INFOhio DIALOGUE Model Ohio

Kerjasama antara guru dan pustakawan sekolah merupakan hal yang penting dalam memaksimalkan layanan perpustakaan. Pencapaian guru dan pustakawan sekolah antara lain: 1. Mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid lintas kurikulum 2. Mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahua informasi murid 3. Mengembangkan rancangan pelajaran 4. Mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan dan proyek khusus dilingkungan pembelajaran yang lebih luas termasuk di Perpustakaan 5. Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan budaya 6. Mengintegrasi teknologi informasi kedalam kurikulum 7. Menjelaskan kepada orang tua murid megenai pentingnya Perpustakaan Sekolah. 36 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peran guru dan perpustakaan sangat berpengaruh pada pertumbuhan kompetensi peserta didik. Dengan dibantu dengan guru dan diberikan layanan oleh perpustakaan siswa akan menerapkan literasi informasi dan lebih mengerti kebenaran atas informasi yang didapatkan, melatih plagiarism terhadap karya tulis. Sehingga akan lebih kondusif dalam menjalankan literasi informasi di sekolah. 36 Perpustakaan Nasional RI, IFLAUNESCO Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006, h. 15-16.

D. Kolaborasi Perpustakaan Dengan Sekolah

Menurut Callison Kolaborasi didefinisikan sebagai sistem hubungan yang didasarkan pada tujuan bersama, visi bersama, kepercayaan dan rasa hormat dimana masing-masing pasangan memiliki peran di Sekolah. Para mitra berbagi kepemimpinan, risiko, pengendalian dan sumber daya. Biasanya, hubungan kerja antara mereka berlangsung untuk jangka waktu yang relatif lama. 37 Dalam penerapannya guru atau pustakawan sekolah perlu membuat perencanaan yang matang berkaitan dengan sarana yang berkaitan, penyediaan sumber informasi maupun prosedur penelitiannya. Untuk menjalankan program literasi informasi masing-masing tenaga didik di Sekolah harus berperan aktif. Musyawarah perlu dilakukan dengan melakukan pertemuan-pertemuan maupun formal maupun informal dengan individu-individu terkait. Materi dan metode setiap kegiatan literasi informasi harus dibicarakan secara mendetail. Program literasi informasi di sekolah bisa jadi mengintervensi penerapan program kurikulum, metode belajar dan pengadaan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Maka dari itu perencanaan pustakawan harus ada dukungan dari guru maupun kepala sekolah. Pustakawan sekolah harus bekerjasama dengan guru-guru dan kepala 37 Ruth Ash-Argyle, “Librarian’s Leadership Efficacy, Traning, and School Involvement: Collaboration between Teachers and School Librarians in Israel”, School Libraries Worldwide, Vol 18, No 1, Januari, 2012, h. 3-6. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015 dari http:e- resources.perpusnas.go.idlibrary.php?id=00001