a. Karakteristik Penilaian Otentik
Menurut Nurhadi 2004:173, karakteristik penilaian otentik sebagai berikut:
1 melibatkan pengalaman nyata involves real-world experience
2 dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
3 mencakup penilaian pribadi self assessment dan refleksi
4 hal yang diukur adalah keterampilan dan performansi bukan
sekedar mengingat fakta 5
bentuk penilaian yang berkesinambungan 6
sistem penilaian yang terintegrasi 7
dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap guru 8
kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas
b. Bentuk-bentuk Penilaian Otentik
Penilaian otentik sebenarnya telah digariskan dalam standar penilaian sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 20
tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan Majid, 2014:239. Hargreaves dalam Majid, 2014:249 menjelaskan bahwa penilaian
otentik sebagai bentuk penilaian yang mencerminkan hasil belajar sesungguhnya dapat menggunakan berbagai cara atau bentuk antara
lain melalui penilaian proyek atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal, demonstrasi, laporan tertulis, ceklis, dan petunjuk
observasi. Secara garis besar bentuk penilaian otentik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 penilaian proyek
Merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode atau waktu
tertentu. 2
penilaian kinerja Asesmen otentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi
peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta
didik menyebutkan unsur-unsur proyek atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk
laporan naratif maupun laporan kelas. 3
penilaian portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan
artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
4 jurnal
Jurnal merupakan tulisan yang dibuat siswa untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh
dalam proses pembelajaran.
5 penilaian tertulis
Meskipun konsepsi
asesmen otentik
muncul dari
ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap
lazim dilaksanakan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penilaian otentik adalah proses penilaian menekankan keaktifan siswa dalam menampilkan hasil kerja sebagai bentuk dari perkembangan siswa.
Penilaian otentik juga memiliki karakteristik yang membedakan penilaian otentik dengan penilaian yang lain. Penilaian otentik memiliki relevansi
kuat terhadap pendekatan ilmiah yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian otentik memiliki beberapa jenis penilaian anatara lain
melalui penilaian proyek atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal, demonstrasi, laporan tertulis, ceklis, dan observasi.
5. Pendidikan Karakter