Kelayakan Analisis Korelasi PELAKSANAAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

80

BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Kelayakan Analisis

Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan 26 Mei 2016 di kelas VII C SMP Pangudi Luhur I Klaten yang beralamat di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo no 28. Sebelum pengambilan data, dilakukan uji coba kuesioner sikap, kuesioner motivasi, dan tes hasil belajar. Uji coba dilaksanakan di kelas VII A. Setelah dilakukan uji coba, tes hasil belajar dan kuesioner dihitung validitas dan reliabilitasnya. Untuk tes hasil belajar, setiap butir soal telah valid, sedangkan untuk kuesioner sikap maupun kuesioner motivasi masih terdapat beberapa butir pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk diperbaiki agar dapat dipahami siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar. Penelitian direncanakan dapat diikuti oleh 32 siswa, namun pada saat pengambilan data hanya dapat diikuti oleh 31 siswa. Dari data tersebut diperoleh persentase kelayakan analisis data sebesar 96,88 sehingga data yang diperoleh layak untuk dianalisis karena lebih besar dari 80. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Deskripsi Data

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap belajar dan motivasi belajar siswa kelas VII C SMP Pangudi Luhur I Klaten dalam mengikuti pembelajaran matematika. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Pangudi Luhur I Klaten. Selama pengambilan data, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Setelah melakukan pengambilan data, maka diperoleh data-data yang dapat dideskripsikan dan dianalisis. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

a. Data mentah keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, dilakukan pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP oleh tiga observer sehingga diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Mentah Keterlaksanaan RPP No Pertemuan Observer Total 1 2 3 1 Pertemuan I dan II 16 16 16 48 2 Pertemuan III 12 11 12 35 3 Pertemuan V 11 11 10 32 Total Keseluruhan 115 b. Statistik Keterlaksanaan RPP Rata-rata persentase keterlaksanaan RPP secara keseluruhan diperoleh 115 117 x 100 = 98,29 menunjukkan presentase keterlaksanaan melebihi 80, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah terlaksana dengan baik. Berikut ini merupakan data kuis dan turnamen yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran : 1 Kuis Tabel 4.2 Data Mentah Kuis Siswa Kuis 1 Kuis 2 Skor Peningkatan 1 67 30 5 2 67 100 30 3 100 100 30 4 67 100 30 5 83 50 5 6 83 50 5 7 50 80 30 8 33 80 30 9 33 20 5 10 100 60 5 11 83 100 30 12 83 70 5 13 67 40 5 14 83 70 5 15 100 50 5 16 100 100 30 17 83 50 5 18 83 100 30 19 100 20 5 20 83 50 5 21 83 50 5 22 67 100 30 23 83 40 5 24 50 50 10 25 83 100 30 26 67 70 20 27 67 60 10 28 33 43 20 29 67 80 30 30 67 50 5 31 67 100 30 32 67 100 30 Tabel 4.3 Data Skor Peningkatan Kelp Siswa Skor Peningkatan Total Skor Peningkatan 1 S3 30 45 S23 5 S5 5 S19 5 2 S2 30 70 S17 5 S31 30 S1 5 3 S16 30 70 S10 5 S15 5 S29 30 4 S11 30 50 S21 5 S13 5 S24 10 5 S25 30 60 S6 5 S28 20 S20 5 6 S8 30 85 S22 30 S26 20 S9 5 7 S12 5 75 S32 30 S7 30 S27 10 8 S18 30 70 S4 30 S30 5 S14 5 2 Turnamen a. Data Mentah Hasil Turnamen Tabel 4.4 Data Hasil Turnamen Meja A Tabel 4.5 Data Hasil Turnamen Meja B Tabel 4.6 Data Hasil Turnamen Meja C Kelompok Nomor Soal yang Dimenangkan Total Poin Turnamen 1 13, 14 2 60 2 10, 11 2 60 3 2, 8 2 60 4 - 5 12, 4 2 60 6 3, 5 2 60 7 - 8 - Kelompok Nomor Soal yang Dimenangkan Total Poin Turnamen 1 12 1 30 2 9, 10 2 60 3 - 4 6, 8 2 60 5 14 1 30 6 2 1 30 7 4, 5, 13 3 90 8 15, 17, 11 3 90 Kelompok Nomor Soal yang Dimenangkan Total Poin Turnamen 1 6, 12 2 60 2 9, 8 2 60 3 2 1 30 4 - 5 4, 10 2 60 6 - 7 - 8 13, 14, 3 3 90 Tabel 4.7 Data Hasil Turnamen Meja D Penghargaan diberikan setelah siswa menyelesaikan turnamen dan didasarkan pada perhitungan skor turnamen dan peningkatan skor pre-test dan kuis. Penghargaan diberikan kepada tiga kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi berdasarkan perhitungan sebagai berikut: Rata-rata skor kelompok = � � � Pencapaian hasil turnamen dapat dinyatakan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Turnamen Kelp Poin Turnamen Poin Tambahan Total Poin Skor Rata-rata Penghargaan kelompok 1 270 45 315 78,75 Super Team 2 210 70 280 70 Super Team 3 90 70 160 40 Good Team 4 90 50 140 35 Good Team 5 210 60 270 67,5 Super Team 6 90 85 175 43,75 Great Team 7 120 75 195 48,75 Super Team 8 240 70 310 77,5 Super Team Dari perhitungan skor seperti tabel di atas, kelompok dengan rata-rata skor tertinggi adalah kelompok 1 sebagai pemenang I, diikuti kelompok 8 dan kelompok 2 sebagai pemenang II dan III. Kelompok Nomor Soal yang Dimenangkan Total Poin Turnamen 1 12, 5, 10, 11 4 120 2 9 1 30 3 - 4 8 1 30 5 4, 15 2 60 6 - 7 13 1 30 8 2, 7 2 60

