terhadap siswa yang sikap dan hasil belajar maupun motivasi dan hasil belajar termasuk dalam golongan yang tidak berkorelasi positif atau
diskonkordan. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Mei 2016.
1. Sikap belajar rendah namun hasil belajar tinggi
a. Siswa 4
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
1
Apakah kamu suka pelajaran matematika? Kenapa?
Lumayan, tapi cenderung ga suka. Banyak rumusnya, males
hafalinnya.
2
Kalau di rumah, belajar sendiri atau harus diingatkan?
Dulu selalu diingatkan, tapi sekarang sudah terbiasa belajar
sendiri, tapi belajarnya ga lihat jam gitu, jadi pokoknya belajar.
3
Kalau menemukan soal matematika yang sulit, apa
yang kamu lakukan? Kenapa? Jadi males, jadi ilfeel mbak.. hehehe
Ya sebenarnya pengen tahu jawabannya, tapi malesnya itu lho
mbak.
4
Di rumah sering belajar pake buku lain ga ?
Cuma buku dari sekolah aja, kadang kalau ga males ya buka internet.
5
Sebelum berangkat sekolah, sarapan dulu ga? Kenapa?
Disuruh orang tua, harus selalu sarapan.
6
Diskusi kelompok membantu dalam pemahaman materi
pelajaran tidak? Membantu, kadang ribut tapi
membantu. Jadi kalau ga bisa, bisa tanya temen yang bisa diajak
diskusi.
7
Kamu aktif dalam kelompok tidak?
Lumayan aktif mbak, ga males- males banget.
8
Waktu yang digunakan untuk diskusi kelompok cukup atau
tidak? Cukup banget.
9
LKS yang digunakan membantu tidak?
Pembahasan LKS sudah jelas atau belum?
Membantu, soalnya ada petunjuknya. Jelas, suka kalau ada
kelompok yang maju terus dibahas bareng.
10
Jika pembelajaran matematika menggunakan
turnamen, senang tidak? Kenapa?
Seneng. Ya bisa jawab cepet- cepetan. Jadi lebih terdorong buat
mikir.
11
Pengalaman apa yang kamu dapat? Kenapa?
Jadi lebih ngerti di bab ini, di bab sebelum-sebelumnya engga.
Bosennya itu lho mbak.
Hasil wawancara dari siswa 4, cukup sesuai dengan hasil kuesioner sikap belajar yaitu menunjukkan sikap terhadap
matematika yang kurang karena malas mempelajari rumus-rumus. Meskipun begitu, siswa 4 ini dapat mengikuti pelajaran dengan
baik di kelas, namun karena sifat malas dan mudah bosan sehingga sikap belajar yang ditunjukkan siswa ini menjadi kurang baik.
Siswa 4 sebenarnya masih menunjukkan adanya motivasi dalam belajar matematika, terlihat dari keingintahuannya terhadap soal
yang sulit. Selain itu, siswa ini juga rutin belajar di rumah sehingga hasil belajar yang diperolehnya juga baik. Siswa 4 ini senang
dengan pembelajaran tipe TGT karena dapat mengurangi rasa bosan saat pembelajaran matematika sehingga terdorong untuk
memperhatikan materi yang dijelaskan. Orang tua selalu mengingatkan untuk belajar dan sarapan sebelum berangkat
sekolah menunjukkan bahwa orang tua memberikan perhatian penuh terhadap kebutuhan siswa tersebut dan faktor ini pula yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. b.
Siswa 26
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
1 Apakah kamu suka
pelajaran matematika? Kenapa?
Ya suka, tapi gimana ya mbak.. Bisanya diajarin dulu baru bisa mbak.
2 Kalau di rumah,
belajar sendiri atau harus diingatkan?
Ya engga sih mbak, belajar sendiri. Jadwal buat besok apa, aku belajar.
3 Kalau menemukan
soal matematika yang sulit, apa yang kamu
lakukan? Kenapa? Harus tanya dulu sama temen mbak.
4 Di rumah sering
belajar pake buku lain ga ?
Engga, cuma buku dari sekolah aja. 5
Sebelum berangkat Engga sarapan. Ya ga pernah dikasih
sekolah, sarapan dulu ga? Kenapa?
sarapan, jadi maemnya di sekolah pas pagi-pagi kan ada.
6 Diskusi kelompok
membantu dalam pemahaman materi
pelajaran tidak? Engga, lebih seneng belajar sendiri,
soalnya kalau diskusi kelompok, kebanyakan
ribut sendiri jadi malah ga masuk mbak.
7 Kamu aktif dalam
kelompok tidak? Aktif mbak, aku tanya terus mbak.
8 Waktu yang
digunakan untuk diskusi kelompok
cukup atau tidak? Cukup
9 LKS yang digunakan
membantu tidak? Pembahasan LKS
sudah jelas atau belum?
Membantu sih mbak, tapi aku lebih seneng soal yang blong gitu, tapi nanti
dijelasin. Iya mbak, daripada baca buku, aku lebih seneng dijelasin lisan. Jelas,
suka kalau ada kelompok yang maju terus dibahas bareng.
10 Jika pembelajaran
matematika menggunakan
turnamen, senang tidak? Kenapa?
Seneng. Ya kalau ada game yang pake skor-skoran gitu seneng mbak, karena
kalau skorku sedikit, aku pengen nyoba- nyoba lagi terus.
11 Pengalaman apa yang
kamu dapat? Jadi lebih bisa paham soalnya mbak.
Skor kuesioner sikap belajar siswa 26 ini cukup rendah, hal ini karena siswa ini kurang menyukai pelajaran matematika dan cukup
kesulitan memahami materi matematika sehingga harus banyak bertanya untuk dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Namun
hasil belajar yang diperoleh siswa 26 ini cukup baik. Menurut peneliti, hal ini dikarenakan siswa selalu rutin belajar di rumah
sesuai jadwal. Selain itu, hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memahami materi yang dijelaskan secara lisan,
dibandingkan dengan membaca materi secara mandiri. Selama pengambilan data, pembelajaran banyak dilaksanakan dengan
diskusi kelompok sehingga memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada teman maupun peneliti yang saat itu
berperan sebagai guru sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang diajarkan.
2. Sikap belajar tinggi namun hasil belajar rendah