Uji Heteroskedastisitas dengan Analisis Grafik Persamaan 1

89 heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. Hasil uji heteroskedastisidas variabel penelitian dapat disajikan, sebagai berikut:

1. Uji Heteroskedastisitas dengan Analisis Grafik

1. Uji Heteroskedastisitas dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel dependen Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen: Kepuasan Konsumen 2. Uji Heteroskedastisitas dengan Loyalitas Konsumen sebagai variabel dependen Universitas Sumatera Utara 90 Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen: Loyalitas Konsumen Berdasarkan Gambar dan Gambar , dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa, baik Kepuasan Konsumen atau pun Loyalitas Konsumen sebagai variabel dependen, tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Heteroskedastisitas dengan Analisis Statistik

Analisis grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan memengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil Ghozali, 2011:107. Universitas Sumatera Utara 91 Untuk menguji heteroskedastisitas, peneliti menggunakan Uji Park dengan meregres logaritma dari kuadrat residual LnU 2 i yang diperoleh dari kuadrat nilai residual U 2 i. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,080 1,017 1,062 ,291 EV -,145 ,057 -,339 -2,551 ,212 SV ,045 ,065 ,101 ,689 ,493 QV ,052 ,059 ,113 ,888 ,377 PV -,014 ,060 -,026 -,227 ,821 CS -,029 ,063 -,056 -,461 ,646 a. Dependent Variable: LnU2i Sumber: Data Primer, 2016 data diolah Pada Tabel 4.13, nilai probabilitas Emotional Value adalah 0,212; nilai probabilitas Social Value adalah 0,493; nilai probabilitas Quality Performance Value adalah 0,377; nilai probabilitas dari Price Value of Money adalah 0,821; dan nilai probabilitas dari Kepuasan Konsumen adalah 0,646. Berdasarkan hasil tersebut, seluruh nilai probabilitas Sig. lebih besar dari 0,05 tidak signifikan. Maka dapat disimpulkan, tidak terjadi heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara 92

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable bebas independen. Jika variabel- variabel independen saling berkorelasi 0,9 dan nilai R 2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF Variance Inflation Factor 10 maka mengindikasikan adanya multikolinieritas Ghozali, 2011:92. Deteksi multikoliniearitas pada suatu model dapat dilihat jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikoliniearitas. Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut: 1. Uji multikonliearitas dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel dependen. Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen: Kepuasan Konsumen Coefficient Correlations a Model PV QV EV SV 1 Correlations PV 1,000 -,028 -,024 -,384 QV -,028 1,000 -,174 -,335 EV -,024 -,174 1,000 -,448 SV -,384 -,335 -,448 1,000 Covariances PV ,010 ,000 ,000 -,004 QV ,000 ,008 -,001 -,003 EV ,000 -,001 ,008 -,004 SV -,004 -,003 -,004 ,011 a. Dependent Variable: CS Universitas Sumatera Utara 93 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6,168 1,538 4,010 ,000 EV ,268 ,089 ,325 3,009 ,003 ,604 1,657 SV -,081 ,106 -,095 -,762 ,448 ,457 2,190 QV ,345 ,090 ,389 3,844 ,000 ,687 1,455 PV ,067 ,098 ,068 ,688 ,493 ,731 1,369 a. Dependent Variable: CS Sumber: Data Primer, 2016 data diolah Berdasarkan tabel, tidak terdapat variabel-variabel yang saling berkorelasi 0,95 dan tidak terdapat juga nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Variabel-variabel yang saling berkorelasi satu dengan yang lain 0,95 mengindikasikan telah terjadi multikolinearitas, namun menilik kepada Tabel 4.14, tidak terdapat nila koefisien korelasi yang lebih tinggi dari 0,95 0,95. Selain itu, merujuk kepada nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF Variance Inflation Freedom 10, tidak terdapat angka yang lebih tinggi dari 10 10. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarveriabel dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 94 2. Uji multikoliniearitas dengan Loyalitas Konsumen sebagai Variabel dependen. Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen: Loyalitas Konsumen Coefficient Correlations a Model CS PV EV QV SV 1 Correlations CS 1,000 -,070 -,295 -,367 ,078 PV -,070 1,000 -,002 ,000 -,388 EV -,295 -,002 1,000 -,047 -,449 QV -,367 ,000 -,047 1,000 -,339 SV ,078 -,388 -,449 -,339 1,000 Covariances CS ,010 -,001 -,003 -,003 ,001 PV -,001 ,009 -1,804E-5 1,765E-6 -,004 EV -,003 -1,804E-5 ,008 ,000 -,004 QV -,003 1,765E-6 ,000 ,009 -,003 SV ,001 -,004 -,004 -,003 ,011 a. Dependent Variable: CL Coefficients a Model Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 8,837 1,608 5,496 ,000 EV ,287 ,090 ,350 3,187 ,002 ,551 1,815 SV ,136 ,103 ,160 1,321 ,190 ,454 2,203 QV ,168 ,093 ,191 1,805 ,074 ,595 1,681 PV ,046 ,095 ,046 ,485 ,629 ,727 1,375 CS ,325 ,095 ,327 3,425 ,001 ,669 1,494 a. Dependent Variable: CL Sumber: Data Primer, 2016 data diolah Berdasarkan tabel, tidak terdapat variabel-variabel yang saling berkorelasi 0,95 dan tidak terdapat juga nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Variabel-variabel yang saling berkorelasi satu dengan yang lain 0,95 mengindikasikan telah Universitas Sumatera Utara 95 terjadi multikolinearitas, namun menilik kepada Tabel 4.14, tidak terdapat nila koefisien korelasi yang lebih tinggi dari 0,95 0,95. Selain itu, merujuk kepada nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF Variance Inflation Freedom 10, tidak terdapat angka yang lebih tinggi dari 10 10. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarveriabel dengan Loyalitas Konsumen sebagai variabel dependen.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik, disimpulkan bahwa data-data kuisioner yang diperoleh layak dilakukan analisa regresi. Untuk menguji hipoteseis, maka Peneliti menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menuntut dua kali persamaan, karena akan menghitung pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas Konsumen secara langsung dan Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas Konsumen melalui Kepuasan Konsumen sebagai variabel mediasi. Hal ini dilakukan dengan melakukan analisis regresi linear berganda Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan Konsumen terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan melakukan analisis regresi linear berganda Nilai Pelanggan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen. Dalam analisis regresi linear berganda yang dilakukan, disajikan hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 96