2. Sikap Belajar

a. Data mentah sikap belajar Tabel 4.9 Data Mentah Sikap Belajar Siswa Skor Kriteria Sikap Belajar Fakta Opini Total 1 73 78 151 Sedang 2 82 90 172 Sangat Tinggi 3 70 76 146 Rendah 4 70 61 131 Sangat Rendah 5 78 79 157 Sedang 6 67 68 135 Sangat Rendah 7 60 68 128 Sangat Rendah 8 68 77 145 Rendah 9 79 83 162 Tinggi 10 86 82 168 Tinggi 12 79 72 151 Sedang 13 87 82 169 Tinggi 14 88 90 178 Sangat Tinggi 15 69 82 151 Sedang 16 81 87 168 Tinggi 17 80 83 163 Tinggi 18 83 74 157 Sedang 19 72 83 155 Sedang 20 70 72 142 Rendah 21 82 77 159 Sedang 22 80 78 158 Sedang 23 73 71 144 Rendah 24 70 74 144 Rendah 25 84 87 171 Tinggi 26 99 48 147 Rendah 27 76 81 157 Sedang 28 73 70 143 Rendah 29 64 76 140 Rendah 30 71 72 143 Rendah 31 71 78 149 Rendah 32 72 75 147 Rendah Keterangan : Kolom kriteria sikap belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.10. b. Statistik data sikap belajar 1 Rata-rata = 152,61 Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi. Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data tersebut. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai sikap belajar siswa adalah 152,61, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya. Menurut interval pada tabel 4.10, maka nilai rata-rata sikap belajar siswa masuk ke dalam kategori sedang. 2 Simpangan baku = 12,19 Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku data sikap belajar adalah 12,19 yang berarti bahwa rata-rata jarak penyimpangan data terhadap nilai 152,61 adalah sebesar 12,19. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi maka data semakin homogen. c. Diagram Data mentah sikap belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: � = 1 2 178 + 128 = 153 � = 1 6 178 - 128 = 8,3 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas : Tabel 4.10 Kategori Sikap Belajar Kategori Rentang Frekuensi Sangat Rendah SR ≤ 138 3 Rendah R 138 ≤ 148 11 Sedang S 148 ≤ 158 9 Tinggi T 158 ≤ 168 4 Sangat Tinggi ST 168 4 Gambar 4.1 Diagram Data Sikap Belajar 2 4 6 8 10 12 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi B an yak n ya S isw a Kategor i Dari diagram di atas, diketahui bahwa 4 siswa memiliki sikap belajar yang sangat tinggi, 4 siswa memiliki sikap belajar tinggi, 9 siswa memiliki sikap belajar sedang, 11 siswa memiliki sikap belajar rendah, dan 3 siswa memiliki sikap belajar sangat rendah.

