Kemampuan Menyampaikan Presentasi Hasil Karya Ilmiah

Dari penjabaran pernyataan dari hasil wawancara disimpulkan bahwa selain mengevaluasi kemampuan kelompok, siswa juga harus mengevaluasi kemampuan pribadi. Hal ini dilakukan agar tahu seharusnya pribadi menambahkan apa untuk kemajuan kedepannya pengetahuan yang didapatkan.

2. Peran Guru dan Perpustakaan dalam Penyelesaian Tugas Karya

Ilmiah SMAIT Nurul Fikri Depok a. Membimbing Siswa dalam Penyelesaian Karya Ilmiah Dalam proses pembuatan karya ilmiah bimbingan dari seorang guru penting dan perlu karena dapat menunjang kesuksesan tugas siswa. Pernyataan SW dan SH sebagai berikut: “Mengarakan dulu idenya mau kemana. Contohnya adit saya mengusulkan kefir dan akhirnya dia mau. saya ajarkan samplenya dan saya ajarkan buat kefirnya karena biar dia mengerti. Terus Mengecek bab 1 dan mengarahkan ingin kemana dan fungsinya apa pada KI. Selanjutnya. Saya membantu tapi sebelumnya saya memberitahukan kepada dia dan akhirnya dia mau dan saya memberikan foto copy pengantar awal pada kefir lanjut uji kompetensi dan mengecek sampelnya uji korestrol”SW “Nah sebenarnya kan ini yang pembimbing awalnya bukan saya ya, tapi bu Arima yang udah keluar itu. Setelah bu Arima keluar saya dituntut untuk membimbing penyelesaian KI anak kelas XI. Amanat bu arima dan bu Euis guru bidang study hanya membantu tatanan teknis bahasanya dan kaya EYD- nya.”SH “Peran guru sama saja seperti dosen pembimbing yah kaya dikampus-kampus, guru pembimbing disini diambil sesuai dari temanya masing-masing seperti saya kan IPS mendapatkan materi- materi sejarah ke saya, Ekonomi ke bu Henny dan Sosiologi ke pak Firman dan berperan sebagaimana guru di kampus. ”S Dari pernyataan diatas bahwa guru membimbing siswa dalam penyelesaian karya ilmiah dari penentuan tema, tatanan bahasanya hingga eksperimen. Hal ini dilakukan dengan kesempurnaan karya ilmiah.

b. Kendala yang dihadapi Dalam Proses Pembuatan Karya

Ilmiah Setiap proses pembuatan sesuatu baik karya ilmiah maupun yang lain pasti memiliki kendala. Ini dikarenakan untuk kesuksesan karya ilmiah dengan sempurna. Pernyataan akan hal ini dari SH sebagai berikut: “Dari awal saya tidak tahu gimana teknisnya, pas saya datang anak-anak sudah selesai menyelesaikan KInya dan tinggal presentasi. Nah paling besok pas hari senin ada sebagian ada yang jadi wali kelas dan sibuk maka diganti sama guru lain yang bukan wali kelas. Misalnya yang koheren misalnya yang tentang kurikulum misalnya waka bidang kurikulum dan misalnya tentang bahasa yang wali kelasnya saya diganti sama bu Euis.”SH “Saya tidak tahu ada standarisasi dan sistem disini karena anak- anak tidak diberikan modul pada pengerjaan KInya. Misalnya teknisnya ga ada kata-kata dua verba dalam satu kalimat misalnya ada dua dan atau misalnya ditonjok harusnya digabung malah dipisah gitu sih mba. Kebanyakan teknisnya dan kaya ada landasan teori sumbernya mana dan banyak yang belum siap dengan KInya. Tata leatak pun mereka belum siap.”SH Pernyataan senada dipapakarkan SW dan S sebagai berikut: Sudah bagus, tapi pada saat menyampaikan kesimpulan raden salah. Karena dia tidak komunikasikan kepada saya jadi fatallah buat dia dan salah makanya membuat rendah nilainya.”SW “Kekurangan pada karya ilmiah si yaitu karena KI ini masih berkelompok lebih dari satu orang terkadang anak susah ada yang rajin dan tidak rajin. Terkadang suatu hari berfikir minimal satu orang ada yang leder terus problem selajutnya judul dan peranak pun beda maunya misalnya salah satu diantara mereka ada judul yang disetujui pembimbing yang diambil maka dari awal sampai akhir dia menguasai mendalam dan yang tidak suka dia menyelesaikan tapi tidak menyelesaikan dengan hatinya suka dan ikut temannya. “S