Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Analisis Data Analisis jalur pendakian dan non pendakian serta kondisi dan potensi sumberdaya alam

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2007, bertempat di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu TNGMB. Taman Nasional Gunung Merbabu secara geografis terletak pada 7 o 27’ 13” LS dan 110 o 26’ 22” BT dengan ketinggian mencapai ± 3.142 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu berada di dalam wilayah Kabupaten Magelang sebelah Barat, Kabupaten Boyolali sebelah Timur dan Kabupaten Semarang sebelah Utara, Propinsi Jawa Tengah.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah lain peta-peta tematik kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, baik dalam bentuk dijital maupun print out, alat tulis, kamera, GPS Global Positioning System Receiver, teropong, buku-buku pengenal jenis flora dan fauna, perangkat keras berupa komputer beserta perangkat lunak pendukungnya.

3.3. Jenis Data yang Dikumpulkan

Data yang diambil dalam pelaksanaan penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis,yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kegiatan pemeriksaan verifikasi, pengamatan di lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder meliputi seluruh informasi yang berhubungan dengan penelitian. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

3.4.1. Studi Literatur

Metode ini bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang diperlukan tersebut antara lain berupa informasi mengenai kawasan seperti Rencana Pengelolaan Taman Nasional RPTN Gunung Merbabu, peraturanregulasi yang berkaitan dengan kawasan taman nasional dan pemanfaatannya, peta-peta tematik kawasan, aksesibilitas, data flora dan fauna, tipe ekosistem, obyek alam lainnya, data keadaan kawasan seperti iklim, curah hujan, data jumlah pengunjung dan pendaki, sarana dan prasarana interpretasi alam, serta sejarah, ritual maupun mitos yang berkembang di tengah masyarakat sekitar kawasan. 3.4.2. Pemeriksaan verifikasi dan Pengamatan Langsung Metode ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian verifikasi antara data sekunder yang diperoleh dengan kondisi kenyataan di lapangan, sekaligus untuk mengamati dan mencatat segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam penyusunan skenario interpretasi alam. Kegiatan pemeriksaan dan pengamatan langsung ini juga bertujuan untuk merekam track jalur dan koordinat posisi flora fauna dan objek yang menarik dengan menggunakan GPS Receiver. a. Verifikasi jalur pendakian dan non pendakian Data jalur pendakian dan non pendakian hasil studi literatur maupun wawancara dengan pendaki, petugas Perhutani dan masyarakat setempat diverifikasi keberadaan, kondisi, dicatat karakteristik dan waktu tempuhnya. Track jalur-jalur tersebut dicatat dengan alat GPS Receiver. b. Verifikasi Flora Verifikasi dilakukan di sepanjang jalur pendakian dan jalur non pendakian TNGMB untuk mendata keberadaan dan jenis-jenis flora berdasarkan data hasil studi literatur. Pencatatan koordinat posisi dengan alat GPS Receiver dilakukan pada lokasi-lokasi yang terdapat jenis-jenis flora yang pentingkhaslangka atau ekosistem yang menarik. Bagi jenis-jenis flora yang pentingkhaslangka dilakukan pencatatan untuk studi lanjutan tentang manfaatkegunaan serta perannya dalam ekosistem. Pengenalan jenis di lokasilapangan dilakukan bersama pengenal jenis dari Balai KSDA Jawa Tengah. c. Verifikasi Fauna Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui potensi fauna terkini di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu di sepanjang jalur pengamatan jalur pendakian maupun jalur non pendakian dan membandingkannya dengan data dari hasil studi literatur. Data yang diambil dalam kegiatan ini antara lain : nama jenis, waktu penjumpaan dan lokasinya. Titik perjumpaan dicatat dengan alat GPS Receiver. Waktu pengamatan dilakukan pada siang hari pukul 06.00 WIB - 18.00 WIB. d. Verifikasi sarana dan prasarana interpretasi alam Sarana dan prasana interpretasi alam di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu diverifikasi keberadaan dan lokasinya dalam kegiatan ini. Lokasi sarana dan prasarana interpretasi alam direkam posisinya dengan alat GPS Receiver. e. Verifikasi obyek-obyek alam dan fenomena alam yang menarik Pengamatan dilakukan untuk verifikasi keberadaan obyek-obyek alam dan fenomena alam yang terdapat di kawasan seperti mata air, sungai dan sebagainya. Lokasi obyek-obyek alam dan fenomena alam yang menarik kemudian dicatat dengan alat GPS Receiver. f. Pengamatan Aspek Sosial Budaya Dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan kesiapan masyarakat di sekitar jalur pendakian dan non pendakian terhadap aktivitas wisata alam pada umumnya dan interpretasi alam pada khususnya. Pelaksanaan kelima verifikasi dilakukan secara bersamaan. Dalam kegiatan verifikasi tersebut juga dilakukan pengambilan dokumentasi foto jalur- jalur pendakian dan non pendakian, flora fauna, sarana dan prasarana interpretasi alam yang ada serta obyek-obyek alam dan keindahan alam yang dijumpai. 