3. Motivasi Belajar

a. Data mentah motivasi belajar Tabel 4.11 Data Mentah Motivasi Belajar Siswa Skor Kriteria Motivasi Belajar Fakta Opini Total 1 71 88 159 Tinggi 2 80 92 172 Sangat Tinggi 3 64 82 146 Rendah 4 75 63 138 Rendah 5 74 76 150 Sedang 6 68 80 148 Sedang 7 75 70 145 Rendah 8 76 89 165 Tinggi 9 75 86 161 Tinggi 10 75 85 160 Tinggi 12 74 70 144 Rendah 13 82 86 168 Sangat Tinggi 14 81 91 172 Sangat Tinggi 15 77 85 162 Tinggi 16 81 85 166 Tinggi 17 77 94 171 Sangat Tinggi 18 79 84 163 Tinggi 19 72 81 153 Sedang 20 78 75 153 Sedang 21 79 84 163 Tinggi 22 79 83 162 Tinggi 23 80 80 160 Tinggi 24 70 59 129 Sangat Rendah 25 80 90 170 Sangat Tinggi 26 71 83 154 Sedang 27 83 87 170 Sangat Tinggi 28 71 85 156 Sedang 29 69 83 152 Sedang 30 59 68 127 Sangat Rendah 31 70 81 151 Sedang 32 78 90 168 Sangat Tinggi Keterangan : Kolom kriteria motivasi belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.12. b. Statistik data motivasi belajar 1 Rata-rata = 156,71 Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi. Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data tersebut. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai motivasi belajar siswa adalah 156,71, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya. Menurut interval pada tabel 4.12, maka nilai rata-rata motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori tinggi. 2 Simpangan baku = 11,70 Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI data motivasi belajar adalah 11,70 yang berarti bahwa rata-rata jarak penyimpangan data terhadap nilai 156,71 adalah sebesar 11,70. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi maka data semakin homogen. c. Diagram Data mentah motivasi belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: � = 1 2 172 + 127 = 149,5 � = 1 6 172 - 127 = 7,5 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas : Tabel 4.12 Kategori Motivasi Belajar Kategori Rentang Frekuensi Sangat Rendah SR ≤ 136 2 Rendah R 136 ≤ 145 3 Sedang S 145 ≤ 154 8 Tinggi T 154 ≤ 163 10 Sangat Tinggi ST 163 8 Gambar 4.2 Diagram Data Motivasi Belajar Dari diagram di atas, diketahui bahwa 7 siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 10 siswa memiliki motivasi belajar tinggi, 8 siswa memiliki motivasi belajar sedang, 4 siswa memiliki motivasi belajar rendah, dan 2 siswa memiliki motivasi belajar sangat rendah.

4. Hasil Belajar

a. Data pre-test dan tes hasil belajar Tabel 4.13 Data Pre-Test dan Tes Hasil Belajar Siswa Pre-Test THB 1 92 60 2 100 95 3 92 100 4 96 95 5 50 85 6 58 75 7 33 65 9 30 50 10 42 75 12 83 98 13 63 55 2 4 6 8 10 12 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi B an yak n ya S isw a Kategor i 14 100 83 15 88 60 16 92 95 17 21 78 18 67 90 19 33 70 20 50 78 21 100 88 22 100 88 23 58 78 24 67 55 25 92 98 26 42 83 27 50 63 28 58 65 29 58 70 30 67 88 31 50 83 32 100 88 Jumlah 2032 2348 Rata-rata

