50
pertumbuhan PBB maka pembangunan daerah akan semakin berkembang. Akan tetapi, kontribusi PBB sangat kurang. Sehingga, manfaat yang
diberikan oleh PBB sangat rendah. Hasil penelitian ini didukung oleh Lars P. Feld,Gebhard Kirchgassner, dan Christoph A. Schaltegger 2010 yang
menyatakan bahwa kontribusi PBB terhadap pendapatan daerah sangat rendah.
2. Penerimaan BPHTB dengan Pendapatan Daerah
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmadina 2006 menunjukkan bahwa penerimaan BPHTB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pendapatan daerah apabila dibandingkan dengan PBB. Hal ini dibuktikan dengan korelasi antara BPHTB dengan pendapatan daerah hanya sebesar
24,4. Akan tetapi, menurut penelitian yang dilakukan oleh Masitoh 2007, jika dibandingkan dengan PBB dan PPh pasal 21 maka penerimaan
BPHTB berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan daerah. Hal ini berarti BPHTB dan PBB memiliki hubungan yang positif dengan
pendapatan daerah.
3. Penerimaan PPh Orang Pribadi dengan Pendapatan Daerah
Penelitian yang dilakukan oleh Masitoh 2007 menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan PBB dan BPHTB maka penerimaan PPh pasal 21
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan daerah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji T-statistic, yaitu PPh pasal 21 tidak
menunjukkan angka lebih dari 0,05. Hal ini dikarenakan jumlah persentase
51
pendapatan PPh pasal 21 yang disumbangkan pada daerah tersebut tidak besar, hanya sebesar 20.
4. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dengan Pendapatan Daerah
Secara umum, dana bagi hasil pajak menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Priyo Hari Adi 2009 serta Timbul
Hamonangan Simanjuntak 2009 menunjukkan bahwa dana bagi hasil pajak selalu mengalami pertumbuhan positif. Hal ini berarti penerimaan
dana bagi hasil pajak selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan sangat berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Hasil penelitian ini
juga didukung oleh Didit Welly Udjianto 2008 yang menyatakan bahwa bagi hasil pajak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin
tinggi dana bagi hasil pajak maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Penelitian ini juga didukung oleh Amin Pujiati 2008
yang menyatakan bahwa dana bagi hasil pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, menurut hasil
penelitian Joko Waluyo 2007, dana bagi hasil pajak menghasilkan rata- rata pertumbuhan ekonomi yang negatif, hanya daerah-daerah pusat
industri dan jasa yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, menurut Joko Tri Haryanto 2005 dana bagi hasil pajak juga
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kapasitas fiskal daerah .
52
K. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang berisikan tentang rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan
landasan dalam penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini diberikan penjelasan singkat tentang akar penelitian yang menggambarkan proses
penelitian yang dimulai dari penentuan ruang lingkup penelitian, kemudian variabel penelitian disertai teori yang melandasi penentuan variabel tersebut,
serta model analisa yang digunakan hingga hasil penemuan atas jawaban dari perumusan masalah yang dibuat. Model penelitian ini dapat ditunjukkan
dengan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam model skema
sebagai berikut:
53
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Analisis Tingkat Pertumbuhan PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang Periode 2005-2009
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang
Laporan Penerimaan Daerah Kabupaten Tangerang
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
PBB Dana Bagi Hasil Pajak BPHTB
PPh Orang Pribadi
Efektivitas Kontribusi
Tingkat Pertumbuhan
Kesimpulan
Sumber : Diolah dari berbagai referensi
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang. Lokasi tempat tersebut berada di Komplek Perkantoran Tigaraksa
Gedung PU lantai III Tangerang, Indonesia, 15720. Penelitian ini akan menganalisis penerimaan masing-masing bagian dana bagi hasil pajak, seperti
PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang.
B. METODE PENENTUAN SAMPEL
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampel bertujuan purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan cara menentukan
target elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya, artinya data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang. Metode purposive sampling yang dipilih adalah judgement sampling dimana
peneliti menentukan subjek sampel yang terpilih berdasarkan penilaian judgement peneliti semata. Sampel data yang peneliti gunakan adalah data-
data penerimaan PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang periode lima tahun 2005-2009.
55
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam memperoleh data adalah:
1. Penelitian KepustakaanData Sekunder Study Research
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan memahami dasar-dasar teoritis penelitian yang berasal dari buku-buku
dengan berbagai literatur lain seperti jurnal-jurnal, makalah pajak, catatan kuliah, artikel, laporan penelitian terdahulu, ketentuan-ketentuan dalam
undang-undang perpajakan yang berhubungan dengan ide penulisan dan sebagainya.
Data sekunder biasanya berupa bukti, catatan, atau laporan yang telah disusun di dalam arsip dokumenter data yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan. 2.
Penelitian LapanganData Primer Field Research Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara.
Wawancara interview adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab yang dilakukan pada pokok persoalan.
Penelitian lapangan yang digunakan peneliti dalam penelitian kali ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Sugiyono, 2009:102.
56
Peneliti melakukan wawancara dengan pegawai yang berwenang atau para petugas yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan tujuan untuk menyaring dan menggali informasi yang diperlukan dalam penelitian secara lebih mendalam lagi.
D. METODE ANALISIS DATA
Penelitian ini menganalisis tingkat pertumbuhan, kontribusi dan tingkat efektivitas PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang
periode 5 tahun 2005-2009. Sehingga, dengan menganalisis penerimaan PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang, maka akan
didapat hasil yang diinginkan. Dalam membahas dan menganalisis data yang ada, digunakan alat analisis berikut:
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif