil Belajar
Gambar 4.5 Diagram Terserak antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar
Dari gambar 4.5 di atas, dapat diketahui hubungan antara sikap belajar dan hasil belajar, dimana sikap belajar digambarkan pada
absis sedangkan hasil belajar pada absis . Dengan memperhatikan titik-titik dalam diagram, dapat diketahui variabel-variabel tersebut
mempunyai hubungan linier karena titik-titik pada diagram terserak menunjukkan gejala garis lurus. Dari diagram terserak juga terlihat
bahwa variabel-variabel tersebut tidak mempunyai hubungan yang dekat karena titik-titik pada diagram terserak tersebut tersebar tidak
beraturan. Variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan positif karena garis pada diagram terserak menunjukkan gejala dari kiri ke
kanan atas. Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat kaitan positif antara sikap belajar dan hasil belajar namun sikap belajar
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.
40 50
60 70
80 90
100
120 130
140 150
160 170
180 190
Hasi l
B elajar
Sikap Belajar
X y
2. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Berikut ini merupakan diagram terserak dari data motivasi belajar dan hasil belajar.
Gambar 4.6 Diagram Terserak antara Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar
Dari gambar 4.6 di atas, dapat diketahui hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar, dimana motivasi belajar digambarkan pada
absis sedangkan hasil belajar pada absis . Titik-titik pada diagram terserak memperlihatkan gejala garis lurus yang menunjukkan bahwa
variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier. Dari diagram terserak juga terlihat bahwa variabel-variabel tersebut tidak
mempunyai hubungan yang dekat karena titik-titik pada diagram terserak tersebut tersebar tidak beraturan. Variabel-variabel tersebut
mempunyai hubungan yang cenderung positif karena garis pada diagram terserak menunjukkan gejala dari kiri ke kanan atas meskipun
40 50
60 70
80 90
100
120 130
140 150
160 170
180
Hasi l
B elajar
Motivasi Belajar
y
X
tidak begitu terlihat. Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat kaitan positif antara motivasi belajar dan hasil belajar, namun
motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.
D. Pembahasan