Syntetis Synthesis Mengidentifikasi Literasi Informasi

Menggunakan masukan dan penilaian untuk tugas belajar selanjutnya guna menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh. 32

c. INFOhio DIALOGUE Model Ohio

Pada tahun 1998, INFOhio otomasi perpustakaan negara dan jaringan informasi bagi para siswa sekolah K-12 Ohio, dikembangkan oleh INFOhio model DIALOGUE bagi information literacy INFOhio 1998. Sebuah series lebih dari dua puluh workshop diperkenalkan model statewide dan 230 halaman INFOhio Information Literacy Skill Notebook yang didistribusikan secara luas kepada para spesialis media perpustakaan sekolah Ohio dan para pendidik. Model DIALOGUE memiliki komponen- komponen berikut ini: 1. Mendefinisikan Define 2. Memprakarsai Initiate 3. Menilai Assess 4. Menemukan Locate 5. Mengorganisasi Organize 6. Membimbing Guide 7. Menggunakan Use 8. Mengevaluasi Evaluation 32 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007, h. 9-12. Satu keunikan fitur dari model ini adalah termasuknya dengan tegas spesialisasi media perpustakaan sekolah dan pengajar atau guru untuk membimbing keseluruhan proses. 33 Berdasarkan metode literasi diatas dapat diketahui ada banyak model literasi yang dapat diterapkan dan digunakan dalam proses literasi informasi di sekolah. Tetapi harus tetap memperhatikan berbagai aspek, konteks dan dampak dari proses adanya literasi informasi yang digunakan bagi pemustaka dan perpustakaan itu sendiri.

C. Literasi Informasi di Perpustakaan Sekolah

Pemahaman akan keterkaitan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari perlu ditanamkan kedalam diri anak didik semenjak masa sekolah dasar. Maka dari hal itu pustakawan hendaknya proaktif terhadap rencana-rencana pemanfaatan sarana perpustakaan untuk kegiatan proses belajar mengajar yang lebih intensif. Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah misalnya guru dan pustakawan dapat menerapkan sistem pembelajaran dengan pendekatan pemberian tugas ilmiah dimana siswa terlatih untuk mengolah pengetahuan atau keterampilan yang mereka peroleh secara lebih mendalam. Guru dan siswa akan terdorong untuk menggunakan sumber daya informasi yang ada di perpustakaan secara maksimal. Sistem pembelajaran yang memberdayakan sarana perpustakaan dapat mendorong siswa memiliki integritas kepribadian, khususnya dalam menyusun tugas sehingga tidak ada plagiarism. Sistem 33 Ida Farida, dkk., Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005,h. 36. pembelajaran berbasis perpustakaan dengan pelayanan information literacy menjadi sangat penting diterapkan dalam sistem pendidikan nasional termasuk Sekolah. Anak didik perlu dibekali dengan berbagai keterampilan informasi guna menghindari dampak buruk meluasnya penerapan teknologi informasi disegala bidang. Siswa akan melalui kegiatan problem solving secara mandiri terhadap beberapa hal yang terjadi dalam proses belajar dalam penyelesaian tugas penelitian. Perpustakaan harus memiliki program information literacy, sehingga anak didik memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi, mengevaluasi, dan bisa menggunakan informasi yang diperoleh. 34 Menurut Dede Rosyada dalam artikel berjudul Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku Pada Siswa Madrasah Dalam Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan yang disusun oleh Ade Abdul Haq menyatakan bahwa: “Perpustakaan Sekolah harus mampu menjadi pusat sumber belajar bagi siswa yang menyediakan buku teks dan dokumen-dokumen assignment pada siswanya, sehingga siswa dapat mengakses dan mengembangkan kegiatan belajar secara dinamis, akseleratif tanpa ketergantungan penuh terhadap gurunya.” 35 Yaitu perpustakaan sekolah harus menjadi wadahnya ilmu bagi siswa sehingga siswa dapat mencari informasi dilingkungan sekolah dan lebih cepat mengembangkan pengetahuan. 34 Nuryudi, “Mendukung Pendidikan Berbasis Kompetensi Dengan Program Literasi Informasi Dasar dan Information Literacy di Sekolah”, Al-Maktabah, Vol 8, No 2, Oktober, 2006, h. 14-17. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015 dari http:journal.uinjkt.ac.idindex.phpal-maktabaharticleview16261366 35 Ade Abdul Hak, “ Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku Pada Siswa Madrasah Dalam Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”Al-Maktabah, Vol 4, No 2, Oktober, h. 122-23. Di akses pada tanggal 18 Agustus 2015 dari http:journal.uinjkt.ac.idindex.phpal- maktabaharticleview16321371