KREDIT PENERUSAN CHANNELING LOANS lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 216

61. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

A. Risiko Kredit lanjutan Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank mengutamakan agunan dalam bentuk aset tetap berupa tanah atau tanah berikut bangunan. Nilai agunan yang digunakan Bank sebagai jaminan kredit adalah nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal credit operation unit dan penilai eksternal rekanan Bank atau penilai eksternal bukan rekanan Bank yang telah ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business unitcredit recovery unit. Agunan dapat ditukar selama masih memenuhi aspek marketabilitas dan memenuhi kecukupan nilai agunan. Jika terjadi gagal bayar oleh debitur, Bank akan melikuidasi agunan sebagai second way out guna menjamin pelunasan hutang debitur. Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional, sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, Bank menggunakan Credit Risk Tools antara lain Credit Rating dan Credit Scoring Tools, spread sheet keuangan, Nota Analisa Kredit NAK yang comprehensive. Rating dan Scoring system terdiri dari Bank Mandiri Rating System BMRS, Small Medium Enterprise Scoring System SMESS, Micro Banking Scoring System MBSS serta Consumer Scoring System application, behaviour, collection dan anti-attrition. BMRS yang telah dikembangkan oleh Bank terdiri dari Rating System untuk segmen Corporate Commercial, Rating System untuk segmen Wholesale SME, Rating System untuk Project Finance, Rating System untuk Financial Institution - Bank, Rating System untuk Financial Institution - Non Bank, yaitu multifinance dan Rating System untuk Bank Perkreditan Rakyat BPR. Dengan Rating System untuk Financial Institution - Bank, Bank dapat melakukan identifikasi dan pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi dalam memberikan fasilitas Credit Line. Sebagai upaya perbaikan pengukuran tingkat risiko transaksional untuk Kantor Luar Negeri, saat ini BMRS telah diimplementasikan di Kantor Luar Negeri. Untuk menunjang pengembangan model Scoring dan Rating, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan oleh business unit. Selain itu Bank juga telah memiliki pedoman penyusunan model probability of default PD yang dapat menunjang penerapan internal rating based approach. Sebagai upaya pemantauan kinerja rating and scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan credit scoring review dan rating review outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuat informasi mengenai performance scoring dan rating yang disusun berdasarkan limit Rp5.000 – Rp15.000 untuk middle commercial dan di atas Rp15.000 untuk large commercial corporate. Hal ini bermanfaat bagi business unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik perform, sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas. Dalam rangka persiapan komponen AIRB, Bank mulai mengembangkan model rating sejalan dengan pengembangan model PD, LGD, dan EAD untuk segmen berdasarkan Basel Asset Class yaitu Corporate, Corporate SME, Project Finance, serta Basel II Risk Paramater untuk segmen Retail. Selain itu untuk pengukuran economic capital untuk risiko kredit agar comply dengan Basel II, Bank telah mengembangkan Long Term PD, melakukan review model internal untuk exposure at default EAD and lost given default LGD. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 217

61. MANAJEMEN RISIKO lanjutan