1. Persamaan 1

Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan 1: Nilai Pelanggan Emotional Value, Social Value, Quality PerformanceValue, dan PriceValue of Money terhadap Kepuasan Konsumen Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6,168 1,538 4,010 ,000 EV ,268 ,089 ,325 3,009 ,003 SV -,081 ,106 -,095 -,762 ,448 QV ,345 ,090 ,389 3,844 ,000 PV ,067 ,098 ,068 ,688 ,493 a. Dependent Variable: CS Sumber: Data Primer, 2016 data diolah Hasil pengolahan data pada Tabel 4.15 di atas menunjukkan persamaan linear sebagai berikut: Y = 6,168 + 0,268X 1 + -0,081X 2 + 0,345X 3 + 0,067X 4 + e Dimana: Y = Kepuasan Konsumen CS X 1 = Emotional Value EV X 2 = Social Value SV X 3 = Quality Performance Value QV X 4 = Price Value of Money PV α = Konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = Koefisien Regresi e = Standar Eror Keterangan: a. Konstanta α = 6,168, hasil dari nilai kosntanta pada regresi tersebut adalah 6,168 Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen — Universitas Sumatera Utara 97 Emotional Value X1, Social Value X2, Quality Performance Value X3, dan Social Value of Money X4 —bernilai 0, maka variabel dependen keputusan pembelian Y adalah 6,168. b. Koefisien X1 b 1 = 0, 268, hasil dari koefisien periklanan adalah 0,268 bernilai positif, berarti Emotional Value memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen. Tingkat pencapaian emotional value yang semakin tinggi cenderung meningkatkan Kepuasan Konsumen. c. Koefisien X2 b 2 = -0,081, hasil dari koefisien Social Value adalah -0,081 bernilai negatif, berarti Social Value memiliki pengaruh negatif terhadap Kepuasan Konsumen. Tingkat pencapaian Social Value yang semakin tinggi tidak meningkatkan Kepuasan Konsumen. d. Koefisien X3 b 3 = 0,345, hasil dari koefisien Quality Performance Value adalah 0,345 bernilai positif, berarti Quality Performance Value memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen. Tingkat pencapaian Quality Performance Value yang semakin tinggi cenderung meningkatkan Kepuasan Konsumen. e. Koefisien X4 b 4 = 0,067, hasil dari koefisien Price Value of Money adalah 0,067 bernilai positif, berarti Price Value of Money memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen. Tingkat pencapaian Price Value of Money yang semakin tinggi cenderung meningkatkan Kepuasan Konsumen. Universitas Sumatera Utara 98

2. Persamaan 2