Perangkat Lunak ArcView Sistem Informasi Geografis

d. Format keluaran Anotasi peta, label, penentuan tekstur dan jenis garis serta simbol grafik. Maryadi 2003 menyatakan SIG dapat digunakan untuk melakukan zonasi daerah tujuan wisata berdasarkan fungsi kawasan. Dengan SIG dapat dipetakan daerah-daerah yang rawan berdasarkan kondisi lingkungannya : curah hujan, kemiringan lereng, serta jenis tanah. Penggabungan informasi ini bertujuan untuk kepentingan keamanan wisatawan maupun untuk mencegah kerusakan lingkungan. Sehingga walaupun suatu kawasan dijadikan daerah tujuan wisata namun kemampuan lingkungan untuk tetap menerima wisatawan perlu diperhatikan sehingga keberlanjutan pemanfaatan tetap terjaga.

2.4.2. Komponen SIG

Komponen SIG menurut Prahasta 2002 adalah sebagai berikut : a. Perangkat keras, berkaitan dengan peralatan yang dipakai. Dalam hal ini perangkat keras yang sering digunakan adalah komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner b. Perangkat lunak, berkaitan dengan sistem operasi SIG yang mengandung program-program yang mengawasi jalannya operasi-operasi sistem c. Data dan informasi geografis, SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan.

2.4.3. Perangkat Lunak ArcView

ArcView merupakan salah satu perangkat lunak SIG dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI Prahasta 2002. Salah satu versi dari perangkat lunak ini adalah ArcView GIS 3.3. ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query pertanyaan basisdata spasial maupun non-spasial, menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Kemampuan ArcView secara umum antara lain sebagai berikut : a. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya b. Melakukan analisis statistik dan operasi matematis c. Menampilan informasi basisdata spasial maupun atribut d. Menjawab query spasial maupun atribut e. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG f. Membuat peta tematik g. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG lainnya dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2007, bertempat di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu TNGMB. Taman Nasional Gunung Merbabu secara geografis terletak pada 7 o 27’ 13” LS dan 110 o 26’ 22” BT dengan ketinggian mencapai ± 3.142 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu berada di dalam wilayah Kabupaten Magelang sebelah Barat, Kabupaten Boyolali sebelah Timur dan Kabupaten Semarang sebelah Utara, Propinsi Jawa Tengah.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah lain peta-peta tematik kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, baik dalam bentuk dijital maupun print out, alat tulis, kamera, GPS Global Positioning System Receiver, teropong, buku-buku pengenal jenis flora dan fauna, perangkat keras berupa komputer beserta perangkat lunak pendukungnya.

3.3. Jenis Data yang Dikumpulkan

Data yang diambil dalam pelaksanaan penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis,yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kegiatan pemeriksaan verifikasi, pengamatan di lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder meliputi seluruh informasi yang berhubungan dengan penelitian. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

3.4.1. Studi Literatur

Metode ini bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang diperlukan tersebut antara lain berupa informasi mengenai kawasan seperti Rencana Pengelolaan Taman Nasional RPTN Gunung Merbabu, peraturanregulasi yang berkaitan dengan kawasan taman nasional dan pemanfaatannya, peta-peta tematik kawasan, aksesibilitas, data flora dan fauna, tipe ekosistem, obyek alam lainnya, data keadaan kawasan seperti iklim, curah hujan, data jumlah pengunjung dan pendaki, sarana dan prasarana