Uji Normalitas dengan Analisis Grafik Uji Normalitas dengan Analisis Statistik

84 deviasi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini tergolong baik dengan standar deviasi tertinggi pada Nilai Kualitas quality value dengan nilai 0,678 dan terendah pada Loyalitas Konsumen costumer loyalty dengan nilai 0,558. Secara keseluruhan, data yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki ragam yang baik.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis jalur path analisys. Sebelum melakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh antarvariabel, dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data variabel penelitian. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plooting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011:110. Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat disajikan, sebagai berikut:

1. Uji Normalitas dengan Analisis Grafik

1. Uji Normalitas dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel dependen Universitas Sumatera Utara 85 Gambar 4.1 Histogram Hasil Uji Normalitas Variabel Dependen: Kepuasan Konsumen Gambar 4.2 Diagram Plot Hasil Uji Normalitas Variabel Dependen: Kepuasan Konsumen Universitas Sumatera Utara 86 2. Uji Normalitas dengan Loyalitas Konsumen sebagai variabel dependen Gambar 4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas Variabel Dependen: Loyalitas Konsumen Gambar 4.4 Diagram Plot Hasil Uji Normalitas Variabel Dependen: Loyalitas Konsumen Universitas Sumatera Utara 87 Berdasarkan grafik histogram mau pun grafik diagram plot uji normalitas, dapat dilihat bahwa grafik dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel dependen berpola normal, sementara grafik dengan Loyalitas Konsumen sebagai variabel dependen berpola sedikit melenceng, meski masih bisa diketegorikan normal. Dengan demikian, meski telah melakukan uji normalitas dengan analisis statistik, distribusi data yang diperoleh masih belum diketahui secara pasti kenormalannya.

2. Uji Normalitas dengan Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjutkan di samping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik Ghozali, 2011:112. Untuk itu, uji normalitas pada penelitian ini diperkuat dengan analisis statistik dengan metode Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian hipotesis dilakukan dengan terlebih dahulu menguji normalitas data dengan menggunakan metode one-sample Kolmogorovsmirnov dengan tingkat signifikansi 5. Data dikatakan berdistribusi normal jika p-value asymptotic significance 0,05. Adapun uji normalitas penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.12, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Unstandarized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,22837733 Most Extreme Differences Absolute ,053 Positive ,038 Negative -,053 Kolmogorov-Smirnov Z ,053 Asyimp. Sig. 2-tailed ,200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer, 2016 data diolah Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test, dengan N=100, dapat disimpulkan bahwa nilai Z dari keenam variabel penelitian emotional value, social value, qualityperformance value, price value, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen lebih tinggin 0,05. Artinya, data berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah di dalamnya terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya. Jika varians dari residual pengamatan satu terhadap pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala Universitas Sumatera Utara 89 heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. Hasil uji heteroskedastisidas variabel penelitian dapat disajikan, sebagai berikut:

1. Uji Heteroskedastisitas dengan Analisis Grafik