Ket ingg
ian
Jarak
5289 30
7 5
17 4
900 1800
2700 3600
4500 20
9 24
40 27
9
Grafik yang terputus disebabkan oleh adanya enklave yang dilewati jalur ini, sehingga tidak ditampilkan oleh ArcView.
Gambar 7 Profil jalur pendakian Tekelan - Puncak tanpa skala Hasil pengamatan kondisi ekosistem serta pencatatan flora dan fauna
pada jalur pendakian Tekelan - puncak adalah sebagai berikut :
a. Ekosistem
Jalur Tekelan - puncak sama dengan jalur Selo - puncak yang melewati semua tipe hutan di TN Gunung Merbabu, yaitu Hutan Hujan Pegunungan pada
ketinggian + 1.752 - + 2.500 m dpl dan Hutan Hujan Sub Alpin pada ketinggian + 2.500 - + 3.150 m dpl.
Ekosistem pada jalur Tekelan - puncak relatif terganggu dan kondisi hutannya lebih terbuka daripada jalur Selo - puncak. Hal ini kemungkinan akibat
kebakaran yang sering melanda dalam jalur dilewati pada jarak 1.300 m, ketinggian + 2.065 m dpl, jarak 2.100 m, ketinggian + 2.267 m dpl, pada jarak
3.100 m, ketinggian + 2.358 m dpl dan pada jarak 4.700 m, ketinggian + 2.868 m dpl ditambah dengan adanya penebangan liar serta jenis tanah yang rawan
erosi. Selain itu terdapat pula ekosistem kebun pada tanah milik yang dilewati jalur.
b. Flora dan Fauna
Jenis flora yang dijumpai di jalur ini tercatat 47 jenis, baik flora berkayu maupun tidak berkayu seperti Pinus Pinus merkusii, Puspa Schima wallichii,
Akasia Acacia decurrens, Bintami Podocarpus imbricata yang ditanam oleh Perum Perhutani, disamping jenis-jenis alami seperti Pasang Quercus spicata,
Dempul Glochidion sp., Lotrok Nauclea obtuse, Luwing Ficus hispida, Sowo
m
m
Engelhardia serrata, Bambu Cendani Bambusa multiplex dan lain-lain. Pada tipe Hutan Hujan Sub Alpin tumbuh jenis-jenis Kemlandingan gunung Albizzia
montana, Edelweiss Anaphalis javanica, Cantigi Vaccinium varingifolium dan rumput-rumputan seperti Merangan dan Bubarjaran.
Adapun fauna yang tercatat berjumlah 13 jenis, terdiri dari 2 mamalia dan 11 aves. Jenis fauna yang cukup menarik di jalur ini antara lain Elang hitam
Ichtinaetus malayensis, Alap-alap Falco sp. dan Monyet ekor panjang Macaca fascicularis.
Selengkapnya daftar jenis-jenis flora fauna hasil inventarisasi pada jalur ini dapat dilihat dalam Lampiran 15 dan 23.
5.1.3. Jalur Non Pendakian Selo - Mata Air Jalur Selo - mata air ini mempunyai pola yang jalur tidak memutar kembali
ke Desa Tarubatang karena sebenarnya merupakan jalan menuju desa lainnya Desa Surodadi. Jalur ini melewati camping ground yang berada di sekitar pintu
masuk kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, sebuah mata air pada jarak + 200 m yang airnya dimanfaatkan penduduk untuk keperluan sehari-hari dan
juga oleh para pengunjung yang berkemah. Di sekitar mata air tersebut terdapat batu memori nisan mahasiswa UNS tanpa nama yang meninggal pada tahun
1992 di lokasi tersebut akibat kecelakaan ketika mengikuti pendidikan dasar pecinta alam.
Kondisi fisik jalur ini pada bagian awalnya berupa jalan berbatu namun setelah lokasi mata air jalur berupa jalan setapak dari tanah.
Tabel 11 Rute jalur Selo - Mata Air
No. Rute Jarak Jarak
Akumulasi Ketinggian
m dpl
1. Start Batas Kawasan - Camping ground 50 m
50 m 1.854
2. Camping ground - Pertigaan ke puncak 50 m
100 m 1.864
3. Pertigaan ke puncak - Mata Air 100 m
200 m 1.825
4. Mata Air - Akhir Pengamatan 700 m
900 m 1.824
Tercatat 10 titik yang direkam dengan menggunakan alat GPS Receiver yang merupakan titik HM seluruhnya. Tabel 12 memperlihatkan titik-titik utama
jalur non pendakian Selo - mata air.
K et
ingg ia
n
Jarak
1032 18
54
17 98
100 200
300 400
500 600
700 800
900 18
08 18
18 1
828 18
38 18
48
Tabel 12 Data rekaman GPS Receiver jalur Selo - Mata Air
Koordinat No. Rute
BT LS Ketinggian
m dpl
1. Start Batas Kawasan + Camping Ground 110
° 27 04.5 07° 29 02.3 1.854
2. Pertigaan ke puncak 110
° 27 34.2 07° 28 51.1 1.864
3. Mata Air
110 ° 27 34.4 07° 28 51.6
1.825 4. Akhir
Pengamatan 110
° 27 51.7 07° 29 03.8 1.824
Profil jalur non pendakian Selo - mata air Gambar 8 mempunyai kecenderungan menurun dengan sedikit variasi tanjakan dan turunan yang masih
tergolong landai.
Gambar 8 Profil jalur non pendakian Selo - Mata Air tanpa skala Berikut hasil pengamatan kondisi ekosistem serta pencatatan flora dan
fauna dalam kegiatan verifikasi pada jalur non pendakian ini.
a. Ekosistem