Kendala yang dihadapi Dalam Proses Pembuatan Karya

dibutuhkan dalam study pustaka karya ilmiah mereka agar lebih mengerti dalam mendapatkan informasi.

e. Kerjasama Sekolah dengan Perpustakaan

Project penelitian di Sekolah haruslah ada koordinasi antara pimpinan dan bawahan dari mulai kepala Sekolah, guru-guru maupun pustakawan tentang kegiatan yang dilaksanakan di Sekolah. Hal ini agar tujuan sekolah tetap berjalan dengan baik dan tidak ada kesalah fahaman satu sama lain. Pernyataan dalam wawancara dari informan S sebagai berikut: “Insya Allah tahu, karna kalau di SMAIT Nurul Fikri memang diharuskan wajib kelas XI itu menulis penelitian karya ilmiah sebagai syarat. Jadi insya Allah begini kelas X itu ada proyek science camp melatih dasar-dasar penelitian dan kelas XInya dia menulis karya ilmiah. ” S Selanjutnya peranan kolaborasi kepala sekolah, guru maupun pustakawan pun penting bagi kesempurnaan karya ilmiah. Walaupun karya ilmiah SMA pasti tidak sempurna tetapi berusaha untuk memberikan yang terbaik. Pernyataan dalam wawancara dari informan S sebagai berikut: “Seharusnya ada, karena kita menyadari kecintaan anak kepada perpustakaan semakin rendah. Terutama semenjak ada gadjet karena semua anak mencari di internet bahkan buku kaya semacam e-book sudah bisa dilihat dihandphone. Karena pernah saya survai ke anak karena saya bagian kurikulum banyak anak tidak menawarkan buku sastra lama kebanyakan novel yang diinginkan dan buku-buku popueler problemnya disitu. Semput dulu kita punya program One Man One Book sama bagian pendidikan di yayasan anak-anak wajib membaca buku setiap bulan bukunya sudah disediakan ada yang sejarah, science dan popular ini dilakukan agar anak cinta buku karena perpustakaan kita disini tidak strategis…..”S Bila ingin menjalankan project penelitian haruskah membicarakan antar individu dari lembaga sekolah independent apa saja elemen penting yang terlibat dalam karya ilmiah dan membicarakan bagaimana kedepannya agar tidak ada hambatan. Pernyataan dalam wawancara dari informan S sebagai berikut: Kalau kita di NF ada SOP-nya masing-masing, semua kegiatan di sekolah kepala sekolah pasti tahu dan kalau guru pembimbing pasti tahu sehingga perpustakaan menyimpan koleksi referensi dan hasil karya ilmiah yang lumayan. Di yayasan itu kaya ada semacam lomba karya ilmiah perunit SD, SMP dan SMA itu lima judul diujikan oleh orang luar kaya dosen-dosen UI, UNJ dan lain sebagainya dan hasilnya yang terbaik di simpen di Perpustakaan. Karena sebenarnya kerjasama kepala sekolah, guru dan pustakawan tetap terjadi. Sebenarnya memang guru pembimbingpun ada surat pembimbingnya untuk sebatas prosedur. Tapi sebelumnya ada rapat, ketika membuat judul langsung dibawah PJ pengembangan riset. PJ pengembangan riset langsung rapat dengan kami, guru dan saya bidang kurikulum berkoordinasi duduk bersama membicarakan karya ilmiah. Biasanya kita rapat koordinasi pada hari jumat pada pukul setengah dua sampai setengah tiga karena kita ada tema di pekan ketiga untuk menyelesaikan nilai anak dan membicarakan hal tentang karya ilmiah. Dan kita memberikan modul yang disampaikan oleh guru bidang study agar tidak banyak mata pelajaran. Jadwal masuk di perpustakaan ada biasanya ada faktor tugas maupun penyelipan bidang study tang ke perpustakaan. Cuma kita tidak ada jadwal yang secara khusus tergantung gurunya. Kan kita ada dua belas kelas paralel berarti ada dua belas mata pelajaran setiap hari. Jadi kita perinsipnya perpustakaan itu standbay jadi fungsinya ketika guru datang atau siswa datang pasti ada. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa informan mengetahui adanya project penelitian karya ilmiah tetapi pada pengerjaannya kolaborasi antara semua bagian baik guru, kepala sekolah dan jajarannya maupun pustakawan tidak berjalan secara benar. Sekolah menjalankan rapat untuk membahas anak pada tugas karya ilmiah dari penentuan tema hingga presentasi melalui