dengan kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap obyek tertentu.
3. Taksonomi Tujuan Pengajaran Ranah Afektif
Taksonomi ranah afektif yang paling luas dipakai adalah hasil rumusan
Krathwohl, Bloom,
dan Masia.
Taksonomi ini
mengklasifikasikan emosi atau perasaan siswa terhadap aneka pengalaman belajar yang diperolehnya di dalam maupun di luar kelas,
atau cara siswa menanggapi orang, benda, atau situasi dengan menggunakan perasaannya.
Taksonomi tujuan pengajaran ranah afektif menurut Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Supratiknya, 2012 yaitu sebagai berikut :
a. Taraf kemampuan mau menerima fenomena tertentu Receiving
phenomena, yaitu mau menyadari, mau mendengarkan, atau mau memberikan perhatian.
b. Taraf kemampuan mau memberikan respon terhadap fenomena
tertentu Responding to phenomena, meliputi mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.
c. Taraf kemampuan mau memberikan nilaimau memandang bernilai
Valuing yaitu mulai dari sekedar menerima sesuatu sebagai bernilai sampai menunjukkan komitmen yang lebih kompleks.
d. Taraf
kemampuan mau
mengorganisasikan nilai-nilai
Organization yaitu mengorganisasikan nilai ke dalam skala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prioritas mengurutkan dari yang paling penting bernilai sampai yang paling kurang pentingkurang bernilai.
e. Taraf kemampuan mau menginternalisasikan nilai-nilai atau
karakterisasi Internalizing Values yaitu memiliki suatu sistem nilai yang dijadikan pedoman berperilaku sehingga perilaku
menjadi konsisten, bisa diprediksi, dan yang terpenting menjadi ciri atau karakteristik prbadi yang bersangkutan.
4. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Menurut Saifuddin Azwar 1988:24, sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial itu meliputi
hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya. Dalam interaksi sosialnya, individu
bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai obyek psikologis yang dihadapinya. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu: a.
Pengalaman pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi harus melalui kesan yang kuat.. b.
Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan telah
menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Orang lain yang dianggap penting
Seseorang yang kita anggap penting bagi kita, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap pendapat kita, seseorang
yang tidak ingin kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap
kita terhadap sesuatu. d.
Media massa Media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. e.
Institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga
pendidikan serta
lembaga agama
telah meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
f. Emosi dalam diri individu
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
D. Motivasi Belajar