67.73 78.25

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan rata-rata nilai pre-tes dan nilai tes hasil belajar. Rata-rata nilai pre-tes adalah sebesar 67,73 sedangkan rata-rata nilai tes hasil belajar adalah 78,25. Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Nilai Pre-Test dan THB 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pre-Test THB N il a i Tabel 4.14 Data Mentah Pre-Test No. Siswa Nilai Pre-Test Keterangan KKM 1 92 Tuntas 2 100 Tuntas 3 92 Tuntas 4 96 Tuntas 5 50 Tidak Tuntas 6 58 Tidak Tuntas 7 33 Tidak Tuntas 9 30 Tidak Tuntas 10 42 Tidak Tuntas 12 83 Tuntas 13 63 Tidak Tuntas 14 100 Tuntas 15 88 Tuntas 16 92 Tuntas 17 21 Tidak Tuntas 18 67 Tidak Tuntas 19 33 Tidak Tuntas 20 50 Tidak Tuntas 21 100 Tuntas 22 100 Tuntas 23 58 Tidak Tuntas 24 67 Tidak Tuntas 25 92 Tuntas 26 42 Tidak Tuntas 27 50 Tidak Tuntas 28 58 Tidak Tuntas 29 58 Tidak Tuntas 30 67 Tidak Tuntas 31 50 Tidak Tuntas 32 100 Tuntas Tabel 4.15 Data Mentah Tes Hasil Belajar Keterangan : Kolom kriteria hasil belajar ditentukan berdasarkan tabel 4.16. No. Siswa Total Skor Nilai THB Keterangan KKM Kriteria Hasil Belajar 1 24 60 Tidak Tuntas Rendah 2 38 95 Tuntas Sangat Tinggi 3 40 100 Tuntas Sangat Tinggi 4 38 95 Tuntas Sangat Tinggi 5 34 85 Tuntas Tinggi 6 30 75 Tuntas Sedang 7 26 65 Tidak Tuntas Rendah 8 33 83 Tuntas Tinggi 9 20 50 Tidak Tuntas Sangat Rendah 10 30 75 Tuntas Sedang 12 39 98 Tuntas Sangat Tinggi 13 22 55 Tidak Tuntas Sangat Rendah 14 33 83 Tuntas Tinggi 15 24 60 Tidak Tuntas Rendah 16 38 95 Tuntas Sangat Tinggi 17 31 78 Tuntas Sedang 18 36 90 Tuntas Sangat Tinggi 19 28 70 Tidak Tuntas Sedang 20 31 78 Tuntas Sedang 21 35 88 Tuntas Tinggi 22 35 88 Tuntas Tinggi 23 31 78 Tuntas Sedang 24 22 55 Tidak Tuntas Sangat Rendah 25 39 98 Tuntas Sangat Tinggi 26 33 83 Tuntas Tinggi 27 25 63 Tidak Tuntas Rendah 28 26 65 Tidak Tuntas Rendah 29 28 70 Tidak Tuntas Sedang 30 35 88 Tuntas Tinggi 31 33 83 Tuntas Tinggi 32 35 88 Tuntas Tinggi Berdasarkan banyaknya siswa yang lulus KKM, dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan persentase banyaknya siswa yang lulus KKM. Persentase banyaknya siswa yang lulus KKM pada nilai pre-tes adalah sebanyak 38,71 , sedangkan persentase banyaknya siswa yang lulus KKM pada nilai tes hasil belajar adalah sebanyak 67,74 . b. Statistik data hasil belajar 1 Rata-rata = 78,39 Rata-rata merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai pusat dari suatu distribusi. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan. Rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 78,39, maka nilai ini dipandang sebagai sebuah nilai yang menunjukkan pusat dari beberapa nilai lainnya. Menurut interval pada tabel 4.16, maka nilai rata-rata hasil belajar siswa masuk ke dalam kategori sedang. 2 Simpangan baku = 13,86 Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data yang merupakan rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku data hasil belajar adalah 13,86 yang berarti bahwa rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jarak penyimpangan data terhadap nilai 78,39 adalah sebesar 13,86. Simpangan baku dapat dikaitkan dengan variansi karena ukuran variansi ini merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku. Nilai variansi digunakan untuk melihat keberagaman suatu data. Semakin besar nilai variansi maka data semakin heterogen, sedangkan semakin kecil nilai variansi maka data semakin homogen. c. Diagram Data mentah hasil belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: � = 1 2 100 + 50 = 75 � = 1 6 100 - 50 = 8,3 Berikut merupakan rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas : Tabel 4.16 Kategori Hasil Belajar Kategori Rentang Frekuensi Sangat Rendah SR ≤ 60 5 Rendah R 60 ≤ 70 5 Sedang S 70 ≤ 80 5 Tinggi T 80 ≤ 90 9 Sangat Tinggi ST 90 7 Gambar 4.4 Diagram Data Hasil Belajar Dari diagram di atas, diketahui bahwa 7 siswa memperoleh hasil belajar yang sangat tinggi, 9 siswa memperoleh hasil belajar tinggi, 5 siswa memperoleh hasil belajar sedang, 5 siswa memperoleh hasil belajar rendah, dan 5 siswa memperoleh hasil belajar sangat rendah.

