bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu system koordinat tertentu,
sebagai dasar referensinya. Karenanya SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti : lokasi, kondisi, tren, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
SIG merupakan alat bantu dalam perencanaan, yang akan mempermudah perencana untuk melakukan berbagai analisis tata ruang yang menggunakan
fungsi-fungsi pemodelan peta seperti penelusuran data, tumpang tindih peta. Selain SIG, alat bantu lainnya yang dapat digunakan dalam pembangunan dan
peremajaan basis data dari SIG dan mendukung aplikasi SIG seperti penjejakan tracking, pengumpulan data inventory adalah GPS Global Positioning
System. Menurut Abidin 1998, diacu dalam Roslita 2001, kegunaan GPS untuk SIG antara lain : sebagai pengkorelasi data, untuk ground truthing, sebagai
pedijitasian bumi, untuk pemanggilan data dan analisa.
2.4.1. Fungsi dan Kegunaan SIG
SIG bukan sekedar sebagai alat atau tools dalam membuat peta, kelebihan atau kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya
dalam menganalisa suatu data geografis, walaupun produk-produk SIG sering disajikan dalam bentuk peta Prahasta 2002.
Aronoff 1989, diacu dalam Nanggara 2005 mengklasifikasikan fungsi analisis dari SIG sebagai berikut :
a. Pemeliharaan dan analisis spasial Terdiri dari konversi format, transformasi geometrik, transformasi antara dua
proyeksi peta, konflaksi, edge matching, mengedit elemen grafik dan penipisan garis koordinat.
b. Pemeliharaan dan analisis dari data atribut Fungsi pengeditan data atribut dan fungsi query atribut
c. Analisis integrasi data spasial dan data atribut Klasifikasi
pencarian keterangan,
operasi overlay, operasi tetangga dan fungsi
konektivitas
d. Format keluaran Anotasi peta, label, penentuan tekstur dan jenis garis serta simbol grafik.
Maryadi 2003 menyatakan SIG dapat digunakan untuk melakukan zonasi daerah tujuan wisata berdasarkan fungsi kawasan. Dengan SIG dapat dipetakan
daerah-daerah yang rawan berdasarkan kondisi lingkungannya : curah hujan, kemiringan lereng, serta jenis tanah. Penggabungan informasi ini bertujuan
untuk kepentingan keamanan wisatawan maupun untuk mencegah kerusakan lingkungan. Sehingga walaupun suatu kawasan dijadikan daerah tujuan wisata
namun kemampuan lingkungan untuk tetap menerima wisatawan perlu diperhatikan sehingga keberlanjutan pemanfaatan tetap terjaga.
2.4.2. Komponen SIG
Komponen SIG menurut Prahasta 2002 adalah sebagai berikut : a. Perangkat keras, berkaitan dengan peralatan yang dipakai. Dalam hal ini
perangkat keras yang sering digunakan adalah komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner
b. Perangkat lunak, berkaitan dengan sistem operasi SIG yang mengandung program-program yang mengawasi jalannya operasi-operasi sistem
c. Data dan informasi geografis, SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan.
2.4.3. Perangkat Lunak ArcView