Karakteristik Responden Pendaki Sumber Informasi Jalur Pendakian

5.3.3. Jalur Pendakian Tekelan

- Semarang - Salatiga - Kopeng - Dusun Tekelan, dengan jarak ± 60 km dengan waktu tempuh + 1 jam 30 menit Kondisi jalan mulai dari kota Semarang hingga Kopeng beraspal halus, sedangkan dari Kopeng ke Dusun Tekelan separuh bagian akhir jalan berupa jalan makadam.

5.4. Karakteristik dan Demand Pengguna Pendaki TN Gunung Merbabu

Sebanyak 33 responden pendaki gunung ditemui di lokasi base start pendakian maupun di masing-masing sekretariat basecamp kelompok mereka di kota Solo, Magelang, Salatiga dan Semarang.

5.4.1 Karakteristik Responden Pendaki

Responden pendaki gunung didominasi oleh responden laki-laki sebanyak 29 orang atau sekitar 87,9. Hal ini mungkin berkaitan dengan anggapan masyarakat mengenai kegiatan pendakian yang merupakan kegiatan alam bebas yang berbahaya dan hanya pantas dilakukan oleh para lelaki. Rata-rata usia responden 22-23 tahun, dengan kisaran umur 15 - 30 tahun. Tingkat pendidikan responden umumnya adalah lulus SMA 84,8 disusul lulus SMP dan Perguruan Tinggi S1 yang masing-masing mempunyai persentase yang sama, yaitu sebesar 6,1. Sedangkan untuk pekerjaan, didominasi responden yang masih berstatus mahasiswa yaitu sekitar 78,8. Hal ini sesuai kenyataan di masyarakat bahwa kegiatan mendaki gunung umumnya dilakukan oleh mahasiswa. Berdasarkan sebaran asal komunitas pendaki, hasil kuesioner menunjukkan asal responden terbanyak dari kota Solo 15 orang atau 45,5, disusul oleh asal komunitas kota Semarang sebanyak 8 orang 24,2. Tabel 24 menunjukkan rekapitulasi karakteristik responden pendaki. Tabel 24 Karakteristik responden pendaki No. Karakteristik Persentase Keterangan 1 2 3 4 1. Jenis Kelamin - Laki - laki 87,9 - Perempuan 12,1 2. Kelompok Umur a. KU 1 15 tahun b. KU 2 15 – 24 tahun 75,8 c. KU 3 25 – 35 tahun 24,2 d. KU 4 35 tahun 1 2 3 4 3. Tingkat Pendidikan SD SMP 6,1 SMA 84,8 Diploma 3,0 Sarjana S1 6,1 4. Pekerjaan Pelajar 6,1 Mahasiswa 78,8 Wirausaha 3,0 Karyawan Swasta 6,1 Freelance 3,0 Belum Bekerja 3,0 5. Asal Semarang 24,2 Salatiga 12,1 Solo 45,5 Magelang 18,2 5.4.2. Pengetahuan Jalur Pendakian Rata-rata responden mengetahui 4 jalur pendakian. Dari jalur yang mereka ketahui tersebut, 36,4 responden atau 12 orang pernah melalui jalur pendakian Tekelan dengan waktu tempuh sekitar 7-8 jam, dan 27,3 atau 9 orang pernah mendaki melalui jalur pendakian Selo dengan waktu tempuh sekitar 6 - 7 jam. Gambar 16 Jalur yang pernah dilewati

5.4.3. Sumber Informasi Jalur Pendakian

Untuk sumber informasi mengenai jalur-jalur pendakian, hampir semua responden pendaki atau sekitar 93,9 menyatakan bahwa mereka mengetahui informasi suatu jalur pendakian dari teman, hanya 6,1 yang mencari informasi mengenai jalur pendakian dengan cara melihat peta. Tidak ada responden yang mengaku mendapatkan informasi dari koranmajalah serta dari promosi pengelola dalam hal ini Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh masih kurangnya koranmajalah yang mengulas tentang pendakian khususnya di Gunung Merbabu serta kurangnya promosi 37 27 21 9 6 Tekelan Selo Wekas Guolelo Ngagrong yang dilakukan oleh pihak pengelola yang pada saat penelitian dilakukan merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT yang masih baru. Gambar 17 Sumber informasi jalur pendakian 5.4.4. Modus dan Tujuan Pendakian Hampir semua 96,7 responden melakukan perjalanan pendakian secara berombongan, hanya satu orang atau sekitar 3 yang melakukan pendakian sendirian. Hal ini masih mungkin terjadi karena belum adanya larangan atau aturan mengenai perjalanan yang mengharuskan lebih dari 1 orang minimal 2 orang. Dari perjalanan pendakian secara berombongan, ternyata paling banyak pendaki melakukannya dalam rombongan besar diatas 10 orang yaitu sebanyak 54,5 sedangkan pendaki yang melakukan dalam rombongan kecil ada sebanyak 42,4. Untuk pendaki yang mengadakan pendakian dalam rombongan kecil paling banyak mengadakan perjalanan pendakian dengan 0 - 4 orang yaitu sebanyak 8 responden 57,1, sedangkan sisanya sekitar 42,9 berrombongan 5 hingga 9 orang. Gambar 18 Modus pendakian Tujuan responden melakukan pendakian yang utama adalah untuk rekreasi 54,5 atau 18 orang dan melakukan pendakian massal 24,2 atau 8 orang. 94 6 Teman Peta 3 42 55 Sendiri Kelompok Kecil Kelompok Besar Gambar 19 Tujuan pendakian 5.4.5. Faktor yang Paling Mempengaruhi Responden dalam Memilih Suatu Jalur Pendakian Untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi responden dalam memilih jalur pendakian, dilakukan skoring terhadap nilai-nilai yang diberikan. Tabel 25 Skoring terhadap nilai-nilai faktor yang paling mempengaruhi responden dalam memilih jalur pendakian Nilai Sangat Baik Baik Biasa Tidak Baik Sangat tidak baik Skoring 5 4 3 2 1 Dengan pilihan faktor berjumlah 17 macam, maka kemungkinan jumlah skor tertinggi adalah 165 atau 17 x 5, dan kemungkinan jumlah skor terendah adalah 17 atau 17 x 1. Dari hasil penjumlahan terhadap jawaban yang diberikan responden, ternyata faktor yang mempunyai nilai skor paling besar adalah faktor pemandangan alam dengan jumlah skor 137, diikuti oleh faktor kesejukan udara dan faktor pengalaman sebelumnya early experience yang masing-masing mempunyai jumlah skor 131 dan 125. Gambar 20 Faktor yang paling mempengaruhi dalam memilih jalur pendakian 137 131 119 125 121 118 115 120 109 112 107 119 100 20 40 60 80 100 120 140 160 Kondisi hutan Pemandangan Alam Kesejukan udara Aksesibilitas Pengalaman sebelumnya Informasi dari teman Jarak Tempuh Waktu Tempuh Topografi Jalur Kondisi fisik jalur Kondisi Ekosistem jalur Keamanan Jalur Sarpras pada jalur Jarak Base Start dari kota asal Kondisi Base Start Biaya total yang diperlukan Jenis Satwa yang dijumpai 117 105 112 114 55 18 3 24 Rekreasi Pendidikan Penelitian Lain-lain

5.4.6. Alasan Utama Memilih Jalur yang Paling Sering Dilalui