Secara lebih rinci, Kemendikbud 2014:3-4 memaparkan bahwa Kurikulum 2013 disusun dengan tujuan untuk membentuk karakter siswa
mulai dari jenjang SD sampai SLTA. Kekhasan kurikulum 2013 terdiri atas kompetensi inti sikap, yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti ketrampilan. Kemendikbud 2014:2 memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai intrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1 manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; 2 manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3 warga Negara yang demokratis,
bertanggungjawab. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
a. Rasional Perubahan Kurikulum SD 2013
Pendidikan berakar dari budaya bangsa, di mana proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik
sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa Daryanto, 2014:1. Rasional perubahan kurikulum 2013
dilakukan dengan mempertimbangkan tantangan internal maupun tantang eksternal yang dihadapi. Tantangan eksternal datang dari luar
pendidikan, seperti bayangan masa depan, kompetensi yang dibutuhkan, persepsi masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bahkan pengaruh negatif dari luar Kemendikbud: 2013. Sedangkan tantangan internalnya datang dari dalam pendidikan
itu sendiri. Terdapat delapan proses yang dianggap sebagai tantangan internal yang mempengaruhi pengembangan Kurikulum 2013.
Delapan standar proses tersebut adalah: 1
Standar pengelolaan Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupatenkota, provinsi atau
nasional agar tercapai evisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
2 Standar biaya
Standar yang membiayai proses belajar mengajar siswa selama satu tahun atau standar yang mengatur komponen besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 3
Standar sarana dan prasarana Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan ilmu teknologi dan komunikasi.
4 Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5 Standar isi
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria
tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
6 Standar proses
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. 7
Standar penilaian Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
8 Standar kompetensi lulusan
Kualifikasi kemampuan lulusan yang menyangkut sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Delapan standar proses tersebut merupakan tantangan yang datang dari dalam Kemendikbud, 2014.
b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013