3.4.3. Wawancara Metode ini dilakukan terhadap target responden tertentu untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan responden terhadap aspek tertentu dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Tabel 1 memperlihatkan target responden dan informasi yang ingin didapatkan. Tabel 1 Target responden dan informasi yang ingin didapatkan No. Target Responden Informasi yang diinginkan 1. Pendaki - Karakteristik pendaki - Kebutuhan keinginan demand pendaki - Preferensi jalur pendakian - Alasan pemilihan jalur pendakian 2. Pengunjung - Karakteristik pengunjung - Kebutuhan keinginan demand pengunjung 3. Pengelola TNGMB - Rencana pengembangan kawasan TNGMB di masa yang akan datang 4. Tokoh Masyarakat - Sejarah, ritual, mitos dan lain-lain yang berhubungan dengan kawasan TNGMB Kriteria dari target responden adalah sebagai berikut : 1. Pendaki Pendaki gunung yang memenuhi syarat sebagai responden di sini adalah pengunjung Taman Nasional Gunung Merbabu yang pernah melakukan pendakian hingga puncak Gunung Merbabu melalui minimal 2 dua jalur yang berbeda, dengan pendakian yang terakhir dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan. Tabel 2 menunjukkan pengelompokkan umur responden pendaki gunung dapat dilihat pada. Tabel 2 Pengelompokan umur responden pendaki gunung No. Kelompok Umur KU Kisaran Umur 1. KU 1 15 tahun 2. KU 2 15-24 tahun 3. KU 3 25-35 tahun 4. KU 4 35 tahun 2. Pengunjung Kriteria pengunjung di sini adalah orang yang memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dengan tujuan berwisata, pendidikan atau penelitian; datang sendirian atau lebih; bermalam berkemah maupun tidak; tetapi tidak melakukan kegiatan pendakian sekalipun pendakian tersebut tidak dimaksudkan hingga sampai puncak. Tabel 3 menujukkan pengelompokan umur responden pengunjung dapat dilihat pada. Tabel 3 Pengelompokan umur responden pengunjung No. Kelompok Umur KU Kisaran Umur 1. KU 1 15 tahun 2. KU 2 15-24 tahun 3. KU 3 25-35 tahun 4. KU 4 35 tahun 3. Pengelola Taman Nasional Gunung Merbabu Yang dimaksud pengelola di sini adalah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. 4. Tokoh masyarakat Responden ini terdiri dari warga desa-desa sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang dianggap sebagai sesepuh atau dihormati oleh masyarakat dan mengetahui sejarah dan mitos yang terdapat di Gunung Merbabu. Daftar pertanyaan atau kuesioner bagi masing-masing target responden dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4 Data yang diperlukan dan metode pengambilannya No. Data Jenis Data Metode Lokasi Pengambilan 1. RPTN TNGMB Sekunder Studi Literatur Kantor BTNGMB 2. Peta tematik kawasan Sekunder Studi Literatur Kantor BTNGMB 3. Jalur pendakian dan non pendakian Sekunder Primer Studi Literatur Verifikasi Kantor BTNGMB Lokasi 4. Data flora dan fauna Sekunder Primer Studi Literatur Verifikasi Kantor BTNGMB Lokasi 5. Tipe ekosistem Sekunder Primer Studi Literatur Verfikasi Kantor BTNGMB Lokasi 6. Obyek alam lainnya Sekunder Primer Studi Literatur Verfikasi Kantor BTNGMB Lokasi 7. Sejarah kawasan Sekunder Studi Literatur Kantor BTNGMB 8. Aksesibilitas Sekunder Studi Literatur Kantor BTNGMB 9. Sarana dan prasarana Interpretasi Alam Sekunder Primer Studi Literatur Verfikasi Kantor BTNGMB Lokasi 10 Jumlah pengunjung Sekunder Studi Literatur Kantor BTNGMB Perum Perhutani 11. Karakteristik pengunjung dan pendaki Primer Wawancara Lokasi 12. Kebutuhan keinginan pengunjung dan pendaki Primer Wawancara Lokasi 13. Preferensi jalur pendakian Primer Wawancara Lokasi 14. Alasan pemilihan jalur Primer Wawancara Lokasi 15. Sejarah, ritual dan mitos Primer Wawancara Tokoh masyarakat

3.5. Metode Analisis Data

Setelah tahap pengumpulan dan verifikasi data, dilakukan pengolahan data dengan tahap : analisis data dan sintesis data yang sekaligus merupakan penyusunan perencanaan interpretasi alam. 3.5.1. Analisis Data Dalam tahap ini dilakukan pengolahan terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Data-data potensi sumberdaya alam, pengunjung dan sebagainya kemudian diuraikan dan dianalisa sesuai dengan kriteria masing-masing. Analisis yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Analisis jalur pendakian dan non pendakian serta kondisi dan potensi sumberdaya alam

Posisi spasial track jalur pendakian maupun non pendakian, flora, fauna dan obyek alami lainnya yang tercatat dalam GPS Receiver dipindahkan ke dalam komputer dengan perangkat lunak GPS Utility. Kondisi jalur dan sumber daya alam dianalisis untuk bahan pertimbangan perencanaan interpretasi alam. Manfaatkegunaan, peran serta informasi penting lain dari ekosistem, flora dan fauna yang pentinguniklangka dicari melalui studi literatur sebagai bahan perencanaan interpretasi alam.

b. Analisis karakteristik pengguna pendaki dan pengunjung