Model Pengembangan Prosedur Pengembangan

kondisi pencapaian pada pembelajaran, dan kriteria pencapaian pada pembelajaran. 5 Mengembangkan Instrumen Penilaian. Peneliti mengembangkan instrumen penilaian dalam bentuk butir- butir penilaian untuk mengukur kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 6 Mengembangkan Strategi Pembelajaran. Peneliti akan mengembangkan strategi pembelajaran berupa bagian-bagian siasat instruksional, partisipasi siswa, penilaian, dan tindak lanjut kegiatan yang akan digunakan untuk memilih materi strategi pembelajaran yang interaktif. 7 Mengembangkan dan Memilih Pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan adalah media interaktif. Penampilan dibuat semenarik mungkin agar para siswa termotivasi untuk belajar, meningkatkan minat baca, dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Isi LKS disajikan dengan berbagai komponen media, seperti gambar yang relefan, teks, dan warna yang menarik, sehingga pengembangan LKS ini menjadi media pembelajaran yang efisien untuk siswa dan guru. 8 Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif. Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formatif yang dihasilkan adalah instrumen atau angket penilaian yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dipertimbangkan untuk bahan revisi pengembangan pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Evaluasi formatif terdiri dari empat tipe, yaitu: validasi ahli materi dan ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. 9 Revisi Produk. Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dikumpulkan peneliti untuk digunakan memecahkan hambatan yang dihadapi siswa dalam mencapai tujuan.

C. Uji Coba

1. Desain Uji Coba

Uji coba dilakukan untuk melihat sejauh mana produk yang diciptakan dapat mencapai sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Uji coba ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu: 1 Validasi Dalam tahap validasi ini terdiri dari dua jenis validasi, yaitu validasi materi dilakukan oleh ahli materi untuk mengetahui dan menilai isi materi, dan validasi media dilakukan oleh ahli media untuk melihat perkembangan media yang diciptakan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan tahap validasi adalah untuk melihat apakah produk yang diciptakan layak digunakan untuk memotivasi siswa, meningkatkan minat baca, dan memahami materi dengan baik. Masukan dan persetujuan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI validator digunakan dalam proses penyempurnaan media yang dikembangkan. 2 Uji Coba Prototipe Bahan secara Perorangan: Uji coba produk dilakukan kepada tiga siswa SMA kelas X, yang hasilnya digunakan untuk mengetahui kekurangan dari media berdasarkan penilaian siswa. 3 Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba ini dilakukan setelah peneliti merevisi produk berdasarkan dari masukan hasil uji coba perorangan. Uji coba produk dilakukan kepada 10 siswa SMA kelas X, yang hasilnya digunakan untuk mengetahui kekurangan dari media berdasarkan penilaian siswa. 4 Uji Lapangan Uji coba ini dilakukan setelah peneliti merevisi produk berdasarkan dari masukan hasil uji coba kelompok kecil. Uji coba dilakukan kepada 32 siswa SMA kelas X. Setelah dilakukan uji coba lapangan ini, dapat diketahui kelayakan produk akhir.

2. Validator dan Subjek Uji Coba

Sebelum diuji coba, media yang dikembangkan divalidasi oleh dua validator, yaitu ahli materi dan ahli media. Setelah dilakukan validasi oleh para ahli, produk diujicobakan kepada para siswa sebagai subjek uji coba. Subjek uji coba adalah individu yang ikut serta dalam penelitian yang terlibat secara langsung dan menjadi responden. Adapun subjek uji coba yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 44 siswa SMA kelas X SMA yang dibagi dalam tiga tahap uji coba, yaitu: a. Uji Coba Perorangan sebanyak tiga siswa; b.