C. Korelasi

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka peneliti membuat diagram pencar atau diagram terserak dari data yang berhasil dikumpulkan, yaitu data sikap belajar, data motivasi belajar, dan data hasil belajar. Tujuan utama dibuat diagram terserak adalah untuk mempelajari sifat keterhubungan antara dua variabel. 1. Korelasi antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar Berikut ini merupakan diagram terserak dari data sikap belajar dan hasil belajar. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi B anyak nya Sis w a Kategori Hasil Belajar Gambar 4.5 Diagram Terserak antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar Dari gambar 4.5 di atas, dapat diketahui hubungan antara sikap belajar dan hasil belajar, dimana sikap belajar digambarkan pada absis sedangkan hasil belajar pada absis . Dengan memperhatikan titik-titik dalam diagram, dapat diketahui variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier karena titik-titik pada diagram terserak menunjukkan gejala garis lurus. Dari diagram terserak juga terlihat bahwa variabel-variabel tersebut tidak mempunyai hubungan yang dekat karena titik-titik pada diagram terserak tersebut tersebar tidak beraturan. Variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan positif karena garis pada diagram terserak menunjukkan gejala dari kiri ke kanan atas. Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat kaitan positif antara sikap belajar dan hasil belajar namun sikap belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar. 40 50 60 70 80 90 100 120 130 140 150 160 170 180 190 Hasi l B elajar Sikap Belajar X y 2. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Berikut ini merupakan diagram terserak dari data motivasi belajar dan hasil belajar. Gambar 4.6 Diagram Terserak antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Dari gambar 4.6 di atas, dapat diketahui hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar, dimana motivasi belajar digambarkan pada absis sedangkan hasil belajar pada absis . Titik-titik pada diagram terserak memperlihatkan gejala garis lurus yang menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier. Dari diagram terserak juga terlihat bahwa variabel-variabel tersebut tidak mempunyai hubungan yang dekat karena titik-titik pada diagram terserak tersebut tersebar tidak beraturan. Variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan yang cenderung positif karena garis pada diagram terserak menunjukkan gejala dari kiri ke kanan atas meskipun 40 50 60 70 80 90 100 120 130 140 150 160 170 180 Hasi l B elajar Motivasi Belajar y X tidak begitu terlihat. Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat kaitan positif antara motivasi belajar dan hasil belajar, namun motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN STUDENT FA

0 1 17

Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe stad yang dilengkapi dengan alat peraga di kelas VII-D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.

0 2 348

Motivasi dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) pada topik persegipanjang dan persegi di SMP Negeri 3 Depok Sleman.

0 1 312

Motivasi dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada topik persegipanjang dan persegi di SMP Negeri 3 Depok Sleman

0 1 310