Prinsip Pendekatan Tematik Integratif Kelebihan Pendekatan Tematik Integratif

Kemendikbud 2013:137 menjelaskan bahwa pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Kemudian menurut Trianto 2009:80, pendekatan tematik adalah pendekatan edukasional yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi pembelajaran seumur hidup. Mulyasa 2014:170 menambahkan bahwa pada Kurikulum 2013 pembelajaran disemua tingkatan kelas rendah maupun kelas tinggi dilaksanakan secara tematik integratif sehingga mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah melainkan berdasarkan tema, lalu dikombinasikan dengan mata pelajaran yang saling berkaitan. Pendekatan tematik integratif menawarkan model-model pembelajaran yang menjadikan aktivitas menjadi relevan dan penuh makna bagi siswa, baik aktifitas formal maupun informal, meliputi pembelajaran inquiry secara aktif sampai dengan penyerapan pengetahuan dan fakta secara pasif, dengan memberdayakan pengetahuan dan pengalaman siswa untuk membantunya mengerti dan memahami dunia kehidupannya Trianto, 2014.

a. Prinsip Pendekatan Tematik Integratif

Pengajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang memuat dalam kurikulum. Materi pelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu pertimbangan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal Trianto, 2014:84-85. Menurut Sukardi dalam Sugiyanto, 2007 secara umum prinsip-prinsip pendekatan tematik dapat diklasifikasikan menjadi: 1 prinsip penggalian tema Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama fokus dalam pembelajaran tematik. Artinya, tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. 2 prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. 3 prinsip evaluasi Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus pada setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak dilakukan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran tematik memerlukan beberapa langkah sebagai berikut: a Memberi kesempatan siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping bentuk evaluasi lainnya. a Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. 4 prinsip reaksi Dampak pengiring, bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu, guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara tuntas sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran.

b. Kelebihan Pendekatan Tematik Integratif

Pendekatan tematik sebagai bagian dari pembelajaran terpadu memiliki banyak kelebihan yang dapat dicapai. Berikut adalah kelebihan pendekatan tematik menurut Panduan KTSP dalam Trianto, 2014:83: 1 Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu. 2 Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3 Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4 Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5 Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 6 Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain. 7 Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan materi. Rusman dalam Prastowo, 2014:69 menambahkan kelebihan pendekatan tematik sebagai berikut: 1 Pengamalan dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar. 2 Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. 3 Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama. 4 Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa. 5 Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya. 6 Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

c. Keterbatasan Pendekatan Tematik Integratif