Entitas anak dan perusahaan asosiasi lanjutan PT Mandiri Capital Indonesia Struktur dan manajemen

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 35

1. INFORMASI UMUM lanjutan

h. Struktur dan manajemen lanjutan

Pada tanggal 31 Desember 2015, Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri terdiri dari: 31 Desember 2015 Ketua merangkap anggota : Abdul Aziz Anggota : Goei Siauw Hong Anggota : Aviliani Anggota : Bangun Sarwito Kusmuljono Anggota : Ramzi A. Zuhdi PT Bank Syariah Mandiri Anggota : M. Syafii Antonio PT Bank Syariah Mandiri-DP Anggota : I Wayan D. Ardjana PT Bank Mandiri Taspen Pos Anggota : Frans A. Wiyono PT Mandiri AXA General Insurance Anggota : I Ketut Sendra PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Anggota : D. Cyril Noerhadi PT Mandiri Sekuritas Anggota : Jiantok Hardjiman PT Mandiri Manajemen Investasi Anggota : Hanifah Purnama PT Mandiri Tunas Finance Anggota : Wihana Kirana Jaya PT AXA Mandiri Financial Services Tidak menjabat lagi sebagai komisaris independen sejak tanggal 8 April 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 31 Desember 2014 Ketua merangkap anggota : Anton Hermanto Gunawan Anggota : Pradjoto Anggota : Krisna Wijaya Anggota : Abdul Aziz Anggota : Ridwan Darmawan Ayub Anggota : Budi Sulistio Sekretaris ex-officio : Group Head Market Operational Risk Pada tanggal 31 Desember 2015, Ketua Audit Internal Bank Mandiri adalah Mustaslimah yang telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris Bank Mandiri melalui surat No. KOM0352015 tanggal 8 April 2015 dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. CEO1522015 tanggal 14 April 2015 dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No. FST.CSCCMA.11312015 tanggal 14 April 2015, sementara Ketua Audit Internal Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Riyani T. Bondan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rohan Hafas. Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 36.737 orang dan 34.696 orang tidak diaudit.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak “Grup” ini diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 28 Januari 2016. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 Revisi 2014 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 Revisi 2013 “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI Revisi 2013. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah “Rp”, kecuali dinyatakan lain.

b. Perubahan kebijakan akuntansi

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan beberapa standar dan interpretasi baru atau revisi yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut yaitu sebagai berikut: - PSAK No. 1 Revisi 2013 tentang “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 Revisi 2013 tentang “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 Revisi 2013 tentang “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 Revisi 2013 tentang “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 tentang “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 tentang “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 tentang “Pengukuran nilai wajar” - PSAK No. 46 Revisi 2014 tentang “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 48 Revisi 2014 tentang “Penurunan nilai asset” - PSAK No. 50 Revisi 2014 tentang “Instrumen keuangan: Penyajian” - PSAK No. 55 Revisi 2014 tentang “Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran” - PSAK No. 60 Revisi 2014 tentang “Instrumen keuangan: Pengungkapan” - Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK No. 26 tentang Penilaian ulang derivatif melekat.